Saat ini India merupakan negara terpadat di dunia dengan lebih dari 1,4 miliar jiwa, lima juta jiwa lebih banyak daripada Cina. Namun, bagaimana kesehatan mereka berdasarkan data?
Iklan
Menurut perkiraan World Population Review, populasi India mencapai 1,4 miliar jiwa pada akhir tahun 2022. Jumlah itu lima juta lebih banyak daripada Cina yang telah menempati posisi teratas sejak tahun 1950, ketika PBB mulai melacak demografi nasional.
Pertumbuhan populasi India secara historis dipandang sebagai sesuatu yang negatif mengingat tekanan yang ditimbulkannya pada sumber daya dasar. Namun, tampaknya baru-baru ini telah terjadi pergeseran perspektif karena beberapa pihak berpendapat bahwa memiliki populasi terbesar dan termuda di dunia memiliki keuntungan tersendiri.
Di satu sisi, India saat ini India menjadi perhatian dunia dan setiap orang memiliki satu pertanyaan mendasar: Akankah populasi India yang meningkat mendorongnya ke percepatan pembangunan?
"Menjadi negara terpadat di dunia tidak mengubah apapun di lapangan," kata ekonom pembangunan India kelahiran Belgia, Jean Dreze, kepada DW.
Proyeksi data memperkirakan bahwa populasi India akan tumbuh perlahan menjadi 1,7 miliar di tahun 2064 mendatang, tetapi kemudian turun drastis. Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan yang berbasis di Amerika Serikat memperkirakan bahwa populasi India dapat turun kembali menjadi sekitar satu miliar pada akhir abad ini.
"Yang saya sampaikan adalah saya tidak melihat krisis populasi," kata Dreze. "India telah menjadi negara besar selama ini, ekonominya tumbuh dan mampu meningkatkan kehidupan masyarakat meskipun lambat.
"Apa yang tidak mereka sadari adalah bahwa pada umumnya bonus demografi sudah berakhir," katanya.
Ekonom tersebut menunjukkan bahwa rasio ketergantungan anak-anak dan orang tua yang tidak berpenghasilan dari mereka yang berpenghasilan, telah turun drastis selama beberapa dekade terakhir.
"Ini (rasio ketergantungan) tidak akan menurun banyak sekarang. Kita sudah melewati tahap itu. Ke depan, anak-anak mungkin tidak sebanyak itu tetapi ketergantungan lansia akan meningkat," katanya.
Iklan
Kualitas di atas kuantitas
Overpopulasi di suatu negara dengan aturan permintaan dan penawaran yang sederhana pasti akan memberi tekanan pada sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia.
"Pertumbuhan populasi yang cepat membuat pemberantasan kemiskinan, memerangi kelaparan, dan kekurangan gizi, serta meningkatkan cakupan sistem kesehatan dan pendidikan menjadi lebih sulit," kata Li Junhua dari Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB.
Populasi India telah tumbuh satu miliar dalam 70 tahun terakhir, tetapi infrastruktur perawatan kesehatan belum tumbuh pada tingkat yang proporsional dan biaya perawatan kesehatan yang dikeluarkan meningkat.
Meskipun demikian, biaya perawatan kesehatan di India masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain yang setara dengan India dan pendapatan per kapita meningkat.
Namun, sebagian besar pertumbuhan penduduk India berasal dari daerah pedesaan dan kurang mampu di sekitar cekungan Gangga, sementara peningkatan pendapatan berasal dari penduduk perkotaan yang memiliki hak istimewa.
10 Alasan Mengapa India Sangat Istimewa
India terus membuktikan kejayaannya. Mulai dari film Bollywood yang mendunia, pemandangan lanskap pegunungan hingga suguhan bangunan bak istana negeri dongeng.
Foto: Alex Anton/Zoonar/picture alliance
Arsitektur yang luar biasa
Selain Taj Mahal di Agra yang mendunia, ada Kuil Emas Amritsar (foto), yang terletak di Punjab yang tak kalah menakjubkan. Bangunan ini merupakan tempat suci agama Sikh yang paling signifikan di India. Berkunjung di malam hari akan terasa begitu mewah, saat melihat dinding kuil berlapis emas bermandikan cahaya lembut rembulan.
Dengan puncaknya yang bersalju, pegunungan yang dikenal sebagai "atap dunia" ini merupakan salah satu ikon dunia. Pegunungan tinggi yang membentang lebih dari 2.500 kilometer ini mencapai ketinggian hingga 8.000 meter dan menghubungkan India dengan Pakistan, Cina, Nepal, hingga Bhutan. Tiga budaya agama yang berbeda juga bertemu di sini: Hindu, Budha dan Islam.
Foto: M. Guyt/blickwinkel/AGAMI/picture alliance
Surga kuliner
Masakan India sangat beragam, menjadikan alasan yang tepat untuk berkunjung ke berbagai daerah di negara ini. Kari, serta sup kacang-kacangan atau ‘dal’, adalah hidangan paling khas dan umum, yang biasanya disajikan dengan nasi dan sayuran. Makanan India bisa menjadi sangat pedas, tetapi menyantap dadih susu atau ‘dahi’, dapat membantu menenangkan sensasi terbakar.
Foto: Olena Yeromenko/Zoonar/picture alliance
Pikiran, raga, dan ritual
Banyak pusat yoga, atau ashram, dapat ditemukan di seluruh India. Baik bagi seorang profesional yoga atau hanya sekadar mencari relaksasi, India bisa menjadi tempat paling membahagiakan. Banyak pula ritual keagamaan yang dapat diamati. Salah satunya ‘Arti’ atau upacara doa harian yang sangat ditaati dan digelar di sepanjang sungai Gangga dekat Rishikesh, Haridwar atau Varanasi.
Esensi terpenting di setiap perjalanan liburan adalah penduduk lokalnya. Orang India sangat terkenal dengan keramahannya. Pepatah India mengatakan "atithi devo bhava," yang artinya "tamu adalah Tuhan.” Jika Anda diundang ke sebuah rumah di India, Anda mungkin akan disuguhi kopi atau teh masala.
Foto: Kav Dadfar/robertharding/picture alliance
Festival Holi
Setiap bulan Maret, umat Hindu merayakan Holi, yakni festival warna yang dirayakan untuk mengucapkan selamat tinggal pada musim dingin dan menandai dimulainya musim semi. Orang-orang berkumpul di kuil dan berparade di jalan dengan saling melempar bubuk berwarna, pertunjukkan yang sempurna bagi para pengunjung. Tarian dan nyanyian bahkan berlangsung hingga 10 hari, tergantung pada wilayahnya.
Foto: Dibakar Roy/Pacific Press/picture alliance
Bollywood
Film Bollywood tampak begitu menakjubkan. Hal itu karena di setiap film harus mengandung semua "rasa", yakni sari seni tradisional India berupa cinta, komedi, horor, kemarahan, kesedihan, keajaiban, kedamaian, dan kepahlawanan. Setiap tahun, industri film Bollywood merilis lebih dari seribu film. Secara global, "Dangal" merupakan yang terlaris sejauh ini, meraup omset sekitar Rp4,8 triliun.
Foto: Rapid Eye Movies/dpa/picture alliance
Sapi suci
Sapi dalam agama Hindu dianggap "aghnya" atau "yang tidak bisa dibunuh." Oleh karena itu, banyak umat Hindu menghindari makan daging sapi dan menyakiti sapi, alasan mengapa banyak petani India sering melepaskan sapi-sapi di jalanan. Terlepas dari itu, India justru merupakan salah satu pengekspor daging sapi terbesar di dunia.
Foto: Himanshu Sharma/NurPhoto/picture alliance
Tanah para raja
Rajasthan, atau "tanah para raja," merupakan sebuah negara bagian di barat laut India, tempat pemerintahan Maharaja. Wilayah ini tidak hanya berisikan istana, kuil, dan benteng yang megah, namun juga dipenuhi oleh gurun pasir, atau yang dikenal sebagai Gurun Besar India. Gurun pasir ‘Thar’ ini merupakan gurun terpadat di dunia. Warga etnis Bishnoi yang vegetarian, banyak menetap di sana.
Foto: CCO PhotostockBS/prisma/picture alliance
Poros kaum hippie
Tidak hanya kaum hippie yang banyak ditemukan di pantai barat India. ‘Goa’ telah berkembang menjadi negara bagian modern, meskipun tidak kehilangan semua pesona ciri khas hippienya. Terlepas hal itu lebih baik atau buruk, namun pengaruh Eropa banyak ditemukan di sini. Selain tempat-tempat indah seperti pantai Betul, pasar hippie di Anjuna juga menjadi daya tarik wisatawan. (kp/as)
Foto: Frank BienewaldimageBROKER/picture alliance
10 foto1 | 10
Ketimpangan semakin meningkat
Di bidang pendidikan, 65% penduduk India telah menyelesaikan pendidikan menengah dan akan memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi seperti diploma PG, MBA, dan doktor, berdasarkan data statistik mengesankan yang sebanding dengan negara maju. Namu,n hanya seperempat populasi yang benar-benar mendaftar di kursus semacam itu.
Selain itu, sebagian besar India kekurangan gizi, tidak terampil, dan terpinggirkan, serta karenanya tidak dapat berkontribusi secara berarti bagi pembangunan bangsa.
"Kesulitannya adalah pertumbuhan pasokan tenaga kerja di India meningkat pesat selama periode dimana elastisitas lapangan kerja dari pertumbuhan telah menurun secara signifikan," kata Profesor Ekonomi Jayan Thomas dari Institut Teknologi India di Delhi.
Lebih dari 70% populasi India tidak mampu membeli makanan sehat pada tahun 2020 meskipun faktanya harga makanan tetap relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Selain indikator sosial dan ekonomi utama, India juga sangat tertinggal di bidang lain seperti kebahagiaan penduduk secara keseluruhan, kebebasan pers, keamanan perempuan, dan minoritas.
"Memiliki populasi yang besar adalah satu hal, tetapi agar menguntungkan, kita perlu fokus pada kualitas populasi," kata Dreze.