Sedikitnya 12 Tewas Setelah Hujan Lebat dan Longsor di Bali
10 Februari 2017
Dua belas orang, termasuk 3 anak-anak, tewas setelah tanah longsor di tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Longsor terjadi setelah hujan lebat Kamis malam (9/2).
Iklan
Dua belas orang, termasuk 3 anak-anak, tewas setelah tanah longsor di tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Longsor terjadi setelah hujan lebat Kamis malam (9/2).
Beberapa rumah tertimbun tanah dan banyak rumah lain rusak parah diterjang tanah longsor Kamis malam (9/2) di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Ada tiga desa yang mengalami tanah longsor. Korban tewas hingga kini tercatat 12 orang, termasuk anak-anak.
"Hujan ekstrem yang terjadi sepanjang hari hari Kamis telah memicu tanah longsor. 12 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di 3 desa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam sebuah keterangan tertulis yang dirilis hari Jumat (10/2).
Korban tewas termasuk tiga orang anak, masing-masing berumur satu, tujuh dan sepuluh tahun.Tanah longsor terjadi di Desa Awan, Desa Sukawana dan Desa Songan, yang mencatat korban tewas terbanyak, yaitu tujuh warga.
Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, hujan ekstrem dengan intensitas 145 mm per hari juga terjadi di Karangasem, Bali pada hari Rabu (8/2).
"Diprediksikan hingga Sabtu (11/2) hujan lebat terjadi di wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung, " katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat di Bali agar waspada terhadap bencana longsor, banjir dan puting beliung.
10 Fenomena Cuaca Ekstrem
Hujan deras, periode kekeringan, badai besar. Situasi ekstrem cuaca semakin sering terjadi. Tapi tepatnya di mana? Berikut 10 fenomena cuaca paling mengejutkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Hari Paling Panas
Hari paling panas dalam sejarah adalah tanggal 10 Juli 1913 di Death Valley, AS. Di dekat Furnace Creek di negara bagian Kalifornia, suhu maksimal mencapai 56,7°C.
Foto: gemeinfrei
Rekor Suhu Rendah
Sebaliknya, desa Oimjakon di dataran tinggi Sakha atau Yakutia di Sibiria jadi daerah paling dingin yang didiami di dunia. Menurut pengukuran yang dilakukan 1926, suhu rekor mencapai minus 71,2°C. Stasiun Wostok di kutub Selatan bahkan mencatat minus 89,2°C tahun 1983. Foto: musim dingin di Sibiria.
Foto: Reuters
Matahari Bersinar
Kota Yuma di Arizona adalah kota yang paling disinari matahari. Hampir sepanjang tahun, yaitu 313 hari, kota itu diterangi matahari. Yang paling kekurangan matahari adalah kutub selatan. Di sana, hampir setengah tahun matahari tidak bersinar.
Foto: Reuters
Badai es yang mematikan
1986 badai es yang paling dasyat yang pernah terjadi menyebabkan 92 orang tewas di Gopalganj, Bangladesh. Bongkah es bisa mencapai berat 1,02 kg. Sejak 2010, AS menyimpan bongkah es yang paling besar, yang lingkarnya sampai setengah meter.
Foto: NWS Aberdeen/public domain
Curah Hujan Tinggi
Cherrapunji, India mencatat rekor jumlah curah hujan tertinggi dalam 48 jam. Mulai 15-16 Juni 1995, jatuh hujan 2.493 milimeter. Jumlah hari di mana hujan turun dalam setahun dicatat di atas gunung berapi yang telah padam di pulau Kauai, Hawaii, yaitu hingga 350 hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Fase Kekeringan Lama
Sebaliknya, warga Arica, Chili menderita akibat fase kekeringan paling lama antara 1903 hingga 1918. Dalam 173 bulan tidak turun hujan sama sekali. Foto: tanah yang kering.
Foto: picture-alliance/dpa
Taifun Akibatkan Kesengsaraan
Taifun paling mematikan menghantam Myanmar Mei 2008. Taifun Nargis menyebabkan 138.000 orang tewas. Taifun Haiyan tidak terlalu fatal, tapi lebih kuat, yaitu 310 km per jam. Taifun ini menghantam Filipina November 2013.
Foto: Hla Hla Htay/AFP/Getty Images
Salju di Kairo?
Memang benar, Desember 2013 salju turun di ibukota Mesir, Kairo, untuk pertama kalinya dalam 112 tahun. Di tahun sama, salju paling tebal yang pernah diukur menutupi ibukota Rusia, Moskow, yaitu 65 cm.
Foto: picture-alliance / World Pictures/Photoshot
Petir Menyambar
Petir dalam jumlah paling banyak dicatat di danau Maracaibo, Venezuela. Di mana sungai Catatumbo bermuara di danau itu, kilat tampak 18 sampai 60 kali per menit, dan hingga 3.600 kali per jam.
Foto: picture-alliance/dpa
Tertutup Kabut
Di Jerman juga terjadi rekor cuaca, yaitu 330 hari tertutup kabut. Ini tercatat tahun 1958, di puncak gunung Brocken di pegunungan Harz. Jumlah jam terpanjang, di mana kabut menutupi sebuah daerah Jerman, dicatat di Thüringer Wald (hutan negara bagian Thüringen). Yaitu 242 jam atau sekitar 10 hari, di tahun 1996.