1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Segudang Kritik Obama untuk Trump di Konvensi Demokrat

20 Agustus 2020

Blak-blakan! Obama kritik Trump dalam pidatonya di Konvensi Demokrat. Trump disebut hanya memperlakukan kursi kepresidenan sebagai 'reality show' untuk mencari perhatian. Kamala Harris resmi diusung sebagai cawapres.

Mantan Presiden AS - Barack Obama
Mantan Presiden AS - Barack ObamaFoto: Getty Images/DNCC

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama secara blak-blakan mengkritik presiden petahana Donald Trump saat berpidato di Konvensi Nasional Demokrat, Rabu (19/08).

Dalam penampilan publik pertamanya ini, Obama memperingatkan bahwa demokrasi Amerika mungkin tidak akan bertahan jika Trump terpilih kembali untuk memimpin AS selama empat tahun.

Obama meminta warga AS untuk “menerima tanggung jawab sebagai warga negara, guna memastikan prinsip dasar demokrasi tetap bertahan”.

Mantan Presiden AS itu bahkan mengatakan bahwa ia sejatinya berharap Trump akan “menunjukkan minat untuk melakukan pekerjaannya secara serius”.

“Tapi dia tidak pernah melakukannya,” ujarnya.

“Dia tidak menunjukkan keseriusan dalam bekerja, tidak tertarik dalam mewujudkan sebuah kesepakatan, tidak tertarik menggunakan kekuatan luar biasa dari kantornya untuk membantu orang kecuali dirinya dan koleganya, dan tidak tertarik untuk memperlakukan kepresidenan sebagai sesuatu yang penting tapi lebih sebagai sebuah reality show yang ia gunakan untuk mencari perhatian yang ia dambakan,” tambah Obama.

“Donald Trump tidak berkembang dalam pekerjaannya karena memang dia tidak bisa”

Pidato Obama muncul sehari setelah mantan wakil presidennya, Joe Biden, secara resmi diusung menjadi calon presiden AS dari Partai Demokrat. Obama mengatakan bahwa dia justru “menemukan seorang saudara” ketika ia memilih Biden sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden 2008 silam.

Trump: Obama adalah alasan mengapa saya terpilih

Untuk mengantisipasi pidato Obama, Trump menegaskan bahwa alasan ia terpilih menjadi presiden adalah karena pendahulunya (Obama) dan Biden tidak melakukan pekerjaan dengan baik.

“Mereka melakukan pekerjaan yang sangat buruk sehingga saya bisa berdiri di hadapan Anda sebagai presiden,” kata Trump pada konferensi pers Rabu pagi.

“Saya akan sangat bahagia. Saya sangat menikmati kehidupan saya sebelumnya,” tambahnya.

Kamala Harris resmi diusung sebagai cawapres dari Partai Demokrat.Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Kaster

Kamala Harris resmi diusung jadi cawapres

Kamala Harris telah membuat sejarah pada Rabu (19/08) malam sebagai wanita kulit hitam pertama yang berhasil mendapatkan tiket utama menuju pemilihan presiden (pilpres) AS. Ia secara resmi diusung oleh Partai Demokrat menjadi calon wakil presiden menemani Joe Biden dalam pilpres AS November mendatang.

Dalam pidatonya yang sangat dinanti-nantikan untuk menutup malam ketiga dari Konvensi Nasional Demokrat yang digelar secara virtual itu, Harris mengatakan bahwa dirinya dan Joe Biden dapat meremajakan kembali negara yang telah dirusak oleh pandemi dan yang sangat terpecah oleh isu rasisme.

Harris juga mengungkap sebuah pelajaran dari mendiang ibunya, Shyamala Gopalan, seorang ahli biologi dan imigran India, yang menanamkan dalam dirinya sebuah visi bahwa “bangsa kita sebagai komunitas tercinta -  di mana semuanya diterima dengan baik, tidak peduli seperti apa penampilan kita, dari mana kita berasal, atau siapa yang kita cintai.”

“Tidak ada vaksin untuk rasisme,” kata Harris. “Kita yang harus bekerja mengatasinya.”

gtp/pkp (AP, Reuters)
 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait