Menurut kalangan ilmiah, serangga bisa menjadi sumber pangan penting untuk masa depan. Tak hanya lezat, peneliti Belanda Arnold van Huis mengatakan serangga juga lebih ramah lingkungan.
Iklan
DW: Bapak van Huis, apa Anda sendiri pemakan serangga?
Arnold van Huis: Ya, sekitar sekali seminggu. Ada sejumlah toko di Belanda, tempat membeli serangga. Atau bisa juga pesan di internet.
Belalang. Dan juga jangkrik, tapi mereka belum tersedia untuk pasar Belanda.
Seperti apa rasanya?
Seperti ayam atau daging sapi saja, harus dimasak dengan baik dan diracik sedemikian rupa. Dan juga tergantung jenis serangganya. Jangkrik terasa enak kalau hanya digongseng sedikit. Begitu juga dengan belalang.
Bar Jepang Sajikan Menu Serangga
Sebuah bar di Tokyo punya menu khusus, namun biasanya disajikan hanya pada Hari Kasih Sayang. Menu khususnya: serangga!
Foto: Reuters/T. Hanai
Menu beragam
Beberapa menu serangga di sebuah bar di Tokyo ini beragam: cranberry, coklat digabung dengan kumbang air. Atau coklat dipadukan dengan kacang-kacangan dan serangga. Atau kue kering pakai ulat. Manis-manisan ini disajikan hanya di hari khusus: Hari Valentine.
Foto: Reuters/T. Hanai
Citra rasa
Kue cokelat dengan topping serangga? Yuck! Tapi menu khusus pencuci mulut ini ternyata disukai para beberapa pelanggan. "Renyah di luar dan cocok sekali dengan cokelat," kata salah satu pelanggan.
Foto: Reuters/T. Hanai
Bahan rahasia
Menu khusus yang cuma disajikan pada Hari Kasih Sayang ini disajikan di Duran Bar, di pusat kota Tokyo. Boleh dibilang, menu ini penuh kejutan, karena pada umumnya, serangga bukanlah bagian dari masakan Jepang.
Foto: Reuters/T. Hanai
Cara sehat untuk camilan
Protein, lemak, vitamin dan mineral - serangga memiliki semuanya. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), serangga merupakan sumber nutrisi yang baik.
Foto: Reuters/T. Hanai
'Nyengir' dulu sebelum mengunyah
Serangga kumbang air ini diimpor dari Thailand. Setiap porsi menu di bar ini dibandrol sekitar 70 ribu sampai 90 ribu rupiah.
Foto: Reuters/T. Hanai
Cheers!
Minuman koktailnya juga menggunakan serangga sebagai infusi. Berani mencoba?
Ed: Hao Gui (ap/yf)
Foto: Reuters/T. Hanai
6 foto1 | 6
Bagaimana cara terbaik menambahkan rasa pada serangga?
Dengan sedikit garam, tomat dan bawang. Terkadang juga dibuat pucat atau dimasak. Bisa juga dihaluskan dan diubah menjadi berbagai macam produk.
Mengapa serangga adalah sumber pangan penting untuk masa depan?
Lebih dari 70 persen lahan pertanian di seluruh dunia digunakan untuk hewan ternak. Ketika permintaan atas daging meningkat, kita perlu sumber protein baru. Dan serangga adalah, dari segi diet, cukup serupa. Mereka bahkan lebih baik.
Serangga Lezat
Serangga diramalkan menjadi sumber pangan dan protein berkelanjutan di masa depan. Banyak peneliti ilmiah meyakininya. Serangga mengandung banyak protein dan budidayanya mudah serta murah.
Foto: picture-alliance/dpa
Selamat makan!
Serangga rasanya bisa lezat. Mengapa manusia tidak lebih sering menyantapnya? Padalah serangga mudah diternak, pakannya jauh lebih sedikit dari sapi, kambing atau babi, tidak butuh lahan pengangonan, berkembang biak secara cepat dan hampir tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Foto: picture-alliance
Enak dan sehat
Kepik air, kalajengking atau kecoa yang disate atau digoreng dan disantap sambil minum bir adalah santapan istimewa di Asia. Dan juga sehat: Serangga, khususnya larva, adalah sumber protein dan energi. 100 gram rayap misalnya mengandung 610 kilokalori. Lebih banyak dari cokelat. Kandungan lainnya 38 gram protein dan 46 gram lemak.
Foto: picture-alliance/Christoph Mohr
Kaya Vitamin
Serangga mengandung banyak asam lemak tidak jenuh, banyak zat besi, lemak, mineral dan vitamin. Organisasi pangan dunia FAO mendukung pemanfaataan serangga sebagai bahan pangan. Organisasi ini ingin mempopulerkan resep masakan serangga di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/Wildlife
Lezat!
Di banyak negara serangga sudah menjadi makanan yang sering disantap. Khususnya di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Seperti ulat mopane pada foto, adalah makanan yang digemari di selatan Afrika. Ulat ini biasanya dimasak, digoreng atau dipanggang.
Foto: picture-alliance/africamediaon
Laba-laba di panci masak
Di Eropa dan Amerika, binatang seperti kumbang, belatung dan belalang dianggap menjijikkan. Sulit misalnya, untuk membayangkan untuk memakan tarantula goreng yang sangat disukai di Kamboja.
Foto: picture-alliance/dpa
Ala carte
Restoran mewah juga menyajikan menu serangga. Di restoran Meksiko ulat dengan guacamole (saus alpukat) sangat digemari. Di Jerman juga mulai ada restoran yang khusus menyajikan masakan belalang atau ulat tepung.
Foto: AP
Berkesinambungan dan ramah lingkungan
Ada sekitar seribu jenis serangga di dunia yang bisa dimakan. Termasuk tawon. Jenis hewan ini adalah sumber pangan yang berkesinambungan, sehat, mengandung banyak protein dan vitamin. Dan sebagian besar rasanya lezat. Menurut FAO, belahan dunia yang belum mengenalnya harus mencobanya terlebih dahulu.
Foto: picture-alliance/dpa
Terbukti: Ulat tepung sangat ramah lingkungan
2012 para peneliti menganalisa peternakan ulat tepung di Belanda berdasarkan segi ekologinya. Hasilnya, untuk memproduksi 1 kilogram protein yang bisa dimakan, peternakan ulat tepung membutuhkan energi lebih sedikit dan lahan yang lebih sedikit dibanding misalnya peternakan sapi.
Foto: picture-alliance/dpa
Kumbang enak
Dulu di Jerman serangga juga sering menjadi santapan. Hingga pertengahan abad 20, sup kumbang sangat disukai. Rasanya disebut mirip dengan sup kepiting. Selain itu, kumbang yang dilapisi dengan glasir gula dijual di toko kue.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
9 foto1 | 9
Apakah mereka baik bagi lingkungan?
Ya, serangga memproduksi lebih sedikit gas rumah kaca dan amonia. Mereka sangat efisien dalam mengubah apa yang mereka makan menjadi bobot tubuh. Mungkin karena serangga berdarah dingin. Mereka tidak perlu makanan ekstra untuk menjaga suhu tubuh yang hangat. Untuk memproduksi satu kilogram daging sapi diperlukan 25 kilogram pakan ternak. Untuk satu kilogram serangga, pangan yang dibutuhkan hanya dua kilogram.
Namun kebanyakan warga Eropa saat ini tidak dapat membayangkan makan serangga.
Benar, tapi ini berhubungan dengan persepsi dan perasaan kita. Ini sebuah fenomena psikologis. Masalahnya bukan pada rasa serangga, kita bisa membuatnya lezat.
Makan Serangga Demi Emas
Hadiahnya emas batangan. Tantangannya: makan serangga. Kompetisi makan serangga goreng ini diadakan di Lijiang, Cina.
Foto: Reuters/Stringer
Hadiahnya emas
Badan Pariwisata Lijiang mempromosikan keunikan wilayahnya dengan kompetisi makan serangga berhadiah emas batangan. Kontestan berlomba memakan sebanyak mungkin serangga dalam waktu singkat. Kontes diadakan sebagai cara untuk merayakan Saizhuang Ji, sebuah tradisi tahunan kaum minoritas Yi dimana pria dan perempuan muda yang memasuki usia dewasa dipertemukan.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Busana indah, buatan tangan
Peserta kontes makan serangga mengenakan pakaian buatan tangan yang indah. Tahun ini, acara tradisional itu diikuti oleh beberapa ratus wisatawan. Mereka bisa menyaksikan budaya asli setempat, di antaranya kontes makan serangga. Wisatawan boleh ikut serta dalam kompetisi unik ini. Banyak di antara wisatawan berkomentar, bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mencoba hidangan semacam itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Imaginechina/Wei Wei
Aneka serangga goreng
Jenis serangga dalam perlombaan ini kebanyakan cacing bambu dan sejenis jangkrik yang digoreng. Penduduk Lijiang punya sejarah panjang dalam mengonsumsi serangga. Termasuk cacing bambu, locust, capung, belalang, cicada, dan ulat. Selama berabad-abad mereka sudah terbiasa makan serangga, karena dianggap merupakan sumber protein yang sangat baik.
Foto: picture-alliance/dpa/Imaginechina/Wei Wei
Makan dengan lahap
Lihat ia makan dengan lahap. Namun salah satu peserta wanita dari Guangdong akhirnya menyerah setelah makan sekitar setengah kilogram serangga. Ia mengatakan beberapa serangga berwarna hitam rasanya tidak enak dan terlalu kering. Padahal ia mengaku pemakan serangga berpengalaman, karena biasa makan cacing saat di rumah.
Foto: Reuters/Stringer
Pemenangnya makan lebih dari sekilo serangga
Setelah lima menit adu makan serangga, hampir semua peserta mulai menyerah. Seorang pria muda asal Chongqing yang bernama Peng dinyatakan sebagai pemenang. Dia mampu melahap 1,23 kilogram serangga goreng. Atas upayanya, Peng menerima sebuah bar emas 24 karat kecil seukuran pemantik rokok. Dia juga menjadi berita utama di seluruh Cina.
Foto: picture-alliance/dpa/Imaginechina/Wei Wei
Promosi budaya setempat
Selama dua dekade terakhir, penduduk dan pedagang Lijiang telah menuai keuntungan dari ledakan pariwisata yang terus berkembang. Pundi-pundi kas pemerintah juga dipenuhi dengan uang yang dikumpulkan dari pajak dan penjualan tiket. Daerah ini menjadi salah satu tempat wisata paling terkenal di Cina. Acara makan serangga makin menempatkan Lijiang kembali menjadi sorotan nasional.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Berani mencoba?
Tidak hanya Lijiang, tapi di seluruh provinsi Yunnan, telah diinstruksikan untuk "mengembangkan sumber daya pariwisata" untuk "membantu orang keluar dari kemiskinan". Mempromosikan budaya etnis di Yunnan dirancang untuk menarik wisatawan. Makan serangga nampaknya, mungkin baru sebagai permulaan. Berani mencoba? Ed: ap/vlz (nextshark/scmp/gokunming)
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
7 foto1 | 7
Apa rencana Anda untuk meyakinkan orang hingga mau makan serangga?
Pertama-tama harus menyediakan cukup informasi mengenai serangga, termasuk keterangan bahwa menyantap serangga tidak berbahaya. Banyak orang yang mengaitkan serangga dengan hal-hal yang kotor. Juga para penggelut gastronomi harus mencari cara untuk menciptakan hidangan serangga yang lezat.
Apa sudah ada restoran yang menawarkan serangga dalam menu?
Ya, contohnya restoran Noma di Kopenhagen, yang sekali lagi diakui sebagai restoran terbaik di dunia. Mereka punya serangga dalam menu. Seringkali para koki menyontek resep koki-koki terkenal. Itulah mengapa kami berharap bakal ada juga acara televisi yang mempraktekkan masak dengan bahan serangga. Kalau sudah mencapai titik ini, mentalitas dan persepsi orang dapat berubah dengan cepat.
Arnold van Huis adalah seorang periset serangga di Universitas Wageningen, Belanda, dan salah satu penyelenggara konferensi 'Insects to feed the world.' Ia juga telah menerbitkan sebuah buku resep untuk serangga.
Serangga Berguna
Serangga kadang mengganggu, merugikan, bahkan membawa sumber penyakit. Tapi banyak juga yang berguna. Mereka memberi makan manusia, jaga kebersihan bumi dan menghalau bahaya.
Foto: Robert R. Jackson
Fungsi penting serangga
Mereka memakan nyamuk dan serangga yang merugikan tanaman. Juga terlibat dalam penyerbukan buah dan sayuran, serta mengurai sampah. Dan beberapa dari mereka tampak tidak 'mengerikan' lagi, jika orang melihat dari dekat. Itulah serangga berguna.
Foto: Iryna Novytsky
Penolong yang rajin
Contoh paling tepat untuk serangga yang berguna adalah lebah. Ia memproduksi madu, dan tanpa kemampuannya untuk menyerbuki bunga, mungkin kita tidak dapat menikmati buah dan sayuran. Tetapi keberadaaan lebah di seluruh dunia tengah terancam. Di beberapa wilayah di Cina lebah bahkan sudah punah. Penyebabnya insektisida dan tungau.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemangsa yang disukai
Kepik (kumbang koksi) terutama memamahbiak serangga yang merugikan tanaman. Mungkin karena itu orang suka dengan kepik. Seekor kepik bisa menyantap sekitar 50 serangga pemakan tanaman dalam sehari. Hingga ia mati, yang disantap ribuan.
Foto: Fotolia/ K.-U. Häßler
Larva kepik juga berguna
Karena memakan serangga yang merugikan tanaman, kepik juga jadi pembantu yang disukai dalam pemberantasan serangga merugikan, yang dilaksanakan secara biologis. Jadi tanpa menggunakan kimia, petani bisa memerangi serangga merugikan. Bahkan larva kepik yang tampak agak menakutkan, sebenarnya turut membantu dalam membasmi serangga perugi.
Foto: cc/by/sa/Martin Eberle
Parade parasit
Bagi orang, tawon jenis Ichneumonidae, tidak berbahaya. Tetapi bagi serangga merugikan tertentu, tawon membawa kematian. Tawon ini menembus ngengat, kumbang atau serangga merugikan lain dengat sengatnya. Di tubuh serangga tersebut tawon betina kemudian meletakkan sebutir telur. Dari telur keluar anak tawon yang kemudian melahap serangga korban dari dalam.
Foto: cc/by/sa/Panox
Pemangsa penting
Kumbang jenis Carabidae hidup sebagai perampok dan memburu terutama binatang yang juga tidak disukai manusia, misalnya Isopoda, ulat atau siput. Bahkan kumbang yang disebut "potato beetle", yang bisa bergerak sangat cepat dan kuat tidak bisa menahan gigitannya. Jenis kumbang Carabidae bisa ditemukan di seluruh dunia. Banyak dari mereka masuk dalam daftar hewan yang dilindungi.
Foto: cc/by/sa/Soebe
Penjepit berwarna gelap
Ini juga kumbang, walaupun jika dilihat sepintas tampak seperti cacing. Kumbang jenis Staphylinidae ini memiliki penutup sayap yang pendek. Di bawahnya terselubung sayap yang berlipat secara rumit. Di seluruh dunia dikenal sekitar 50.000 jenis. Binatang itu senang penyantap kumbang jenis Scolytinae dan belatung, bahkan juga sisa bangkai dan tumbuhan yang sudah mati.
Foto: cc/by/sa/Hedwig Storch
Raksasa pencinta damai
Penampilan tawon raksasa (vespa crabro) menyebabkan orang sedikit takut. Tetapi racunnya tidak seberbahaya tawon biasa. Serangga dewasa sangat suka meminum sari tanaman, tetapi anak-anaknya diberi makan daging segar. Satu kelompok tawon raksasa memerlukan sekitar setengah kilogram daging setiap harinya.
Foto: cc/by/sa/Flugwapsch62
Yang terakhir ....
... laba-laba yang banyak jumlahnya. Sebenarnya laba-laba dengan delapan kakinya tidak termasuk serangga, tetapi sangat berguna! Karena mereka menangkap dan memangsa dalam jumlah besar, segalanya yang buat kita mengganggu. Nyamuk, ngengat, lalat dan serangga perusak tumbuhan merupakan santapan laba-laba.
Foto: C.M./Fotolia
Biarkan laba-laba hidup
Jadi, jangan merasa jijik, jangan diinjak, jangan dipukul atau dibasmi. Anda sebenarnya bisa merasa senang, jika mereka ada!