Sejumlah Perusahaan di Thailand Mulai Merambah Bisnis Ganja
12 Maret 2021
Tidak lama lagi publik Thailand bisa menikmati 'hempburger' dan minuman dari ekstrak ganja. Hal ini dikarenakan penggunaan rami di Bangkok sudah dilegalkan sejak awal tahun 2021.
Iklan
Sejumlah perusahaan di Thailand berinvestasi ganja dan berusaha menjadi penggerak utama dalam industri yang menghasilkan triliunan rupiah itu, setelah Bangkok melegalkan penggunaan rami dan cannabidiol (CBD) pada awal tahun ini.
Produsen kosmetik, minuman, dan produk karet saat ini tengah mengembangkan pertanian ganja domestik, mengimpor rami dan turunannya yang hanya diizinkan untuk tujuan penelitian. Namun berdasarkan peraturan pemerintah, hanya perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki orang Thailand yang dapat menerima izin untuk menggunakan rami.
Menurut analisis Prohibition Partners, bisnis di Thailand ini diyakini bisa bernilai Rp 9,5 triliun pada tahun 2024 dan sekitar Rp 122 triliun di seluruh Asia. "Ini adalah peluang emas,” kata Tan Passakornnatee, Ketua Perusahaan Minuman Ichitan Group Pcl.
Sesuatu yang pasti terjadi adalah, perusahaan yang terlibat dan analis sama-sama sepakat bahwa jalan menuju profitabilitas bisa menjadi sulit untuk diarahkan. Bahan mentah akan kekurangan pasokan karena ada sebagian kecil petani yang memiliki izin, sementara ilmu tentang ekstraksi senyawa tersebut dapat menjadi rintangan lainnya.
"Akan ada gangguan ke depannya,” kata Maria Lapiz, Kepala Penelitian Kelembagaan di Maybank Kim Eng. Meski begitu, kata Lapiz, jika ada peluang ekspor, pertumbuhan pendapatan pertanian akan mendongkrak perekonomian Thailand.
Tujuh Fakta Penting Tentang Konsumsi Ganja di Jerman
Konsumsi ganja di Jerman tidak dilarang. Yang dilarang adalah pembudidayaan, perdagangan dan penyebarannya. Tapi debat tentang legalisasi ganja (cannabis) secara umum sudah berlangsung lama.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen
Konsumsi ganja tidak dilarang, tapi pembudidayaan dan perdagangannya dilarang.
Menurut UU tahun 2017, Dinas Pengawasan Obat dan Produk media BfArM (Bundesinstitut für Arzneimittel und Medizinprodukte) bertugas membangun "jaringan agen" yang akan mengatur dan melaksanakan pembudidayaan dan pengolahan ganja menjadi bahan medis. Selama jaringan itu belum ada, kebutuhan ganja harus didatangkan dan dibeli dari luar negeri.
Foto: Getty images/AFP/J. Juinen
Siapa yang boleh membeli atau mendapat ganja?
Sejak UU baru dari tahun 2017, ganja boleh diberikan kepada penderita sakit kronis untuk kepentingan medis. Namun UU itu tidak merinci, penyakit apa saja yang dimaksud. Hanya disebutkan bahwa seorang dokter dapat memberikan resep untuk terapi dengan ganja. Sebelumnya, ganja juga diijinkan untuk kepentingan pengobatan, tetapi hanya untuk kalangan yang sangat kecil, sekitar 1000 orang.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Jensen
Tuntutan legalisasi
Namun sejak lama sudah ada tuntutan agar ganja dijual secara legal untuk umum, seperti misalnya di Belanda. Demonstrasi itu paling sering digelar di ibukota Jerman, Berlin. Kalangan yang menuntut legalisasi antara lain berargumen, pelarangan perdagangan ganja hanya menimbulkan dampak negatif, seperti perdagangan gelap ganja dan prostitusi ilegal.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Jensen
Banyak dokter masih ragu
Hingga kini, penggunaan ganja sebagai terapi untuk penderita rasa sakit kronis masih sangat terbatas. Banyak pengelola asuransi kesehatan yang juga masih menolak membayar terapi dengan cannabis. Karena pasokannya sering tidak menutupi kebutuhan, banyak pasien ganja yang terpaksa membeli obatnya secara ilegal.
Foto: DW/S. Müller-Plotnikow
Kapan ganja dilegalisasi secara umum?
Hingga kini, belum ada prakarsa untuk melegalisasi pembudidayaan dan perdagangan ganja di tingkat federal. Negara Bagian Nordrhein-Westfalen pernah punya rencana mengizinkan penjualan ganja untuk kebutuhan rekreasi. Tapi sampai sekarang, hal itu belum terwujud. Bibit tanaman ganja (foto) hanya boleh dibeli dengan ijin khusus.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Bein
Kepemilikan ganja diijinkan secara terbatas
Setiap 16 negara bagian di Jerman punya aturan berbeda. Ganja boleh dimiliki untuk kepentingan rekreasi, tetapi berapa banyak ganja yang boleh dimiliki seseorang? Di Berlin, memiliki 15 gram ganja dianggap masih wajar. Di negara-negara bagian lain, kepemilikan "untuk kepentingan sendiri" dibatas hanya 3 sampai 5 gram.
Foto: Getty images/AFP/J. Juinen
Berapa luas konsumsi ganja di Jerman?
Menurut data statistik Eropa, Eurostat (2015), sekitar 18 persen lelaki dan 10 persen perempuan Jerman pada usia 15 sampai 24 tahun mengkonsumsi ganja secara berkala. Sedangkan data World Drug Report dari tahun 2011 menyebutkan 4,8 persen penduduk Jerman antara usia 18 sampai 64 tahun mengaku mengkonsumsi ganja setidaknya satu kali dalam tahun terakhir.
Thailand memiliki sejarah penggunaan ganja dalam pengobatan tradisional untuk menghilangkan rasa sakit, serta bumbu masak, dan pada tahun 2018 melegalkan tanaman tersebut untuk penggunaan medis dan penelitian.
Perusahaan produsen minuman Ichitan sudah meluncurkan minuman yang dibuat dengan terpene, senyawa yang disetujui pemerintah yang juga ditemukan dalam ganja.
"Kami bisa menyebutnya Smooth CBD,” kata Kepala Eksekutif Sangsuk Pithayanukul, seraya menambahkan ada kemungkinan memproduksi gel mandi CBD, sampo, dan pasta gigi di bawah merek perawatan mulutnya, Dentiste.
Iklan
Persaingan bisnis ganja
Mantan bankir investasi yang saat ini menjalankan perusahaan Golden Triangle Group, Kris Thirakaosal, mengatakan iklim tropis, kualitas air, dan tradisi yang dimiliki Thailand menjadi nilai plus dalam perkembangan pertanian ganja.
Perusahaannya sejauh ini telah menginvestasikan 120 juta baht (Rp 56,4 miliar) untuk membangun laboratorium genetika seluas 500 meter persegi dan bahkan telah mengembangkan varietas rami sendiri bernama Raksa, yang berarti 'menyembuhkan'.
"Ini (seperti) balapan F1,” kata Thirakaosal, menggunakan analogi perlombaan balap motor.
Selain itu, perusahaan makanan nabati NR Instant Produce Pcl, memilih untuk membeli ganja yang sudah ada dibanding memulai dari awal. "Ini mengubah persepsi konsumen saat saya memberi tahu mereka, 'Ini adalah hempburger'," kata Kepala Eksekutif Dan Pathomvanich.