Sekitar 100 Kapal Cina Terdeteksi di Perairan Malaysia
25 Maret 2016
Sekitar 100 kapal nelayan Cina terdeteksi melanggar perairan Malaysia di Laut Cina Selatan. Malaysia kirim angkatan laut dan penjaga perbatasan, tapi mereka tidak akan provokasi, kata Menteri Keamanan.
Iklan
Personel dari Badan Penegakan Malaysia Kelautan dan satuan angkatan laut telah dikirim ke wilayah perairan dekat Shoals Luconia untuk memantau situasi. Demikian disampaikan Menteri Keamanan Nasional Malaysia Shahidan Kassim, sebagaimana diberitakan kantor berita Bernama.
Shahidan tidak merinci apa jenis kapal Cina apa saja yang sudah memasuki perairan Malaysia. Tapi seorang pejabat kelautan dari Maritime Enforcement Agency mengatakan, kapal-kapal itu melakukan peangkapan ikan dan dikawal oleh dua kapal penjaga pantai Cina.
Cina memang mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan sebagai "wilayah tradisional"nya dan sering terlibat sengketa perbatasan dengan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam, dan juga Taiwan.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Hong Lei, ketika ditanya soal itu pada konferensi pada hari Jumat (25/05 menerangkan, dia tidak tau "bagaimana rincian" laporan Malaysia itu.
"Sekarang ini musim penangkapan ikan di Laut Cina Selatan. Pada saat ini setiap tahunnya, kapal pukat Cina berada di perairan yang relevan dan melaksanakan kegiatan penangkapan ikan secara normal," kata Hong Lei
Menteri Keamanan Malaysia Shahidan menyatakan, Malaysia akan mengambil tindakan hukum jika kapal-kapal Cina terus-menerus berada dalam zona ekonomi eksklusif Malaysia.
Seorang pejabat maritim Malaysia mengatakan, ada tiga kapal Malaysia yang sedang memantau armada Cina.
"Perintah kami adalah, jangan memprovokasi mereka dengan cara apapun," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya itu, dengan alasan dia tidak berwenang berbicara kepada media.
Minggu ini, Indonesia melayangkan protes keras ke Cina sehubungan dengan insiden yang melibatkan kapal patroli Indonesia dan kapal penjaga pantai Cina. Indonesia menahan sebuah kapal motor Cina yang sedang penangkap ikan secara ilegal dekat Kepulauan Natuna.
Ketika kapal itu akan ditarik TNI AL ke arah pantai, kapal penjaga pantai Cina tiba-tiba menabarak kapal itu, sehingga tidak bisa ditarik. Cina mengatakan, kapal yang ditahan beroperasi di daerah tradisional nelayan, dan kapal penjaga pantainya tidak memasuki perairan Indonesia.
Setelah protes keras disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Cina kemudian menyatakan perairan Natuna sebagai daerah "kedaulatan Indonesia". Pemerintah Cina kemudian menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan segala perselisihan pembicaraan bilateral.
Nelayan Tumpuan Negara
Sektor perikanan memegang peranan penting bagi Vietnam. Tetapi sektor ini sekarang menghadapi masalah besar akibat adanya pertikaian wilayah laut dengan Cina.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Negara Nelayan
Pagi hari, pelabuhan kota Danang di Vietnam tengah mulai aktif. Sektor perikanan sejak dulu pegang peranan penting dalam perekonomian negara tersebut.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Perusahaan Keluarga
Sebagian besar sektor perikanan merupakan bisnis keluarga. Awak kapal penangkap ikan ini baru saja menurunkan hasil tangkapan. Baru beberapa tahun belakangan ini industri penangkapan ikan berkembang.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Pasar Ikan
Dengan bantuan perahu kecil, hasil tangkapan dibawa ke darat dan diterima pedagang. Banyak pedagang membeli untuk restoran atau hotel besar di Danang.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Pedagang Besar
Pedagang besar, yang menerima tangkapan ikan dan mengangkutnya dengan truk besar tidak banyak di Danang. Tapi ekspor meningkat, misalnya ekspor makanan laut ke Uni Eropa.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Di Daratan
Di daratan, seperti di pelabuhan Sa Ky (foto) pedagang kecil menjual ikan dan udang terutama bagi warga setempat. Ketika pria melanjutkan pekerjaan di kapal, kaum perempuan kerap mengambil alih penjualan. Sebuah kapal bisa memberi makan bagi 15 keluarga.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Kerja Keras
Badan statistik Vietnam mencatat adanya 30.000 kapal nelayan. Di tiap kapal bekerja 10 sampai 15 pria, yang berada di laut sampai sebulan. Mereka hidup berdesak-desakan. Sebuah kamar besarnya hanya sekitar 15 meter persegi.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Perbaikan
Dalam pekerjaan berupa perbaikan peralatan yang sangat diperlukan, misalnya memperbaiki jala, biasaya seluruh keluarga diikutsertakan. Tanpa kerja sama sumber mata pencaharian tidak mungkin terjamin.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Cekcok Teritorial
Penempatan anjungan pengeboran lepas pantai HD981 oleh Cina di daerah perairan yang dipersengketakan, jelas memperburuk situasi nelayan. Kapal Cina dan Vietnam semakin sering bentrok.
Foto: picture-alliance/dpa
Korbannya
Di dok pelabuhan Danang ditambat kapal Vietnam berkode 90152. Kapal itu ditenggelamkan tanggal 27 Mei 2014 ketika bertabrakan dengan kapal pengawas pantai Cina. Pemerintah Vietnam membelinya dari pemilik kapal sebagai bukti agresi Cina di wilayah mereka.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Patriotisme
Di daerah pantai Vietnam propaganda bisa dijumpai di mana-mana. Spanduk ini bertujuan jadi peringatan, bahwa pulau ini, yang berlokasi di dekat pantai Vietnam, adalah milik negara Vietnam. Akhir pertikaian sejauh ini belum terlihat.
Foto: DW/R. Ebbighausen
10 foto1 | 10
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikananan Susi Pudjiastuti mengancam akan ada konsekuensi tegas. Jika kapal Cina tetap melanggar wilayah Indonesia.
"Kita jarang melihat negosiasi multilateral dapat menyelesaikan sengketa perbatasan yang kompleks dan sensitif teritorial dan maritim," kata wakil Menteri Luar Negeri Cina, Liu Zhenmin.
Konsumsi Ikan Global Melonjak
Organisasi Pangan dan Pertanian FAO mengeluarkan laporan 'Situasi Perikanan Dunia dan Akuakultur.' Konsumsi ikan global melonjak, yang menurut FAO turut berkontribusi bagi penangkapan ikan tanpa aturan.
Foto: imago/McPHOTO
Pertumbuhan Tanpa Henti
Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian FAO menganalisa data industri perikanan global. Laporan ini menemukan bahwa konsumsi ikan per kapita kini berada pada tingkat tertinggi. Rata-rata warga dunia melahap 19,2 kilogram ikan pada tahun 2012, naik dari 9,9 kilogram per tahun pada era 60-an.
Foto: Khaled Desouki/AFP/Getty Images
Sumber Pangan Penting
Ikan adalah sumber protein penting bagi diet manusia. Porsi ikan 150 gram dapat memberikan hingga 60 persen kebutuhan protein harian warga dewasa. Di negara-negara padat penduduk, di mana tingkat asupan protein tergolong rendah, ikan menjadi sumber gizi yang berguna.
Foto: Fotolia/joemakev
Pasifik Naik, Mediterania Turun
Meski konsumsi ikan cenderung naik, tingkat penangkapan ikan global di laut lepas tidak terlalu menanjak. Sebagian Samudera Pasifik masih menjadi lokasi penangkapan ikan terbanyak, sementara panen ikan di bagian utara Samudera Atlantik dan Laut Mediterania menurun. Sebaliknya, penangkapan ikan di sungai dan danau naik tajam, meski masih kurang dari 13 persen industri perikanan global.
Foto: Getty Images
Booming Menangkap Tuna
Penangkapan tuna dan spesies mirip tuna jumlahnya sekitar 7 juta metrik ton tahun 2012, menurut laporan FAO. Namun akibat penangkapan ikan secara berlebihan, sejumlah spesies seperti tuna sirip biru selatan terancam punah. Udang juga popularitasnya meningkat di kalangan konsumen tahun 2012, dengan laju konsumsi kini berada pada tingkat tertinggi.
Foto: picture-alliance/dpa
Akuakultur Berjaya
Juga dikenal sebagai budidaya perairan, akuakultur berarti pemeliharaan organisme perairan seperti ikan, krustasea, atau tanaman air. Akuakultur melibatkan kultivasi populasi air tawar atau air laut di bawah pengontrolan kondisi baik di darat maupun lautan, ketimbang memanen hewan liar. Industri global ini sekarang bernilai 144,4 miliar Dolar per tahun.
Foto: Philipp Manila Sonderegger
Cina: Pemimpin Dunia
Cina bertanggung jawab atas sebagian besar pertumbuhan konsumsi ikan dunia, akibat ekspansi besar-besaran industri perikanannya terutama menggunakan akuakultur. Negeri ini membudidayakan sekitar 43,5 metrik ton ikan dan 13,5 juta metrik ton alga air tahun 2012. Tren ini kemungkinan besar berlanjut: Laju konsumsi ikan Cina pada tingkat domestik juga meningkat.
Foto: AP
Pemain Baru, Teknologi Baru
Sementara Cina terdepan dalam hal akuakultur, negara-negara seperti Chile dan Mesir kini menjadi produsen ikan besar, kerap memakai teknik baru. Brasil juga meningkatkan output akuakultur mereka. Lahan budidaya perairan di daratan memiliki keuntungan: kalau diatur dengan benar, pada saat yang bersamaan juga bisa dipakai menanam sayuran atau buah-buahan, melalui proses yang disebut akuaponik.
Foto: ECF/Efficient City Farming
Masalah Penangkapan Ikan Berlebihan
Penangkapan ikan secara berlebihan terjadi apabila ikan yang ditangkap lebih banyak dari populasi yang bisa menggantikan melalui reproduksi alamiah. Salah satu negara yang terkena dampak terparah adalah Thailand. Penangkapan ikan berlebihan menyebabkan stok ikan menyusut di Laut Cina Timur. Hampir tidak ada kontrol terkait ukuran jala dan teknik menangkap ikan terhadap nelayan Cina.
Foto: picture-alliance/dpa
Hiu Terancam
Dalam dua dekade terakhir, penderitaan ikan hiu terus mendapat sorotan publik dan pembuat kebijakan dunia. Setelah memuncak tahun 2000, laju penangkapan hiu kini menurun. Para penulis laporan FAO mengatakan bahwa ini didorong dua faktor: meningkatnya upaya konservasi dan fakta bahwa jumlah hiu di alam bebas yang bisa ditangkap telah berkurang.
Foto: picture-alliance/dpa
Ancaman Besar Tingkat Global
Para penulis laporan FAO menyimpulkan bahwa penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tanpa aturan, disebut 'IUU fishing' menjadi ancaman bagi wilayah penangkapan ikan, ekosistem dan perekonomian global. IUU fishing acapkali terjadi ketika kapal nelayan bergerak ke perairan terlarang. Dengan mengeksploitasi wilayah ilegal, kuantitas dan kualitas tangkapan nelayan lokal juga berkurang.