1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sekjen PBB Peringatkan Israel

20 November 2012

Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki Moon menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza. Sementara menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton bertolak ke wilayah konflik.

Ban Ki MoonFoto: Reuters

Hari ketujuh pertempuran (20/11), Palestina terus meluncurkan roket, sementara serangan udara Israel masih berlanjut. Hamas menyatakan telah meluncurkan 16 misil ke arah Kota Beersheba, di selatan Israel, menyusul serangan Israel ke sekitar 100 lokasi. Sasaran serangan Israel di antaranya, gudang amunisi dan markas Bank Nasional Islam di Gaza.

Lebih dari 110 warga Palestina dilaporkan tewas dalam aksi pertempuran yang telah berlangsung sepekan ini. Terdapat 27 anak-anak dalam daftar korban tewas. Sementara tiga warga Israel tewas akibat serangan misil.

Kehancuran di GazaFoto: Reuters

Eskalasi Berbahaya

Di Kairo, Sekjen PBB Ban Ki Moon menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata. Orang nomor satu di PBB itu juga mengatakan, operasi militer Israel di Gaza akan menjadi “eskalasi berbahaya“ yang harus dihindari.

Di ibukota Mesir itu, Ban Ki Moon mengadaan pertemuan dengan pemimpin Liga Arab Nabil Elabary dan dijadwalkan bertemu muka dengan Presiden Mesir Mohamed Mursi. Selanjutnya Sekjen PBB, Ban Ki Moon akan bertolak ke Israel, guna mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Para pemimpin Israel mempertimbangkan keuntungan dan resiko dalam mengirimkan tank dan pasukan ke Gaza, dua bulan sebelum pemilu berlangsung di Israel. Para pengmaat menilai, mereka akan lebih memilih jalur diplomatik, melibatkan negara-negara adi daya, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia.

Serangan misil ke Tel AvivFoto: AP

Clinton Bertolak ke Timteng

Guna meredakan ketegangan, Gedung Putih menyatakan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton akan bertolak menuju ke Timur Tengah. Lokasi yang dituju antara lain Yerusalem, Ramallah dan Kairo. Sumber-sumber di Israel mengatakan Clinton mungkin akan bertemu dengan Netanyahu pada hari Rabu (21/11).

Netanyahu tengah sibuk bersama para menterinya, merundingkan langkah apa yang akan diambil Israel pada pekan mendatang. “Sebelum memutuskan serangan darat, Perdana Menteri condong pada langkah diplomatik, guna mempertimbangkan kemungkinan dilakukannnya gencatan senjata jangka panjang,“ demikian diungkapkan seorang pejabat tinggi Israel, yang tak mau disebutkan namanya.

Delegasi Negara-negara Arab

Delegasi dari sembilan negara Arab yang dipimpin oleh menteri luar negeri Mesir dijadwalkan tiba di Gaza pada Selasa (20/11) sore. Lawatan mereka ke Gaza, ditujukan untuk memberikan sinyal solidaritas tinggi negera-negara Arab terhadap Palestina.

Pemandangan Tel Aviv dari Menara Shalom MeirFoto: cc-by-sa/Shmuliko

Solusi diplomatik dapat melalui Mesir – tetangga Gaza dan negara Arab terbesar. Tumbangnya Husni Mubarak dan pemilu yang dimenangkan Mursi menjadi bagian dari pembentukan kembali Timur Tengah setelah pemberontakan di negara-negara Arab dan kini ikut mempengaruhi konflik Israel-Palestina.

Mursi, yang merupakan wakil Ikhwahnul Muslimin adalah mentor bagi para pendiri Hamas. Presiden Mesir itu mendapat telefon dari Presiden AS, Barack Obama, Senin (19/11) kemarin. Ia dihimbau agar mendesak Hamas menghentikan peluncuran roket ke Israel. Obama juga menyatakan belasungkawa atas kematian warga sipil, yang sebagian besar merupakan warga Palestina. Pihak Gedung Putih menyatakan, “Kedua pemimpin mendiskusikan betapa pentingnya Hamas menghentikan serangan roket ke Israel.“ Selain menelefon Musri, Obama juga menelefon Netanyahu. Kepada kedua pemimpin itu, Obama menyatakan duka citanya atas korban tewas dari kedua belah pihak.

Upaya Mesir

Mursi memperingatkan Netanyahu akan konsekuensi serius yang dihadapi bila dilakukan serangan darat. Sebab empat tahun lalu, serangan serupa menewaskan lebih dari 1400 orang di Gaza. Mursi bersikap hati-hati untuk tidak beraliansi dengan Israel --yang pernah menandatangani kesepakatan damai dengan rezim militer terdahulu pada tahun 1979--, maupun dengan pemerintahan di Washington yang merupakan donatur terbesar bagi Mesir.

Presiden Mesir Mohammed MursiFoto: Getty Images

Setelah pemimpin Hamas, Khaled Meshaal di Kairo mendesak Israel untuk mengambil langkah lebih dulu meredakan konflik, dan memperingatkan bahwa serangan darat akan menghancurkan pemilu di Israel. “Siapapun yang memulai perang, harus mengakhirinya,“ujar Khaled Meshaal. Seorang pejabat Israel membantah pernyataan Hamas, bahwa PM Israel meminta gencatan senjata.

Di lain pihak, pejabat Israel yang dekat dengan Netanyahu mengungkapkan,“Kami lebih condong pada solusi diplomatik yang menjamin kedamaian bagi penduduk Isarel di selatan. Jika hal ini dimungkinkan, maka tidak perlu dilakukan serangan darat.“

Meski lebih dari 80 persen penduduk Israel pro atas serangan ke Gaza, menurut jajak pendapat yang dilakukan koran Israel Haaretz, hanya 30 persen warga yang setuju dilakukan serangan darat.

ap/afp/rtr/AP/HP