Polri memeriksa tiga orang sebagai saksi untuk dimintai keterangan yang dibutuhkan untuk melengkapi pemberkasan enam orang yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Iklan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali memeriksa tiga saksiterkait tragedi Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tragedi Kanjuruhan itu menewaskan 131 orang.
"Tiga orang saksi yang diperiksa, yakni Kasubbag Sapras Dispora Kabupaten Malang, Sekretaris Umum Arema FC, dan anggota Polres Malang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mapolda Jatim, Surabaya, seperti dilansir Antara, Jumat (7/10/2022).
Dia mengatakan tiga orang yang diperiksa sebagai saksi ini keterangannya dibutuhkan untuk melengkapi pemberkasan enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Nantinya, kata Dedi, enam tersangka akan diperiksa dalam rangka penyidikan. "Tim melakukan persiapan menyiapkan pemanggilan enam tersangka. Akan dilaksanakan pemeriksaan tambahan minggu depan," kata Dedi.
Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan
02:35
Hingga kini, lanjut Dedi, para tersangka Tragedi Kanjuruhan masih belum ditahan. Sejumlah langkah teknis diklaim telah disiapkan, seperti halnya pencekalan agar para tersangka tidak ada yang melarikan diri ke luar negeri.
"Belum (ditahan), minggu depan diperiksa kembali, dipanggil kembali. Langkah-langkah teknis sudah diterapkan (untuk jaminan tidak kabur)" katanya.
Dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Polri telah menetapkan enam orang tersangka, masing-masing Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru AHL, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC AH, Security Officer SS, Kabagops Polres Malang WS, Danki 3 Brimob Polda Jawa Timur H, dan Kasat Samapta Polres Malang BSA.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sebanyak 131 orang, sedangkan 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang menderita luka berat.
Pertandingan Sepak Bola Mematikan Di Seluruh Dunia
Laga sepak bola menjadi hiburan paling digemari di seluruh dunia dan berhasil menarik sangat banyak penggemar. Namun, beberapa pertandingan berujung tragedi maut yang merenggut banyak nyawa.
Foto: Zuma/IMAGO
Stadion Nasional, Lima, Peru
Lebih 300 orang tewas dalam kerusuhan di Estadio Nacional di Lima, Peru yang terjadi dalam laga kualifikasi Olimpiade 1964 yang mempertemukan timnas Peru dan Argentina.
Foto: Zuma/IMAGO
Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur
Laporan sementara kepolisian menyebutkan sedikitnya 125 orang meninggal dunia dalam tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (01/10/2022) pascapertandingan Arema FC vs Persebaya. Kerusuhan ini terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya.
Foto: Yudha Prabowo/AP/picture alliance
Stadion Olahraga Accra, Ghana
Sedikitnya 126 orang tewas dalam kerusuhan pada saat pertandingan di Stadion Accra Sport, Ghana, antara tuan rumah, Hearts of Oak, melawan klub Accra lainnya, Asante Kotoko akhir Mei 2009. Tragedi pecah setelah kemenangan 2-1 oleh juara bertahan liga Hearts of Oak.
Foto: ISSOUF SANOGO/AFP
Stadion Hillsborough, Inggris
97 pendukung Liverpool tewas saat pertandingan Liverpool melawan Nottingham Forest dalam laga semifinal Piala FA di Stadion Hillsborough. Kekacauan pengaturan penonton di stadion Hillsborough dituding sebagai pemicunya.
Foto: dpa/picture alliance
Stadion Dasharath, Kathmandu, Nepal
Pada 12 Maret 1988, badai es yang tiba-tiba membuat para penggemar sepak bola mengungsi di Stadion Dasharath dan berdesak-desakan yang menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai ratusan lainnya.
Foto: Public Domain
Stadion Nasional Mateo Flores, Guatemala
84 penonton tewas dalam kerumunan orang yang berdesak-desakan di Stadion Mateo Flores di Guatemala City tepat sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Guatemala-Kosta Rika pada 16 Oktober 1996.
Foto: Douglas Engle/AP Photo/picture alliance
Stadion Port Said, Mesir
Kerusuhan terjadi di saat serangan massal pada 1 Februari 2012 di Stadion Port Said di Port Said, Mesir, dalam pertandingan liga sepak bola utama Mesir antara Al-Masry dan Al-Ahly. Setidaknya 79 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka setelah ribuan suporter Al-Masry menyerbu lapangan. bn/yp (berbagai sumber)