1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Selamatkan Bumi, NASA Rencanakan Serangan Nuklir

19 Maret 2018

Badan antariksa AS NASA merencanakan serangan nuklir untuk menghadang sebuah asteroid yang dikhawatirkan akan menabrak Bumi. Asteroid bernama Bennu diperhitungkan akan terbang dekat dengan Bumi pada September 2135.

Computerillustration Asteroid 2012 DA14
Foto: picture-alliance/dpa/NASA Science

Meski kemungkinan asteroid Bennu akan menabrak Bumi hanya 1 berbanding 2.700, namun NASA ingin memastikan bahwa ancaman tersebut bisa dinetralkan sebelumnya. Ilmuwan NASA berpendapat bahwa jika asteroid tersebut terbang terlalu dekat dengan bumi, maka harus dihancurkan dengan bom nuklir untuk menjamin keselamatan Bumi. Saat ini, Bennu mengorbit Matahari sekitar 87 juta kilometer dari Bumi.

Asteroid berdiameter sekitar 500 meter dan dengan bobot sekitar 33 miliar kilogram ini diperhitungkan akan terbang dekat dengan dengan Bumi pada bulan September 2135. Bennu merupakan salah satu asteroid paling berbahaya bagi Bumi yang saat ini diketahui. Seandainya Bennu menabrak Bumi, daya hancurnya sebesar 80.000 kali lebih dasyat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

Bersama dengan National Nuclear Security Administration, dan dua laboratorium senjata milik Departemen Energi, NASA berencana untuk merancang dan mengembangkan pesawat ruang angkasa yang dinamakan HAMMER (Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response), untuk membawa hulu ledak nuklir ke asteroid tersebut.

Saat ini, para ilmuwan tengah mempersiapkan dua rencana untuk mencegah Bennu terbang sangat dekat dengan Bumi. Jika asteroid mendekati bumi dalan ukuran relatif kecil, maka HAMMER akan menggunakan 8.8 ton "impactor" untuk menghancurkan asteroid tersebut. Dan seandainya ukuran Bennu saat mendekati Bumi masih sangat besar, maka HAMMER akan menghancurkannya dengan bom nuklir sebelum mencapai Bumi.

Sementara itu, fisikawan David Dearborn dari Lawrence Livermore National Laboratory sedang memikirkan rencana berbeda yang tidak memerlukan pemboman nuklir. Dearborn menyarankan agar asteroid itu bisa diperlambat lajunya dan jalurnya bisa diubah. Konsep misi HAMMER bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, gagasan ini diperkenalkan dalam sebuah laporan dari tahun 2010 yang dipublikasikan di jurnal Acta Astronautica. Dalam laporan tersebut tertulis, terdapat dua cara realistis yang bisa dipertimbangkan, yaitu penggunaan wahana antariksa yang berfungsi sebagai impactor kinetik atau peledak nuklir untuk menangkis objek-objek angkasa yang mendekati Bumi.

Belum bisa dipastikan apakah, rencana proyek HAMMER ini akan benar-benar dijalankan. Yang pasti, sementara ini NASA masih berfokus pada misi OSIRIS-Rex yang sedang dalam perjalanan ke Bennu untuk mengumpulkan sampel untuk meneliti asteroid lebih jauh.

OSIRIS-Rex (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer) merupakan wahana angkasa AS pertama yang diluncurkan menuju asteroid. Jika semua berjalan sesuai rencana, wahana senilai 1 milyar Dollar AS ini akan mencapai Bennu akhir tahun ini. Diharapakn, OSIRIS-Rex akan membawa 60 sampai 2.000 gram sampel asteroid saat tiba kembali di Bumi pada tahun 2023.

yf/vlz (sciexaminer/newsweek)