Semakin Banyak Pensiunan yang Bekerja
29 Agustus 2012Semakin banyak warga lanjut usia di Jerman yang bekerja, walaupun usia mereka sebenarnya sudah memasuki usia pensiun. Sejak tahun 2000, jumlah pensiunan yang memiliki pekerjaan kecil meningkat sekitar 60 persen. Ini artinya, sekitar 761.000 orang yang seharusnya sudah pensiun masih terus bekerja. Tidak sedikit dari mereka berusia lebih dari 74 tahun. Di Jerman, saat ini terdapat sekitar 17 juta pensiunan.
Menurut Herbert Buscher dari Lembaga Penlitian Ekonomi di Halle IWH, usia hidup semakin meningkat, kondisi tubuh tetap sehat dan bugar merupakan alasan utama meningkatnya jumlah pensiunan yang bekerja. “Saat ini dengan usia 65 tahun orang belum tua,“ dikatakan Herbert Buscher kepada DW. “Kita juga secara fisik dan mental merasa sehat, sehingga kita mencari berbagai kegiatan, baik kegiatan sukarela maupun profesional.“
Kemiskinan di Usia Lanjut
Namun bagi serikat buruh dan organisasi sosial sudah jelas, tingginya jumlah pensiunan yang bekerja menunjukkan bahwa bagi banyak orang uang pensiun tidak cukup untuk hidup, “Ini merupakan indikasi bahwa banyak dari mereka tidak dapat menikmati pensiun. Dan mereka harus bekerja serabutan dengan upah rendah untuk menutupi kebutuhan hidup mereka,“ dikatakan Annelie Buntenbach, anggota dewan DGB, organisai payung bagi delapan serikat buruh Jerman.
Juga Ulrike Mascher dari asosiasi sosial VdK menganggap penurunan uang pensiun dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabakan lebih banyak pensiunan yang bekerja. “Kita dapat melihat bahwa penurunan uang pensiun berpengaruh pada para pensiunan,“ dikatakan Ulrike Mascher.
Namun terdapat pandangan yang beragam terhadap keabsahan jumlah uang pensiun tersebut. Sehingga kita tidak bisa menilai situasi keuangan warga lanjut usia hanya dengan berdasarkan jumlah uang pensiun dari pemerintah, dikatakan Herbert Buscher dari IWH. “Kita juga harus mempertimbangkan, uang pensiun kerja tambahan dan juga kemungkinan adanya tunjangan pensiun swasta yang didapat.”
Kesenjangan Timur Barat
Secara regional juga terdapat perbedaan. Terutama di timur Jerman terdapat masih banyak warga lanjut usia yang masih bekerja untuk keluar dari kemiskinan. “Ada banyak pengangguran jangka panjang dan kebanyakan upah rendah, sehingga uang pensiun yang dibayarkan negara juaga rendah,” dikatan Buscher.
Masalah ini diperparah karena, para pensiunan yang ada di timur Jerman saat ini tidak mengenal tunjangan hari tua, karena pemerintah mantan Jerman Timur yang komunis lah yang mengatur semuanya. Masalah uang pensiun di Jerman lebih berdampak pada kaum perempuan. Mereka biasanya berpendapatan lebih rendah dibanding pria dan karir kerja mereka kadang terhenti, seperti misalnya untuk mengasuh anak-anak.
Menurut Karl Brenke, pakar pasar tenaga kerja di Institut Penelitian ekonomi Jerman DIW di Berlin, berubahnya kondisi kerja juga berperan, “Di banyak bidang, kini secara fisik pekerjaan tidak terlalu berart seperti dulu. Sehingga warga lanjut usia dapat lebih lama bekerja.“ Ini terutama pada profesi teknis dan akademis. Brenke menambahkan, mereka yang berkualifikasi tinggi masih terus bekerja walau sudah pensiun, bukannya karena mereka harus bekerja.
Namun pendapat ini dibantah Annelie Buntenbach. “Jika semuanya semudah ini, dan warga lanjut usia dapat bekerja lebih lama, maka kita harus bertanya, kenapa mereka tidak melakukan jenis pekerjaan dengan upah lebih baik, yang mimiliki kontribusi asuransi sosial,” dikatakan Bentenbach kepada DW. “Tapi bukan jenis pekerjaan yang seperti itu yang kini ada bagi warga lanjut usia.“ Kebanyakn pensiunan harus melakukan kerja serabutan dengan upah yang rendah.