1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Semakin Memanas, Cina Umumkan Latihan Militer Baru

16 Agustus 2022

Cina mengatakan akan ada lebih banyak latihan militer karena AS terus mendukung Taiwan. Lima delegasi AS akhirnya bertemu dengan Presiden Taiwan.

Cina melihat kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai bentuk pengakuan atas kedaulatan pulau tersebut

Pada Selasa (16/08), Cina mengumumkan akan ada lebih banyak latihan militer sebagai bentuk protes terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan. Namun, hanya sedikit informasi yang diberikan oleh Cina mengenai agenda tersebut. Tidak ada pula kejelasan mengenai di mana dan kapan latihan itu akan dilakukan.

Delegasi AS memancing kemarahan Cina

Lima orang delegasi AS, yang dipimpin oleh Senator Demokrat Ed Markey dari Massachusetts, akhirnya bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Senin (15/08). Agenda pertemuan itulah yang memicu kemarahan Cina.

Delegasi AS, yang tiba pada Minggu (14/08) malam, menjelaskan bahwa mereka ada di Taiwan untuk menegaskan kembali dukungan terhadap pulau itu, yang diklaim Cina sebagai wilayah miliknya. Washington menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan diplomatik dengan Beijing melalui kebijakan "Satu Cina".

Markey, setelah bertemu dengan Tsai, mengatakan AS memiliki "kewajiban moral untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah konflik yang tidak perlu dan Taiwan telah menunjukkan pengendalian dan kebijaksanaan yang luar biasa selama masa-masa sulit di sana."

Cina kecam kunjungan delegasi AS

Sementara Tsai mengatakan pada hari Senin (15/08) bahwa pemerintahannya bekerja sama dengan negara-negara sekutunya untuk memastikan tidak adanya konflik di Selat Taiwan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina justru menuduh AS berusaha mengubah kebijakan "Satu Cina".

"Segelintir politisi AS, berkolusi dengan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan, mencoba untuk menantang prinsip Satu Cina, yang tidak masuk akal dan pasti akan gagal," tegas juru bicara Kemenlu Cina.

Isu-isu yang Bisa Picu Konflik AS Cina

Terutama kebijakan ekonomi Cina kerap diserang oleh Presiden AS Donald Trump. Berikut lima isu yang dapat menjadi pemicu sengketa AS Cina.

general.image.copyright_prefix Reuters/T. Melville/M. Segar

Perdagangan Bilateral

Tema favorit Presiden AS Donald Trump adalah perdagangan bilateral AS-Cina Trump dalam pidatonya berulanghkali mengatakan, Cina akan merebut pekerjaan dari AS dan membuat negara Paman Sam itu merosot. Faktanya, Cina adalah negara pengutang terbesar bagi AS.dengan nilai lebih 1,2 trilyun US Dollar.

general.image.copyright_prefix picture-alliance/dpa/Wang Chun

Sengketa Militer Korea Utara

Washington menuduh Beijing tidak berbuat banyak dan memainkan pengaruhnya untuk meredam ambisi militer penguasa di Pyongyang. Ujicoba terbaru misil Korut kembali menyulut nada tinggi dari Gedung Putih.

general.image.copyright_prefix REUTERS/KCNA

Konflik Laut Cina Selatan

Dalam sengketa perebutan wilayah di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat mendukung sejumlah negara yang berkonflik dengan Cina. Washington menuduh Beijing mencaplok kawasan kepulauan di Laut Cina Selatan untuk dijadikan pangkalan militer.

general.image.copyright_prefix Reuters/ARMS Courtesy CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe

Status Taiwan

Pemerintah di Beijing menegaskan sikap politiknya mengenai Taiwan yang disebut provinsinya yang membelot. Sebaliknya Washington mendukung independensi "Formosa" dari cengkraman Cina. AS baru-baru ini memasok persenjataan modern ke Taipeh yang dijawab dengan pengarahan rudal Cina ke Taiwan.

general.image.copyright_prefix Reuters/T. Sue

Perlindungan Iklim dan Pemanasan Global

Cina belum lama ini melakukan manuver politik cantik, dengan meratifikasi konvensi perlindungan iklim Paris. Sementara Donald Trump dalam pesan twitter menuduh Cina memainkan isu pemanasan global untuk membuat manufaktur AS tidak kompetitif.

general.image.copyright_prefix Getty Images/L. Schulze
component.slideshow.number_of_images.plural

Akankah AS datang untuk membela Taiwan?

Meskipun Cina klaim akan merencanakan latihan militer tembakan langsung di sekitar wilayah Taiwan selama berhari-hari, AS belum bisa menjanjikan pihak mereka akan membela Taiwan jika pulau itu diserang. Sedangkan pemberontakan Cina dipicu setelah adanya kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Hubungan pertahanan AS dengan Taiwan telah tertuang dalam "Undang-Undang Hubungan Taiwan," yang ditandatangani pada tahun 1979, yakni tahun yang sama ketika AS mengalihkan pengakuan diplomatiknya ke Cina.

AS terus mempertahankan hubungan persahabatannya dengan Taiwan, yang tetap menjadi salah satu negara sekutu penting AS di kawasan tersebut. Terlepas dari protes keras oleh Cina, AS juga terus menjual peralatan militer defensif ke Taiwan, tetapi belum secara resmi berkomitmen pada intervensi militer mereka.

kp/ha (AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait