Sempat Hilang, Dokter yang Rawat Navalny Muncul Kembali
10 Mei 2021
Alexander Murakhovsky, dokter pertama yang rawat Alexei Navalny usai dia diracun tahun lalu, dilaporkan hilang sejak Jumat (7/5). Kini dokter itu muncul kembali dalam kondisi "normal" setelah keluar dari hutan sendirian.
Iklan
Alexander Murakhovsky, dokter pertama yang merawat Alexei Navalny usai dia diracun tahun lalu, dilaporkan telah diketahui keberadaannya setelah dilaporkan hilang sejak Jumat (7/5).
Namun, pada Senin (10/5) kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa dokter itu dalam kondisi "baik-baik saja" setelah dia keluar dari hutan sendirian.
Dia terakhir terlihat meninggalkan markas perburuan di hutan di wilayah Omsk pada Jumat (7/5), yang terletak sekitar 2.200 km timur Moskow, dengan mengendarai kendaraan segala medan.
Sebelumnya, upaya pencarian sudah dilakukan termasuk layanan darurat, drone, helikopter, dan mengerahkan relawan.
Dokter Murakhovsky sempat dipromosikan menjadi menteri kesehatan pada November lalu.
Mengenang Orang yang Hilang di Bosnia
Sejak berakhirnya perang Bosnia 20 tahun lalu, tercatat sekitar 12.000 orang hilang. Sejak itu pula, seorang pria masih terus mencari keberadaan keluarganya.
Foto: Armin Smailovic
Penguburan massal
Sekitar 500 orang berkumpul untuk acara penguburan massal pada bulan Juli, sebelum mengubur sisa-sisa anggota keluarga mereka di kuburan lokal. Kali ini, jasad 23 orang telah diidentifikasi. Korban termuda berusia 18 tahun dan yang tertua berusia 72 tahun. Sisa-sisa tiga orang dari desa Zecovi juga dikuburkan.
Foto: Armin Smailovic
Saling tolong
"Lebih dari 20 tahun telah berlalu dan saya masih menunggu untuk mengubur ibu saya, saudara laki-laki saya dan saudara perempuan saya. Semakin lama saya menunggu untuk menemukannya, semakin sulit bagi saya dan keluarga saya. Penantian ikut membunuh kita," kata Z.B. Sisa-sisa tetangganya ditemukan di kota terdekat Prijedor. Z.B. juga ikut membantu penguburan.
Foto: Armin Smailovic
Semua ingin rekonsiliasi
Telepon Z.B. berdering siang dan malam. "Saya bertanggung jawab untuk mengatur upacara. Semakin sedikit waktu untuk berpikir, semakin mudah bagi saya," katanya. Tahun ini, perwakilan dari berbagai kelompok etnis akan menghadiri pemakaman tersebut. "Ini adalah langkah besar bagi kota ini, inilah kehidupan bersama, inilah rekonsiliasi yang kita semua inginkan."
Foto: Armin Smailovic
Mengenang mereka yang hilang
Putra bungsunya yang berusia 7 tahun mengunjungi pameran "Tidak Bersalah" oleh pelukis Mensur Beslagic dari Bosnia-Herzegovinia. Di sebelah kiri ada potret sepupu Z.B., yang baru berusia 6 tahun saat dia dibunuh.
Foto: Armin Smailovic
Satu-satunya penyintas
Z.B. adalah satu-satunya yang hidup dalam Pembantaian Zecovi 25 Juli 1992. Dia berusia 14 tahun saat pasukan Serbia membunuh 29 wanita dan anak-anak. Di antaranya ibunya, dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuannya. Tetangganya di Serbia menyembunyikan dia selama delapan hari. Kemudian, dia pergi ke Jerman bersama ayah dan saudara laki-lakinya dan kembali tahun 2000.
Foto: Armin Smailovic
Foto kenangan
Gambar di sebelah kiri menunjukkan ibu dan saudara perempuannya dan di kanan, saudara laki-lakinya. Mereka semua masih dianggap hilang. "Saya mendapat fotonya dari seorang teman di desa. Kalau tidak ada foto ini, saya tidak punya apa-apa. Hanya itu yang tersisa - hanya gambar kenangan ini."
Foto: Armin Smailovic
Kesulitan mengidentifikasi mayat
Sisa-sisa dari 2.325 orang yang dibunuh di wilayah itu tersebar di 450 tempat yang berbeda. Seringkali, mayat orang-orang yang dibunuh ditemukan beberapa kilometer dari tempat mereka tinggal. Ini membuat kerjasama lintas batas diperlukan untuk identifikasi. Jenazah dan barang-barang pribadi disimpan di kamar mayat di Sanski Most.
Foto: Armin Smailovic
Tidak banyak peninggalan
Pemerintah juga terlibat dalam proses penggalian. Tapi anggota keluarga korban, seperti Z.B., juga tetap melakukan penggalian sendiri untuk mencari peninggalan-peninggalan korban pembantaian.
Foto: Armin Smailovic
Masa kecil penuh trauma
"Kalau saya jalan-jalan di sini, saya teringat masa kecil yang penuh kekerasan," kata Z.B. ketika lewat di sebuah danau dekat Prijedor.
Foto: Armin Smailovic
9 foto1 | 9
Peran dokter Murakhovsky
Murakhovsky adalah dokter kepala di rumah sakit tempat Navalny dirawat pada akhir Agustus 2020. Navalny kemudian keracunan agen saraf Novichok dan diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan lebih lanjut setelah negosiasi yang menegangkan dengan pihak berwenang.
Murakhovsky mengatakan bahwa tes laboratorium awal Navalny tidak menunjukkan jejak agen saraf Novichok. Namun pengujian yang dilakukan laboratorium di tiga negara Eropa, yang dikonfirmasi oleh pengawas senjata kimia internasional OPCW, mendeteksi racun berbahaya tersebut dalam tubuh Navalny.