Medali-medali di Olimpiade Tokyo dihasilkan dari daur ulang peralatan elektronik seperti smartphone dan laptop. Terobosan ini menjadi proyek percontohan yang akan dilanjutkan untuk olimpiade-olimpiade masa depan.
Iklan
Saat para atlet naik podium untuk menerima medali yang mereka menangkan, tidak hanya para atlet yang bangga, melainkan juga orang-orang di balik Proyek Medali Tokyo. Untuk pertama kalinya medali-medali itu dibuat dari hasil daur ulang peralatan elektronik lama seperti smartphone dan laptop.
"Kampanye ini meminta masyarakat menyumbangkan perangkat elektronik tua mereka untuk proyek tersebut," jelas juru bicara OlimpiadenTokyo Hitomi Kamizawa kepada DW. "Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang."
Di dalam berbagai perangkat elektronik masa kini memang ada logam mulia bernilai miliaran, seperti emas dan perak. Namun, karena harga peralatan itu makin lama murah, banyak orang membuang begitu saja perangkat lama mereka. Kalau barang-barang ini dikumpulkan dan didaur-ulang dengan benar, bahan-bahan berharga itu masih bisa digunakan.
8 Langkah Praktis yang Besar Manfaatnya untuk Menjaga Bumi
Krisis iklim telah mencapai titik kritis dan tidak bisa dikembalikan lagi. Mari lakukan delapan langkah berikut untuk menjaga Bumi kita dari perubahan iklim.
Foto: Reuters/E. Su
Bijak memilih alat transportasi
'Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui'. Begitu kira-kira penjelasan yang tepat bila Anda mau berpergian sambil jalan kaki atau naik sepeda. Selain tidak menyumbang emisi karbon, Anda bisa meningkatkan kesehatan. Selain itu, bila khawatir berpergian menggunakan pesawat terbang dapat menyumbang emisi besar, gantilah transportasi Anda dengan kereta. Tetap menyenangkan bukan!
Foto: Reuters/E. Su
Pintar memilih produk ramah lingkungan
Lebih bijak dalam memilih barang apa yang harus dan tidak harus Anda beli. Beruntung, kini produk ramah lingkungan telah dijual dimana-mana. Anda perlu mempersiapkan rencana belanja dengan matang dan pilihlah merek yang peduli lingkungan. Anda bisa membeli barang bekas atau mulailah berbelanja lebih sedikit. Kuncinya, ketahui sejak awal barang apa yang memang Anda butuhkan dan mana yang tidak.
Foto: Imago/Westend61
Kurangi limbah makanan
Tahukah Anda hampir sepertiga dari semua makanan yang diproduksi oleh manusia terbuang sia-sia setiap tahunnya? Miris bukan? Jangan biarkan ada makanan tersisa di piring Anda. Habiskan semua sisa makanan, olah kembali bumbu makanan yang berlebih dan mulailah membuat pupuk kompos dari sisa makanan Anda. Dengan pupuk kompos berarti Anda tidak perlu lagi membeli bahan kimia berbahaya apa pun.
Foto: picture-alliance/dpa/F. May
Matikan listrik jika tidak dipakai
Hal ini sering dianggap sepele padahal dampaknya besar bagi lingkungan. Biasakan diri Anda untuk mematikan komputer, laptop dan listrik ketika sudah tidak dipakai. Tahukah Anda langkah kecil ini mampu menghemat banyak energi dalam jangka panjang. Bagi Anda yang sudah memulainya, pertahankan! Tanamkan dalam diri bahwa kebiasaan kecil ini berpengaruh besar untuk menjaga Bumi.
Foto: picture-alliance/blickwinkel
Berani bersuara!
Jika Anda belum memulainya, inilah saat yang tepat untuk menyuarakan kepedulian Anda terhadap perubahan iklim. Tidak melulu harus protes di jalan, tapi Anda bisa memulainya dengan meminta pejabat setempat untuk segera bertindak mengatasi perubahan iklim. Dapatkan informasi sebanyak mungkin dan berdiskusilah dengan orang sekitar dan tentukan apa yang bisa kalian lakukan untuk menyelamatkan bumi.
Foto: Reuters/K. Pempel
Pertimbangkan menu diet nabati
Memilih menu diet memang perlu pertimbangan matang. Mulailah masukkan menu diet nabati, sebab produk daging hewan ternak dan susu adalah salah satu penyebab deforestasi terbesar dan penyumbang utama emisi CO2. Makan lebih banyak asupan nabati bisa menjadi salah satu langkah kecil Anda memerangi perubahan iklim.
Foto: Colourbox
Daur ulang untuk jaga laut kita
Ada alasan penting mengapa kita selalu diingatkan tentang pentingnya daur ulang. Konsekuensi dari pemakaian plastik sekali pakai telah menyebabkan hewan-hewan di lautan tersiksa. Dengan mendaur ulang, berarti kita tidak perlu lagi menghasilkan material-material baru. Anda bisa mencoba mendaur ulang botol-botol bekas menjadi lampu atau bahkan tempat memberi makan burung.
Foto: picture-alliance/ZB/S. Stache
Lebih dekat dengan alam
Pergi menjelajah alam dan lihat tempat-tempat indah yang belum pernah Anda kunjungi. Cara ini mungkin tidak akan berdampak langsung pada aksi perubahan iklim tapi bisa menjadi momen refleksi diri agar lebih menghargai Bumi. Lebih dekat dengan alam juga jadi pengingat bahwa Bumi tempat kita tinggal terlalu sayang untuk diabaikan. Penulis: Ineke Mules (pkp/as)
Foto: Imago/All Canada Photos
8 foto1 | 8
Rantai pasokan daur ulang
Selama dua tahun, Proyek Medali Tokyo mengumpulkan cukup bahan untuk didaur ulang menjadi sekitar 5.000 medali perunggu, perak, dan emas yang akan dibagikan kepada para pemenang di ajang Olimpiade Tokyo. Hingga 90% kota dan desa di Jepang yang berpartisipasi dalam proyek ini, dengan mendirikan tempat-tempat pengumpulan peralatan elektronik bekas. Ratusan ribu warga Jepang menyumbangkan perangkat elektronik lama yang tidak mereka pakai lagi.
Iklan
Secara keseluruhan, kampanye daur ulang menghasilkan sekitar 32 kilogram emas, 3.750 kg perak dan lebih dari 2.400 kg perunggu. Barang yang dikumpulkan seluruhnya berbobot hampir 80 ton, kata Hitomi Kamizawa.
Salah satu perusahaan utama yang terlibat adalah Renet Japan Group yang filosofi bisnisnya berkisar pada keberlanjutan. "Kami mengembangkan gerakan pengelolaan limbah untuk proyek medali dengan kerja sama dari banyak pemangku kepentingan, dari pemerintah Jepang hingga masyarakat lokal," kata Direktur Renet Japan Group Toshio Kamakura kepada DW.
Ketika proyek itu diluncurkan pada April 2017, hanya ada sekitar 600 kota yang ikut serta. Pada akhir proyek pada Maret 2019, sudah lebih 1.600 kota yang berpartisipasi. Pengelola memang menggalang promosi besar-besaran dan membuka banyak sekali titik pengumpulan untuk memudahkan orang-orang berkontribusi, kata Toshio Kamakura.
Mengumpulkan perangkat elektronik bekas hanyalah langkah pertama. Setelah proses pembongkaran barang-barang itu, ada proses ekstraksi dan pemurnian oleh kontraktor, bahan daur ulang kemudian dicetak ke dalam konsep desain yang diciptakan Junichi Kawnishi - pemenang kompetisi desain tes yang mengalahkan 400 kontestan lainnya.
Proyek percontohan untuk masa depan
Jepang akan menjadi negara pertama yang mengeluarkan seluruh medali Olimpiade yang terbuat dari bahan daur ulang. Konsepnya sudah dimulai di Olimpiade Rio 2016, di mana 30% dari medali emas dan perak diperoleh dari bahan daur ulang. Menyongsong Olimpiade Paris tahun 2024, proyek daur ulang medali ini akan dilanjutkan.
Di seluruh dunia pada tahun 2019 ada sekitar 53,6 juta ton sampah elektronik, atau rata-rata sekitar 7,3 kilogram untuk setiap penduduk dunia. Sampah sebanyak itu bisa memenuhi 350 kapal pesiar terbesar yang ada saat ini, kata PBB.
Limbah elektronik meningkat pesat seiring tingginya permintaan untuk gadget elektronik, yang sebagian besar diproduksi untuk siklus hidup yang pendek. Karena itu, ponsel atau tablet yang rusak jarang diperbaiki. Dari limbah sebanyak itu, baru sekitar seperlimanya yang didaur ulang.