1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Atom Pyongyang Bayangi KTT Nuklir

26 Maret 2012

Meskipun dibayangi sengketa atom Pyongyang dan Teheran, KTT Nuklir di Seoul tetap upayakan perlucutan senjata atom dunia.

A South Korean watches a television broadcasting about a North Korea launch missile at the Seoul Railway Station in Seoul, South Korea, Thursday, July 2, 2009. North Korea test-fired two short-range missiles Thursday, South Korea's Defense Ministry said, a move that aggravates already high tensions following Pyongyang's recent nuclear test and U.N. sanctions imposed as punishment. The Korean read "North Korea test-fired." (AP Photo/ Lee Jin-man)
Foto: AP

Di bawah pimpinan tuan rumah Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, wakil-wakil dari 53 negara berbicara dengan wakil-wakil organisasi internasional, bagaimana materi nuklir aman dari tangan teroris dan perlucutan senjata atom dapat dimajukan. Selain itu juga dibahas penggunaan radioaktivitas untuk kepentingan sipil, misalnya di bidang teknik kedokteran.

Guna mengantisipasi ancaman terorisme senjata atom, diperlukan tindakan nasional yang kuat dan kerjasama internasional. Demikian disebutkan dalam usulan untuk pernyataan akhir yang akan dibacakan pada penutupan KTT Nuklir Internasional Selasa (27/03). Terkait hal itu semua negara diminta mengamankan materi-materi radioaktif yang mampu dikembangkan untuk senjata atom seperti uranium dan plutonium yang diperkaya dalam tingkat tinggi. Selain itu diusulkan untuk mengurangi penggunaan uranium yang diperkaya dalam kadar tinggi.

Barack Obama dan Lee Myung-bak (25/03)Foto: dapd

Delegasi yang hadir dalam KTT dua hari di ibukota Seoul tersebut, juga mengritik pengumuman Korea Utara yang pertengahan April mendatang merencanakan melakukan uji coba peluncuran roket jarak jauh dengan mengangkut satelit pengamat bumi ke antariksapeluncuran roket ke ruang angkasa. Presiden AS Barack Obama mendesak pimpinan di Pyongyang untuk menghentikan rencana uji coba roketnya atau mengambil risiko membahayakan masa depan negara tersebut dan menyia-nyiakan bantuan pangan dari Amerika Serikat dengan imbalan kembali ke moratorium nuklir.

Obama: Amerika Serikat Kebanyakan Senjata Atom

Amerika Serikat dapat mengurangi kembali perlengkapan senjata atomnya tanpa membahayakan strategi ancaman atau keamanan mitra-mitranya. Demikian dikatakan Presiden Barack Obama dalam pidato di hadapan mahasiswa Universitas Hankuk di Seoul, Korea Selatan. „Kami dapat mengatakan dengan keyakinan kuat bahwa kami memiliki senjata atom lebih banyak daripada yang diperlukan.“ Hal ini diumumkan Obama di sela-sela KTT kedua untuk keamanan nuklir. Bulan Mei mendatang Obama akan melakukan pembicaraan dengan presiden terpilih Rusia Vladmir Putin mengenai pengurangan lebih lanjut senjata atom kedua negara. Obama juga menegaskan kembali visinya dunia tanpa senjata atom.

Presiden AS Barack Obama juga menyerukan Cina agar ikut dalam dialog perlucutan senjata sehubungan meningkatnya jumlah senjata atom negara tirai bambu tersebut. Dari Korea Utara dan Iran. Presiden Obama meminta agar melunakkan sikap terkait konflik program atomnya. Dalam pernyataan yang ditujukan kepada Iran, Obama mengatakan: „Masih selalu ada waktu untuk diplomasi, guna menyelesaikan sengketa atom. Tapi waktu itu singkat.“ Sehubungan sengketa atom Korea Utara, Presiden AS Barack Obama mengharap pengaruh lebih besar dari Cina untuk solusi sengketa atom negara di Semenanjung Korea tersebut.

Instalasi nuklir IranFoto: dapd

Kostermans/dpa/AFP/AP

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait