Seniman Afrika selama ini kesulitan menembus dominasi Eropa, Asia dan Amerika di pasar internasional. Namun sebuah museum seni kontemporer yang baru dibuka di Afrika Selatan, menyediakan ruang bagi seniman lokal.
Iklan
Penulis: Julia Jaki
Di ibu kota Uni Emirat Arab Abu Dhabi dibuka museum Louvre, cabang dari museum terkenal yang ada di Paris. Dibangun lebih 10 tahun, museum ini diharapkan bisa memperkenalkan karya kemanusiaan kepada publik di dunia Arab.
Museum Louvre di Abu Dhabi Yang Spektakuler
Di ibu kota Uni Emirat Arab Abu Dhabi dibuka museum Louvre, cabang dari museum terkenal yang ada di Paris. Dibangun lebih 10 tahun, museum ini diharapkan bisa memperkenalkan karya kemanusiaan kepada publik di dunia Arab.
Foto: Louvre Abu Dhabi/Mohamed Somji
Ikon baru Abu Dhabi
Museum Louvre di Abu Dhabi mulai dibuka untuk pengunjung tanggal 11 November 2017. Kompleks museum menampilkan karya seni yang tak ternilai harganya, termasuk pinjaman dari museum induknya di Paris dan museum-museum Perancis lainnya. Selain itu ditampilkan karya-karya lokal dari berbagai peradaban dan agama yang berkembang sepanjang sejarah di Timur Tengah.
Foto: Louvre Abu Dhabi/Mohamed Somji
Proyek prestisius
Tahun 2007, pemerintah Perancis dan UEA menyetujui sebuah kemitraan selama 30 tahun untuk pembangunan museum Louvre di Abu Dhabi. Galeri bermerek ini diperkirakan bernilai $ 1,1 miliar (€ 919 juta), dengan hak atas nama Louvre seharga 520 juta dolar AS. Museum ini berada di Pulau Saadiyat, yang dicita-citakan menjadi kompleks budaya terbesar di dunia.
Foto: AP
Dibangun sepuluh tahun
Bangunannya dirancang arsitek Prancis Jean Nouvel. Kubah keperakan bangunan utama memungkinkan cahaya masuk, ibarat sinar matahari yang mengalir melalui daun palem. Kolam air memenuhi kompleks budaya seperti oasis padang pasir. Penyelsaian proyek museum ini memakan waktu sekitar 10 tahun.
Foto: Louvre Abu Dhabi/Mohamed Somji
"Saksikan kemanusiaan dalam perspektif baru"
Slogan Louvre Abu Dhabi ini menyoroti permainan arsitektur dengan cahaya sekaligus memberi penghormatan kepada misi museum untuk fokus pada kemanusiaan: kisah kreativitas manusia yang melampaui budaya peradaban, waktu dan tempat." Di samping koleksi permanen, empat pameran khusus per tahun akan menampilkan karya-karya dari zaman kuno hingga masa kini.
Foto: Louvre Abu Dhabi/Mohamed Somji
Kerjasama budaya atau menjual diri?
Dengan proyek ini, Louvre mengikuti jejak museum terkenal lain seperti Guggenheim, yang telah membuka cabang internasional. Kritikus menuduh museum di Perancis "menjual" diri dengan memprioritaskan laba. Tuduhan eksploitasi pekerja juga muncul selama konstruksi. Namun, para pemimpin proyek berpendapat bahwa kemitraan ini adalah bukti pemahaman dan kerjasama lintas budaya.
Foto: Louvre Abu Dhabi/Mohamed Somji
Upacara pembukaan meriah
Tiket reguler untuk masuk museum harganya 60 dinar UAE (sekitar US$ 16). Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin. Banyak barang yang dipajang di Abu Dhabi untuk pertama kalinya, termasuk karya Vincent Van Gogh, Leonardo Da Vinci dan Paul Gauguin. Selama empat hari upacara pembukaan pertama akan tampil bintang-bintang musik dunia, acara tarian, lokakarya dan kegiatan untuk keluarga.