Di balik kericuhan aksi 21-22 Mei 2019 terungkap adanya kepemilikan senjata api gelap yang diindikasikan digunakan pada saat unjuk rasa menolak hasil pemilu tersebut. Kepolisian kini dituntut agar bisa mengungkapnya.
Iklan
Unjuk rasa menolak hasil Pemilu 2019 pada 21-22 Mei yang berlangsung di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyita perhatian publik Indonesia karena indikasi penggunaan senjata ilegal dan rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.
Rasa penasaran publik terkait temuan polisi bisa dimaklumi karena pengungkapan kasus ini sangat mempengaruhi kewibawaan kepolisian dan pemerintah Indonesia. Polisi dituntut untuk membuktikan kasus senjata gelap ini berdasarkan fakta-fakta yang ada guna mematahkan berbagai informasi (atau misinformasi) yang dituduhkan oleh pendukung kubu Prabowo. Apalagi ada klaim jatuhnya korban tewas akibat peluru tajam yang perlu dibuktikan asal tembakan dan jenis peluru. Selain harus bergerak cepat untuk menemukan para pelaku yang sudah melaksanakan aksi pada 21-22 Mei silam, kepolisian juga masih dihadapkan pada tuntutan mencegah terjadinya pembunuhan politik. Jika eksekutor masih berkeliaran, hal ini tentu dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
Meski kepolisian dianggap sudah berhasil menangkap sejumlah orang yang terindikasi terlibat pemilikan senjata namun kepolisian belum berhasil mengungkap otak pengadaan dan penggunaan senjata tersebut dalam aksis 21-22 Mei dan untuk pembunuhan tokoh nasional tersebut.
Kisruh Berdarah Protes Hasil Pilpres
Eskalasi kekerasan memuncak 21 Mei malam dan menyisakan sejumlah korban tewas. Presiden Joko Widodo mengatakan tidak akan menolerir para perusuh dan memerintahkan penangkapan atas mereka yang terlibat pelanggaran hukum.
Foto: AFP/B. Ismoyo
Eskalasi Berawal Dari Lemparan Batu
Sedikitnya enam orang meninggal dunia dan ratusan luka-luka saat massa pendukung Prabowo Subianto bentrok dengan aparat keamanan saat memrotes hasil penghitungan suara di depan gedung Bawaslu, Jakarta. Kisruh diklaim berawal ketika pendemo melempar batu ke arah barisan kepolisian.
Foto: AFP/B. Ismoyo
Api di Jalan Raya
Para pendemo mengamuk saat hendak dibubarkan polisi. Sebagian lalu merusak asrama Brigade Mobil Kepolisian dan membakar sejumlah kendaraan. Polisi menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kerusuhan. Kabarnya sebuah mobil ambulans milik partai Gerindra juga ikut diamankan setelah kedapatan membawa batu untuk demonstran.
Foto: AFP/D. Krisnadhi
Arus Balik di Media Sosial
Sebelum aksi protes, Prabowo Subianto sempat meminta massa pendukungnya agar tetap berlaku damai dan tenang. Namun himbauan itu tidak digubris sebagian pendemo. Akibatnya tagar #TangkapPrabowo menggema di Twitter dengan lebih dari 220 ribu cuitan. Netizen juga menyoroti pidato Amien Rais yang menyamakan aksi polisi layaknya PKI dengan menyerukan penangkapan tokoh Partai Amanat Nasiona (PAN) itu.
Foto: AFP/B. Ismoyo
Mempermasalahkan Angka, Menggoyang Negara
Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) menuntut agar penghitungan suara diulang lantaran mencurigai kecurangan sistematis. Prabowo Subianto sendiri berniat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun gugatan sebelumnya ke Bawaslu ditolak lantaran BPN hanya mengirimkan tautan berita online sebagai barang bukti.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Manuver SBY dari Singapura
Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno mulai mengalami keretakan. Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya mendukung capres 02 berbalik badan mengakui hasil penghitungan suara dan memberikan ucapan selamat atas kemenangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ucapan serupa sebelumnya sudah dilayangkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kepada Joko Widodo.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Tudingan Miring Kepolisian
Polisi mengklaim demonstrasi di Jakarta bukan aksi spontan, melainkan telah direncanakan. Sejumlah demonstran diklaim mengaku mendapat bayaran untuk ikut bergabung dalam aksi protes. Pemerintah sebelumnya berusaha meredam demonstrasi dengan menebar isu makar kepada kubu oposisi.
Foto: DW/R.A. Putra
Pukulan Balik Pemerintah
Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengaku pemerintah memblokir akses media sosial demi menghadang penyebaran kabar palsu. Hal ini dipicu oleh maraknya fitnah kepada kepolisian yang diposisikan berhadapan dengan "umat Islam." Wiranto juga mengklaim telah mengantongi daftar berisikan nama-nama terduga provokator kerusuhan.
Foto: DW/R.A. Putra
Manuver Hukum Jelang Pelantikan
BPN Prabowo-Sandiaga memiliki waktu hingga 11 Juni untuk mengajukan gugatan terkait hasil penghitungan suara kepada Mahkamah Konstitusi. Seusai jadwal yang telah ditetapkan KPU, proses hukum tersebut akan berakhir pada 24 Juni saat pembacaan keputusan. Sementara presiden dan wakil presiden terpilih akan dilantik pada bulan Oktober 2019. (rzn/rap/hp: dari berbagai sumber)
Foto: DW/R.A. Putra
8 foto1 | 8
Kepolisian patut diapresiasi karena sudah berhasil meredam kerusuhan yang meluas dan mencegah jatuhnya korban jiwa yang besar, tetapi dibalik kasus ini tersimpan celah peredaran senjata api gelap yang perlu dibenahi agar kasus 21-22 Mei ini tidak berbalik menjatuhkan citra kepolisian dan menjadi senjata makan tuan bagi pemerintah kita. Orang yang bersalah tentu harus bertanggung jawab demi mengembalikan kepercayaan publik dan dunia internasional atas keamanan di Indonesia.
Hasil Temuan Polisi
Dalam keterangan pers tanggal 22 Mei 2019, Kapolri Tito Karnavian menyatakan menemukan senjata laras panjang M4 yang dilengkapi peredam, dua senjata jenis revolver dan glock beserta peluru 50 butir. Senjata laras panjang M4 inilah yang menyeret nama mantan Danjen Kopassus Soenarko yang saat ini sudah berada dalam tahanan. Pada tanggal yang sama yakni 22 Mei 2019, Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan tiga orang yang menyelundupkan senjata laras panjang pada aksi massa 22 Mei yaitu Asumardi, pencari senjata, Helmi Kurniawan, penjual senjata dan Irvansyah sebagai eksekutor.
Lima hari sesudah konferensi pers Kapolri yakni pada Senin, 27 Mei 2019 Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan sudah menahan AF sebagai penyedia satu pucuk revolver dan HK sebagai pembeli revolver seharga 50 juta rupiah. Pembelian dilakukan pada 13 Oktober 2018. Selain HK dan AF turut ditahan AZ, IF, TJ dan AD.
Senjata yang disita adalah rakitan laras panjang kaliber 22 yang dilengkapi teleskop, revolver Taurus kaliber 38 dan dua boks peluru berjumlah 39 butir serta pistol jenis major kaliber 52 dan senpi laras pendek rakitan. Sejauh ini belum jelas apakah informasi dari Kapolri, Kadiv Humas Mabes Polri dan Kepala Staf Presiden itu merujuk pada kelompok pelaku yang sama atau berbeda. Jika tidak saling berkaitan maka oknum yang terlibat jumlahnya paling tidak 10 orang dan senjata yang disita paling tidak diperoleh dari tiga kurun waktu penyitaan dan lokasi.
Lini Masa Drama Pilpres 2019
Pesta demokrasi di tahun 2019 ini menyisakan banyak sekali kisah tak terlupakan. DW sajikan kronologi momen penting Pemilu 2019 kepada Anda.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Dua kandidat di Pilpres 2019
Pada 20 September 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan nama pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019. "Hasil rapat menetapkan bahwa 2 calon yang mendaftarkan ke KPU, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dinyatakan memenuhi syarat," ujar Ketua KPU Arief Budiman dalam jumpa pers di kantor KPU, seperti dikutip dari Detik.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Syuflana
Kampanye akbar Prabowo-Sandi
Masa kampanye untuk Pemilu 2019 berlangsung dari 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Pasangan 02 melaksanakan kampanye terakhirnya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu, 7 April 2019. Prabowo menyebutkan bahwa satu juta pendukungnya hadir dalam kampanye itu. Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengklaim kampanye akbar pasangan 02 adalah kampanye terbesar di Pilpres 2019.
Foto: Getty Images/E. Wray
Kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf
Kampanye terbesar pasangan 01, yang diselenggarakan di GBK pada 13 April 2019, diberi tajuk "Konser Putih Bersatu". Acara tersebut didukung oleh ratusan artis kondang tanah air, seperti Slank, Glenn Fredly dan Ruth Sahanaya. Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir meyakini jumlah peserta yang hadir lima kali lipat lebih banyak dari massa kampanye akbar Prabowo-Sandi.
Foto: DW/R. Akbar Putra
TPS unik meriahkan pemilu
Setelah masa tenang pada 14-16 April 2019, masyarakat pun merayakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia pada 17 April. Banyak panitia pemilu memanfaatkan momentum ini untuk menyalurkan kreatifitas mereka. Di foto tampak tempat pemungutan suara (TPS) dihiasi dengan gambar pahlawan super dari Marvel. TPS ini berlokasi di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, Bali.
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Pemilu yang kompleks
Pemilihan presiden yang dibarengi dengan pemilihan anggota legislatif menyisakan duka untuk para pejuang demokrasi. Lebih dari 500 petugas pemilu meninggal dunia dan ribuan dirawat di rumah sakit. Dalam keterangan resminya, Kementerian Kesehatan menyatakan beragam penyakit dalam, seperti gagal jantung, hipertensi dan stroke, menjadi penyebab utama meninggalnya para petugas.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Jokowi menang
KPU mengumumkan hasil pemilu pada Selasa (21/05) dini hari. KPU menyatakan pemenang Pilpres 2019 adalah pasangan 01, Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan suara sekitar 55,5 persen (85.607.362 suara). Sementara Prabowo-Sandi berhasil mendulang sekitar 44,5 persen suara (68.650.239 suara). Jokowi menyampaikan pidato kemenangannya di depan warga Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Massa rusuh
Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil Pilpres 2019 dan berniat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Para pendukung pasangan 02 menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Bentrok antara massa dengan aparat keamanan pecah pada Selasa (21/05) malam hingga Rabu (22/05) dini hari. Delapan orang meninggal dan ratusan luka dalam kerusuhan ini.
Foto: AFP/B. Ismoyo
Jokowi tanggapi kericuhan
Pada konferensi pers 22 Mei di Istana Merdeka, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan toleransi pada siapa pun yang mengganggu keamanan dan persatuan negara. Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo menjamin bahwa situasi dapat dikendalikan dan masyarakat tidak perlu merasa khawatir. Jokowi juga mengajak semua pihak untuk kembali menjaga kerukunan bersama.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Ratusan perusuh ditangkap
Saat terjadi bentrok 21-22 Mei, aparat gabungan TNI-Polri berhasil menangkap ratusan pendemo yang menjadi provokator aksi. Ditemukan bahwa kebanyakan perusuh yang ditangkap berasal dari luar Jakarta dan adalah massa bayaran karena polisi juga menemukan puluhan amplop berisi uang sejumlah 200 ribu hingga 500 ribu rupiah. Bersama mereka juga didapati senjata tajam, bom molotov dan busur panah.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Demo selesai, pasukan oranye beraksi
Kamis (23/05) kondisi di sekitar Gedung Bawaslu, Jakarta, telah steril dari massa unjuk rasa. Tidak ada kerumunan orang yang berkumpul di sana seperti hari-hari sebelumnya. Pasukan oranye dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta pun turun ke jalan membersihkan sampah dan sisa-sisa benda yang dibakar dalam demonstrasi dua hari itu.(Teks: Zakia Ahmad/hp)
Foto: Reuters/W. Kurniawan
10 foto1 | 10
Jaringan Senjata Gelap di Indonesia
Menurut pengamat intelejen Stanislaus Riyanta, ada beberapa jaringan senjata ilegal di Indonesia yang bermain hingga saat ini. Pistol rakitan biasa digunakan oleh kriminal jalanan dan pistol bermerek untuk koleksi yang berasal dari selundupan. Senjata rakitan berasal dari dua lokasi utama, senjata rakitan kasar dari Lampung dan yang senjata rakitan agak bagus dari Filipina. Senjata tiruan yang mirip asli berasal dari Filipina yang digunakan oleh teroris.
Perdagangan senjata ilegal marak karena senjata produksi pabrik resmi sulit diperoleh karena kepemilikan yang terbatas dan harganya pun mahal. Stanislaus Riyanta menyebutkan untuk senjata resmi pistol 9 mm yang digunakan untuk olahraga menembak saja harganya antara 100-300 juta rupiah. Sementara untuk pistol beladiri mulai dari kaliber 22, 25 hingga 32 harganya 300-450 juta rupiah satu paket. Harga ini tentu tidak bisa dijangkau oleh sekelas preman jalanan karena itulah senjata ilegal di pasar gelap tanpa izin bisa diperoleh dengan harga 15-50 juta rupiah. Stanislaus Riyanta menduga senjata yang diperlihatkan oleh Kadivhumas Polri berasal dari jenis rakitan yang mudah diselundupkan oleh sipil pelaku kriminal.
Jalur masuknya senjata di Indonesia paling marak melalui laut. Jalur resmi harus ada izin impor dan izin Kabaintelkam (Kepala Badan Intelejen dan Keamanan) Kepolisian Indonesia serta dilakukan atas nama Kepala Kepolisian Indonesia. Data kepemilikan senjata api resmi tercatat resmi karena setiap tahun ada perpanjangan izin. Senjata organik TNI seperti senjata serbu pun tidak mungkin dimiliki oleh masyarakat sipil. Sipil umumnya cuma bisa memiliki senjata untuk melindungi diri dengan ukuran peluru maksimal kaliber 32. Syaratnya ketat, harus mengikuti tes psikotes, ada surat keterangan jabatan dan mendapat rekomendasi dari Kapolda setempat.
Meski syarat kepemilikan senjata api ketat dan hukuman maksimal bisa mencapai 20 tahun penjara, penjara seumur hidup atau hukuman mati jika mengacu pada Undang-undang Nomor 8 tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api, temuan sejumlah kasus membuktikan peredaran senjata api ilegal di pasar gelap cukup marak. Bahkan untuk penggemar senjata, situs jual-beli daring menampilkan iklan senjata M4 khas kolektor seharga 17 juta rupiah yang dijual Doni di Jakarta Selatan. Penjual lain Eris di Jakarta Barat menawarkan M4 Magpul Carbine seharga 16,8 juta rupiah.
Sekadar mengingatkan, M4 adalah jenis senjata yang disita dari Soenarko, mantan Danjen Kopassus. Untuk mainan atau senjata airsoft jenis M4 ditawarkan seharga 100 ribu hingga satu juta rupiah perpucuk.
Eksportir Senjata Terbesar di Dunia
Cina merangsek ke posisi tiga besar dunia sebagai eksportir senjata terbesar di Dunia. Penjualan senjata oleh Cina meroket sejak 2005. Inilah daftar lengkap yang disusun Stockholm International Peace Research Institute
Foto: AP
1. Amerika Serikat
Ekspor senjata AS meningkat sebanyak 23 persen antara 2005-2009 dan 2010-2014. Dari 94 negara yang menjadi konsumen senjata AS, penerima terbesar adalah Asia dan Oseania dengan 43%. Sementara 32 persen dijual ke Timur Tengah dengan Israel dan Arab Saudi yang paling getol berbelanja. Primadona industri senjata AS adalah pesawat dan helikopter tempur, tank serta berbagai jenis senjata api dan roket.
Foto: Reuters
2. Rusia
Sebanyak 56 negara melengkapi alutistanya dengan produk buatan Rusia. Negeri beruang merah itu saat ini menguasai 27 persen perdagangan senjata di dunia. India, Cina dan Aljazair adalah pembeli terbesar dengan 60 persen. Pesawat tempur, tank, kapal selam nuklir dan senapan serbu adalah jenis senjata yang paling banyak menemui pembeli.
Foto: picture-alliance/dpa
3. Cina
Pakistan (41%), Bangladesh (16%) dan Myanmar (12%) adalah pelanggan terbesar Cina. Sejak 2005 negeri tirai bambu itu meningkatkan ekspor senjatanya sebanyak 143 persen. Belum lama ini Venezuela membeli kendaraan lapis baja serta pesawat latihan. Sementara Aljazair membeli tiga kapal fregat, Indonesia memesan ratusan peluru kendali anti kapal perang dan Nigeria membeli pesawat tempur nirawak
Foto: Reuters
4. Jerman
Berbeda dengan tiga negara teratas, neraca ekspor senjata Jerman turun 43% sejak 2005. Sejauh ini negeri di jantung Eropa itu menjual senjata ke 55 negara, dengan Eropa sebanyak 30%, Asia dan Oseania 26% dan Amerika 24%. Amerika Serikat, Israel dan Yunani adalah konsumen terbesar. Kebanyakan membeli tank, senjata laras panjang dan kapal selam.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Perancis
Layaknya Jerman, ekspor senjata Perancis berkurang sebanyak 27% sejak 2005. Importir terbesar adalah Maroko, Cina dan Uni Emirat Arab. Baru-baru ini Paris membatalkan penjualan kapal serbu amfibi dari kelas Mistral kepada Rusia menyusul konflik Ukraina. Namun neraca negatif tersebut diimbangi dengan penjualan 24 pesawat tempur Dassault Rafale dan sebuah kapal fregat ke Mesir.
Foto: J.-S.Evrard/AFP/Getty Images
6. Inggris
Tanpa Arab Saudi, industri senjata Inggris akan gulung tikar. Negeri para emir itu menyerap 41% produksi senjata Inggris. Pesawat tempur Eurofighter Typhoon, helikopter pengangkut Lynx, kapal selam kelas Astute, senjata laras panjang SA80 dan berbagai sistem persenjataan untuk pesawat tempur modern adalah dagangan terbesar negeri kepulauan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
7. Spanyol
Kecuali pesawat angkut militer Airbus A400M Atlas yang diproduksi bersama negara-negara Eropa lainnya, penjualan terbesar industri alutista Spanyol adalah pesawat angkut CASA dan pengangkut personel lapis baja Pegaso BMR. Tercatat militer Mesir dan Arab Saudi memiliki sekitar 460 kendaraan beroda enam itu. Australia sejauh ini adalah pembeli terbesar dengan 24%.
Foto: AP
7 foto1 | 7
Kasus Senjata Gelap Yang Masih Gelap
Indikasi penggunaan senjata gelap pada 21-22 Mei silam menambah daftar kasus senjata gelap di Indonesia, bukan hanya yang berkaitan dengan sipil tetapi juga yang berhubungan dengan oknum atau institusi militer. Pada September 2017 misalnya, Panglima TNI (waktu itu) Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui ada informasi impor 5000 senjata ilegal oleh sebuah institusi. Namun Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto menegaskan yang benar adalah pesanan 500 senjata Pindad untuk Badan Intelejen Nasional (BIN). Kasus lain pada September 2017 adalah impor senjata untuk Brimob Polri berupa senjata SAGL berjumlah 280 pucuk dan amunisi tiga jenis sejumlah 5.932 butir. Senjata dan amunisi tersebut digunakan untuk operasi antihuru-hara dan antiteror yang akan dialokasikan ke wilayah konflik. Kasus ini sempat ramai karena ditenggarai izin belum ada tetapi barang impor tersebut sudah masuk ke Jakarta lewat jalur udara.
Bahkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pernah tersangkut kasus 22 senjata dari Amerika Serikat yang menyalahi prosedur kepemilikan senjata di Amerika Serikat. Kasus ini mengakibatkan Feky Sumual, seorang Indonesia yang menetap di Amerika Serikat dipenjara selama 17 bulan karena membeli 7 senjata 9 mm dari sebuah toko di New Hampsire, Amerika Serikat.
Pembelian tersebut atas pesanan tiga orang anggota Pasukan Pengawal Presiden yang bernama Erlangga Perdana Gassing, Danang Praseto Wibowo dan Arief Widyanto, mengutip New York Times. Ketiganya bertemu dengan keponakan Feky Sumual seorang tentara Amerika bernama Audy Sumilat saat menjalani latihan militer di Fort Benning. Sumilat membeli senjata di Texas dan dikirimkan kepada Feky Sumual yang mengirimkan kepada anggota Paspamres yang sedang datang ke Washington DC dan membawanya ke Indonesia dalam pesawat kepresidenan. Tidak diketahui hukuman untuk Audy Sumilat dan sanksi untuk Paspampres tersebut.
Negara Pemborong Senjata Terbesar di Dunia
India dan Arab Saudi meroket dengan pembelian alutsista terbesar sejagad. Adapun Vietnam memborong kapal perang dari Rusia buat menghadapi Cina di Laut Cina Selatan. Inilah negara yang paling banyak belanja alutsista.
Foto: AFP/Getty Images
#1. India
Kendati upaya PM Narendra Moodi membatasi impor alutsista asing dan memperkuat produksi nasional, pembelian sistem persenjataan dari luar negeri justru mengganda dalam lima tahun terakhir. Rusia (70%) adalah penyuplai terbesar alutsista India, diikuti oleh Amerika Serikat (14%) dan Israel (4,5%). Selain jet tempur, India banyak membeli kapal perang dan kapal selam dari negeri beruang merah itu
Foto: Getty Images
#2. Arab Saudi
Laporan Sipri mencatat belanja persenjataan oleh Arab Saudi meningkat sebanyak 275% dalam lima tahun terakhir. Konflik di Suriah dan Yaman diyakini menjadi penyebab utama. Negeri para emir itu terutama getol membeli kendaraan lapis baja, helikopter dan jet tempur serta senapan serbu. Amerika Serikat adalah pemasok terbesar dengan 46%, diikuti Inggris (30%) dan Spanyol (5,9%).
Foto: AFP/Getty Images
#3. Cina
Sejak beberapa tahun terakhir Cina banyak memperkuat industri senjata dalam negeri untuk melepaskan ketergantungan dari sistem alutsista asing. Sebab itu pula neraca impor negeri tirai bambu itu berkurang 25% dalam lima tahun terakhir. Cina banyak membeli senjata dari Rusia (59%) dan Perancis (15%). Terakhir Beijing menyepakati pembelian enam sistem peluru kendali S-400 dari Rusia.
Foto: picture-alliance/AP Images/Color China Photo/Z. Lei
#4. Uni Emirat Arab
Bara di Timur Tengah dan konflik dengan Iran mendorong Uni Emirat Arab memperkuat diri. Sejak 2011 negeri kecil di tepi Teluk Persia itu meningkatkan pembelian senjata sebanyak 35%. Amerika Serikat adalah pemasok terbesar (65%), diikuti Perancis (8,4%) dan Italia (5,9%). Terakhir UEA menegosiasikan pembelian 60 jet tempur Rafale dari Perancis.
Foto: picture alliance/dpa/Ecpad Handout
#5. Australia
Militer Australia banyak mendapat dukungan pemerintah dengan angka pembelian senjata yang meningkat 65% dalam lima tahun terakhir. Proyek tebesar negeri Kangguru itu adalah pembelian 72 jet tempur siluman F-35 dari AS seharga 12,4 miliar Dollar AS. Celakanya pengembangan F-35 saat ini banyak menemui kendala. Analis militer menyebut jet tersebut kalah canggih dibanding Sukhoi Su-35 buatan Rusia
Foto: U.S. Navy photo/courtesy Lockheed Martin/Getty Images
#6. Turki
Turki berambisi besar mengakhiri ketergantungan dari sistem alutsista asing. Sebab itu negeri dua benua itu lebih banyak membeli senjata lewat skema kerjasama alih teknologi. Serupa Australia yang merupakan anggota NATO, Turki juga terlibat dalam pembelian jet tempur siluman F-35 dari AS. Namun target terbesar Ankara adalah mengembangkan tank tempur buatan sendiri lewat kerjasama dengan NATO.
Foto: picture-alliance/AA/Ozge Elif Kizil
#7. Pakistan
Pakistan belakangan menjadi pembeli terbesar sistem persenjataan Cina. Bersama negeri tirai bambu itu, Pakistan banyak merangkai program kerjasama pengembangan sistem alutsista. Terakhir, Islamabad membeli delapan kapal selam bermesin diesel Tipe 41 Yuan. Namun demikian, sebagian besar sistem artileri dan armada udara Pakistan tetap mengandalkan produk Amerika Serikat.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/Xinhua/P. Thapa
#8. Vietnam
Menyusul konflik di Laut Cina Selatan, Vietnam menggelontorkan dana miliaran Dollar AS untuk memperkuat daya tempurnya. Cuma dalam waktu lima tahun, negeri komunis itu loncat dari peringkat 43 ke peringkat 8 dalam daftar negara pengimpor senjata terbesar. Rusia menjadi pemasok terbesar dengan menjual 8 jet tempur, 74 kapal tempur kecil, 6 kapal selam dengan rudal laut ke darat dan 6 kapal fregat
Foto: picture-alliance/Russian Look
8 foto1 | 8
Solusi Mengatasi Peredaran Senjata Gelap
Guna mencegah peredaran senjata ilegal, Indonesia membutuhkan hukum yang tegas, termasuk hukum yang diterapkan pada non-sipil yang menyalahgunakan izin kepemilikan senjata. Indikasi keterlibatan mantan Danjen Kopassus menjadi pintu masuk penegakan hukum untuk kasus sejenis di masa depan.
Transparansi izin senjata sejauh ini sudah cukup memadai dengan sejumlah kategori izin seperti izin khusus senjata api, senjata api peluru karet untuk beladiri, senjata api peluru gas untuk beladiri, senjata api untuk olahraga menembak yang dibedakan menjadi menembak target, reaksi dan berburu serta senjata api untuk satuan pengamanan dan polisi khusus. Namun sebaiknya diikuti dengan pendataan jumlah senjata api yang beredar di tangan sipil dan militer secara terpusat dan transparan agar mudah dideteksi jika digunakan dalam kasus pidana. Selain itu perlu dibenahi kepemilikan senjata jenis airsoft gun dan air gun agar pemilik senjata untuk hobi ini menjadi anggota klub olahraga menembak yang terdaftar dalam organisasi resmi Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).
Penulis @monique_rijkers adalah wartawan independen, IVLP Alumni, pendiri Hadassah of Indonesia, inisiator Tolerance Film Festival dan inisiator #IAMBRAVEINDONESIA.
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis
*Bagi komentar Anda dalam kolom di bawah ini.
Teroris Bersenjata Tajam Sambangi Mapolda Riau
Lima terduga teroris menyerang mapolda Riau di Pekanbaru dan menewaskan seorang petugas. Empat penyerang berhasil dilumpuhkan. Polisi meyakini JAD jaringan Riau mendalangi serangan tersebut.
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Arbi
Serangan Rabu Pagi
Rangkaian serangan teror di Indonesia belum tuntas. Sesudah serangan di Surabaya, kini sebanyak lima pria tak dikenal menyerbu gedung Kepolisian Daerah Riau di Pekanbaru. Mereka mengendarai mobil dan mencoba menerobos masuk ke dalam kompleks mapolda.
Foto: Getty Images/AFP/WAHYUDI
Empat Menghunus Pedang
Empat pelaku dikabarkan menghunus pedang dan menyerang petugas yang berada di sekitar. Akibatnya sejumlah petugas mengalami luka bacok. Polisi kemudian berhasil menewaskan keempat penyerang dan menangkap supir yang mengendarai mobil para teroris.
Foto: Getty Images/AFP/WAHYUDI
Gugurnya Ipda Auzar
Pelaku sempat menabrak seorang aparat yang sedang bertugas. Ipda Auzar meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Bhayangkara. Polisi kemudian menerjunkan tim Gegana untuk memeriksa apakah para pelaku menyimpan bom di dalam mobil.
Foto: Getty Images/AFP/D. Sutisna
Siaga di Mapolda
Sejumlah awak media mengalami luka-luka akibat terserempet mobil tersangka teroris. Ketika peristiwa ini terjadi aparat dan awak media sudah memenuhi kompleks Mapolda Riau menyusul rencana jumpa pers terkait penanganan narkoba.
Foto: Getty Images/AFP/WAHYUDI
Sepak Terjang Jaringan Riau
Polisi sempat mencurigai kelompok Jemaah Ansharud Daulah bertanggungjawab atas serangan tersebut. Terutama sel JAD lokal yang dikenal sebagai Jaringan Riau sejak lama aktif menyiapkan serangan teror di Sumatera. Sejauh ini polisi berhasil menggagalkan rencana mereka.
Foto: Getty Images/AFP/D. Sutisna
Teror Disusul Gelombang Penggerebekan
Namun belakangan ketahuan, pelaku serangan merupakan kelompok Negara Islam Indonesia yang berafiliasi dengan sel ISIS di Dumai. Kepolisian kini sibuk mengerahkan penggerebekan di sejumlah kota. Selain mengamankan 20 tersangka teroris di Jawa dan Tanggerang, polisi juga dikabarkan berhasil menciduk Amir JAD Jawa Timur, Syamsul Arifin di Malang. (rzn/yf - ap, rtr, detik, kompas, tribun)