1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sentrifugal Generasi Keempat

15 Februari 2012

Ahmadinejad menyatakan, Iran membuat kemajuan dalam program nuklirnya. AS menyebut klaim Iran itu sebagai sesuatu yang dilebih-lebihkan.

Workers are seen in what is described by Iranian state television as an enrichment control room at a facility in Natanz, in this still image taken from video released February 15, 2012. Iran trumpeted advances in nuclear technology on Wednesday, citing new uranium enrichment centrifuges and domestically made reactor fuel, in a move abetting a drift towards confrontation with the West over its disputed atomic ambitions. REUTERS/IRIB Iranian TV via Reuters TV (IRAN - Tags: SCIENCE TECHNOLOGY POLITICS ENERGY) IRIB - NO ACCESS IRAN/BBC PERSIAN TV/VOA PERSIAN NEWS NETWORK -- INTERNET ACCESS: NO ACCESS IRAN/BBC PERSIAN TV / VOA PERSIAN NEWS NETWORK WEBSITES (RESTRICTION IMPOSED LOCALLY BY IRANIAN AUTHORITIES) NO SALES. NO ARCHIVES. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. IRAN OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN IRAN
Ruang pengawasan pengayaan uranium di Natanz, IranFoto: REUTERS/IRIB

Dalam siaran televisi nasional yang ditayangkan secara langsung hari Rabu (15/2), Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengklaim, negerinya kini memiliki sentrifugal generasi keempat yang mampu melakukan pengayaan uranium tiga kali lebih cepat ketimbang sebelumnya. Televisi pemerintah juga menayangkan video saat Ahmadinejad meletakkan elemen bakar nuklir yang diklaim sebagai produk perdana buatan Iran, ke dalam sebuah reaktor penelitian di Teheran.

Dalam upacara tersebut, Presiden Ahmadinejad mengatakan bahwa era negara-negara yang mengintimidasi sekarang berlalu. "Kekuatan-kekuatan yang arogan tidak boleh memonopoli teknologi nuklir", tambahnya. Selain itu Ahmadinejad menegaskan, upaya mengucilkan negerinya dari teknologi nuklir melalui sanksi dan resolusi kini gagal dan program nuklir Iran akan terus dilanjutkan.

Presiden Iran, Mahmoud AhmadinejadFoto: REUTERS/IRIB

AS sebut klaim Ahmadinejad sebagai "berlebihan"

Namun bersamaan dengan itu, pemancar televisi Iran Al-Alam melaporkan, dalam surat resmi pemerintah Iran kepada pemimpin kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton tertulis bahwa pemerintah di Teheran bersedia untuk melakukan pembicaraan baru mengenai program nuklirnya secara konstruktif. Seorang juru bicara Ashton membenarkan telah menerima surat yang kini sedang dibahas dan dirembukkan dengan Amerika Serikar, Rusia, Cina dan negara-negara lainnya.

Sementara Amerika Serikat menyebut klaim Presiden Ahmadinejad sebagai berlebihan dan menunjukkan bahwa Iran kini merasakan sengatan sanksi internasional dan mungkin merasa perlu untuk kembali ke meja perundingan.

Juru bicara kementrian luar negeri AS, Victoria Nuland mengutarakan, Amerika akan mendapat lebih banyak informasi mengenai perkembangan program nuklir Iran dari para inspektur Badan Tenaga Atom Internasional IAEA yang mengunjungi Iran untuk memonitor reaktornya. Selanjutnya Nuland mengatakan, AS tidak melihat sesuatu yang baru melalu klaim tersebut. Itu bukan merupakan terobosan baru, tetapi hanya kabar yang dibesar-besarkan saja. Demikian Victoria Nuland.

Victoria NulandFoto: AP

Rusia peringatkan untuk lebih berkompromi

Menanggapi pernyataan Ahmadinejad, wakil menlu Rusia, Sergei Riabkov mengatakan, negara-negara adidaya kini harus mengupayakan lebih banyak kompromi dengan Iran. Ia memperingatkan bahwa kesediaan pemerintah di Teheran untuk itu semakin berkurang. Sanksi PBB dan langkah-langkah lainnya sama sekali tidak berakibat apa pun juga terhadap program nuklir Iran, tambah Riabkov.

Pengayaan uranium adalah persyaratan untuk membangkitkan listrik di PLTN. Namun, dalam konsentrasi tinggi,  bahan radioaktif tersebut dapat digunakan untuk memproduksi senjata nuklir. AS dan Israel tidak menepis kemungkinan serangan militer terhadap Iran jika perundingan dan sanksi tidak juga memperlunak sikap pimpinan di Teheran.

Negara barat menuduh Iran diam-diam mengupayakan pembuatan senjata nuklir, Sebaliknya Iran menolak tegas tudingan itu dan mengatakan berulang kali, teknologi nuklir Iran dipergunakan hanya untuk kepentingan damai, misalnya untuk menghasilkan listrik dan kepentingan medis.

Christa Saloh-Foerster/rtrd, dpa, ape, afp

Editor: Agus Setiawan