Seorang narapidana di Spanyol bernama Gonzalo Montoya Jiménez, yang dinyatakan telah meninggal, terbangun kembali. Insiden ini terjadi beberapa saat sebelum 'mayat' akan diautopsi.
Iklan
Kejadian yang cukup menggemparkan Spanyol ini terjadi Minggu (07/01/18) lalu. Gonzalo Montoya Jiménez, tahanan di penjara kota Asturias, bangkit kembali dari “kematian“. Menurut laporan media setempat, ia terbangun beberapa jam sebelum pemeriksaan jenazah dilakukan. Sebelumnya tiga dokter telah memeriksanya dan menyatakan bahwa ia telah meninggal.
Jiménez ditemukan tidak sadarkan diri di selnya dengan muka membiru dan tidak menampakkan tanda-tanda kehidupan. Dokter pertama yang memeriksanya menyatakan Jiménez telah meninggal. Dua dokter lain juga dikabarkan mengkonfirmasi kematiannya.
Jasad napi yang divonis 4 tahun penjara karena kasus pencurian ini kemudian dikirim ke rumah sakit dan disimpan di kamar mayat untuk diautopsi. Namun, jasad yang telah "diawetkan" selama empat jam itu mengeluarkan suara ketika dipersiapkan untuk autopsi. Seorang dokter mendengar suara yang keluar dari kantong jenazah. Dokter tersebut lalu membuka kantong dan mendapatkan Jiménez masih hidup.
Sains di Balik Kematian
Semua kehidupan suatu saat akan berakhir. Sains mencatat bagaimana setiap sel tubuh yang berjumlah ratusan trilyun itu memiliki tanggal kadaluarsa. Inilah fakta ilmiah di balik proses kematian tubuh manusia.
Foto: Fotolia/zentilia
Di Ujung Masa Pertumbuhan
Tubuh manusia berhenti berkembang di usia 30 tahun. Saat itulah tubuh kita mulai memasuki masa penuaan. Pada usia 35 setiap orang akan merasa kesehatannya perlahan menurun. Setelah usia 50 tahun, kepadatan tulang manusia setiap tahunnya akan berkurang sebanyak satu persen.
Foto: drubig-photo - Fotolia
Awal Sebuah Akhir
Antara usia 30 hingga 80 tahun tubuh manusia akan kehilangan sekitar 40% volume otot, bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Dunia medis menyebutnya sebagai Sarcopenia. Fenomena ini terjadi karena tubuh gagal mengaktivkan sel satelit yang bertanggungjawab terhadap pembentukan jaringan otot baru.
Foto: PeJo/Fotolia
Ditentukan oleh Kehidupan Terkecil
Selama sel membelah diri dan menghasilkan sel baru yang lebih sehat, kehidupan akan berlangsung tanpa masalah. Proses itu pula yang membuat tubuh manusia tumbuh dari bayi menjadi dewasa. Tapi ketika memasuki usia lanjut, produksi sel terganggu oleh kerusakan genetika. Sel tidak lagi memproduksi sel sehat, melainkan sel-sel yang lemah dan rusak.
Foto: Colourbox
Sel Melahirkan Penyakit
Terdapat lebih dari seratus trilyun sel di dalam tubuh manusia. Ketika satu atau sekelompok sel mengalami gangguan, maka kanker atau jenis penyakit mematikan lain akan bermunculan. Kanker misalnya disebabkan ketika sel tubuh memproduksi terlalu banyak dan membentuk gumpalan yang disebut tumor. Repotnya sistem kekebalan tubuh manusia tidak bisa membedakan antara sel jahat dan sel sehat.
Foto: Imago/Science Photo Library
Hingga di Ujung Nafas dan Seterusnya
Kematian adalah berakhirnya aktivitas biologis pada sel dan jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh manusia untuk menghirup dan mengolah oksigen. Tapi kendati tubuh tidak bernafas sekalipun, manusia tidak lantas meninggal dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Ajal Menyapa
Sesaat menjelang ajal jantung manusia berhenti berdetak. Hilangnya detak jantung menandai awal kematian. Tanpa distribusi darah dan oksigen, sel dan jaringan otak cuma punya waktu tiga hingga sepuluh menit sebelum mati dan memicu kerusakan permanen yang tidak bisa diperbaiki. Hilangnya tekanan darah juga membuat organ-organ lain di tubuh manusia berhenti bekerja.
Foto: Imago/epd
Tubuh Setelah Mati
Kematian otak berarti akhir kehidupan. Setelahnya suhu tubuh manusia akan turun sebanyak 1,5 derjat Celcius setiap jam hingga mencapai suhu ruangan. Pada saat yang bersamaan terhentinya sirkulasi membuat darah mulai menggumpal. Dua hingga enam jam setelah kematian tubuh manusia mulai kaku. Fase ini disebut Rigor Mortis oleh dunia medis.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Dikuasai Bakteri
Kendati telah meninggal dunia, tubuh manusia tidak sepenuhnya mati. Sel-sel kulit misalnya masih hidup hingga 24 jam setelah kematian. Hal serupa juga terjadi pada bakteri di organ pencernaan. Tanpa asupan makanan, bakteri di sistem pencernaan mulai berkelana ke seluruh tubuh dan mengkonsumsi sel-sel yang mati. Sebab itu pula tubuh manusia membusuk setelah kematian.
Foto: Fotolia/Irochka
8 foto1 | 8
“Yang pertama ia ingat adalah bahwa ia menemukan dirinya dalam sebuah kantong berwarna hitam,“ dikatakan istri Jiménez kepada harian El Mundo. Setelah mendapatkan perawatan, dikabarkan Jiménez kini telah berada dalam kondisi stabil. Tadinya tim dokter mengkhawatirkan pria berusia 29 tahun ini akan mengalami kerusakan otak akibat terhentinya pasokan oksigen. Hal pertama yang ditanyakan saat ia betul-betul sadar kembali adalah tentang istrinya.
Menurut surat kabar La Voz de Asturias, pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas kejadian ini. Pada pemeriksaan awal, dinyatakan Jimenez kemungkinan mengalami apa yang disebut katalepsi, suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menjadi kaku, tidak responsif terhadap rasa sakit, dan juga fungsinya menurun, termasuk terhentinya fungsi pernapasan.
Kejadian bangkitnya mayat“ ini bukanlah kasus yang pertama. 26 Februari 2014, seorang pria Mississippi, AS, bernama Walter Williams, bangkit dari kematian di rumah pemakaman di Mississippi, AS. Williams dinyatakan telah meninggal karena detak jantungnnya tidak terdeteksi. Namun dua minggu setelah insiden ini, pria berusia 78 tahun ini “benar-benar” meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Pada tahun yang sama di bulan November, seorang perempuan asal Polandia berumur 91 tahun juga bangkit kembali dari kematian. Meski sempat "diawetkan“ di ruang pendingin selama 11 jam, Janina Kolkiewicz ditemukan masih hidup dan sehat.
yf/vlz (dpa/afp)
Anggota Tubuh Ini Masih Berfungsi Walau Anda sudah Meninggal
Tubuh manusia belum sepenuhnya mati, walau jantung telah berhenti berdetak dan otak tidak bekerja lagi. Berikut beberapa anggota tubuh yang masih berfungsi walau nyawa telah lepas dari badan.
Foto: Colourbox
Kuku dan Rambut
Secara umum diketahui bahwa setelah mati, kuku dan rambut terus tumbuh untuk sementara waktu. Namun, hal ini sebenarnya tidaklah demikian. Kuku dan rambut pada orang yang sudah meninggal akan terlihat bertambah panjang bukan karena terus tumbuh. Tapi ini karena kulit kehilangan kelembaban dan mengerut. Memang bisa dikatakan bertambah panjang, tapi tidak tumbuh.
Foto: picture-alliance/ZB
Kulit
Bagian tubuh yang benar-benar terus tumbuh adalah kulit. Otak berhenti bekerja saat jantung tidak berdetak lagi. Ini karena sel otak tidak menerima asupan oksigen. Namun kebutuhan oksigen kulit sangatlah rendah, sehingga mampu terus berkembang. Karena merupakan bagian terluar dari tubuh, kulit bisa langsung mengambil sedikit oksigen dari udara. Sehingga kulit tetap "hidup“ untuk beberapa hari.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sistem Pencernaan
Satu bagian dari otak bekerja terus menerus untuk mengatur buka tutup otot katup kandung kemih. Ketika orang meninggal, bagian otak tersebut juga turut mati, sehingga otot menjadi kendur, menyebabkan katup kemih terbuka. Efek yang sama juga terjadi pada anus. Proses buang air besar pada orang yang sudah meninggal lebih kerap terjadi karena juga didorong oleh penumpukan gas dalam tubuh.
Foto: Fotolia/ag visuell
Otot
Otot tubuh masih memiliiki refleks tertentu yang tidak melibatkan otak. Hal ini dapat menyebabkan kedutan, kejang atau gerakan yang tampak seolah jenazah masih hidup. Salah satu contohnya adalah apa yang disebut sebagai “Lazarus Sign”. Ini merupakan refleks spinal yang menyebabkan lengan bangkit bergerak. Gerakan ini dapat berlangsung selama beberapa detik.
Foto: Colourbox
Organ Suara
Sebenarnya yang terdengar dari mulut orang yang sudah meninggal bukanlah suara yang dihasilkan oleh organ suara. Suara atau bunyi keluar dari jenazah dikarenakan adanya penumpukan gas dan kontraksi otot yang menyebabkan paru-paru terpompa sehingga menghembuskan udara keluar lewat mulut.