Seorang Pria di Jerman Disuntik 87 Kali Vaksin Corona
Rebecca Staudenmaier
5 April 2022
Seorang pria di Jerman timur dilaporkan pergi ke pusat vaksinasi dan disuntik hingga tiga kali sehari. Pihak berwenang menduga itu semua sebagai bagian dari skema untuk menjual sertifikat vaksin kepada penentang vaksin.
Iklan
Pihak berwenang di Jerman tengah menyelidiki seorang pria yang kedapatan telah menerima suntikan vaksin virus corona setidaknya 87 kali. Laporan ini muncul ketika Jerman tengah memerangi gelombang infeksi COVID-19 dan berjuang untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat lainnya.
Berdasarkan laporan yang ditulis surat kabar Jerman Freie Presse pada Jumat (01/04), pria yang diketahui berusia 61 tahun itu mengunjungi beberapa pusat vaksinasi di negara bagian Sachsen dan Sachsen-Anhalt di Jerman timur.
Pria itu diyakini telah mendapatkan suntikan hingga tiga kali sehari di lokasi pusat vaksinasi yang berbeda. Di negara bagian Sachsen saja, pria itu telah mendapatkan 87 kali vaksinasi virus corona.
Peristiwa ini berawal ketika seorang staf di sebuah pusat vaksinasi di kota Dresden merasa curiga ketika dia melihat pria itu, kata juru bicara Palang Merah Jerman, Kai Kranich.
Akhirnya pria itu ditahan pihak kepolisian ketika dirinya mengunjungi pusat vaksinasi di kota Eilenburg, di luar Leipzig.
Palang Merah Jerman mengajukan tuntutan terhadap pria tersebut atas dugaan keterlibatannya dalam menjual sertifikat vaksin. Penyelidikan sedang berlangsung saat ini di negara bagian Sachsen, dengan pihak berwenang di negara bagian Jerman lainnya juga akan menyelidiki pria tersebut.
Tidak jelas berapa kali pria itu benar-benar menerima vaksin virus corona, tetap jumlahnya diperkirakan lebih banyak dari 87 suntikan.
Iklan
Bagaimana pria itu bisa lolos begitu lama?
Menurut laporan, setiap kali pria itu memasuki lokasi vaksinasi, dia akan membawa formulir vaksinasi baru yang masih kosong.
Setelah mendapatkan suntikan, dia akan mengambil halaman yang berisikan informasi tentang nomor batch vaksin dan menjualnya ke orang lain.
Pria tersebut mendaftar vaksinasi menggunakan nama dan tanggal lahirnya sendiri, tetapi tidak menunjukkan kartu asuransi kesehatannya pada saat divaksin. Jika ia menunjukkan kartu asuransinya tersebut, kemungkinan tindakannya akan cepat diketahui.
Jerman Terjebak dalam Gelombang Keempat COVID-19
Setidaknya 100.000 orang di Jerman kini telah meninggal karena COVID-19. Ketika pandemi berlanjut, tingkat infeksi naik lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara vaksinasi kini melambat karena penolakan sebagian warga.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Angka tragis
Seorang pria di kuburan di Bonn berduka atas istrinya yang telah meninggal - salah satu dari 100.000 orang di Jerman yang telah meninggal karena COVID-19. Selama beberapa minggu terakhir, jumlah mereka yang meninggal karena COVID atau terkait dengan corona meningkat setiap hari.
Foto: Ute Grabowsky/photothek/imago images
Peringatan terakhir
Pengurus pemakaman telah kewalahan, dengan peti mati berbaris di sini di depan oven krematorium. Di salah satu tutupnya, kata "Corona" telah ditulis dengan kapur — peringatan bagi orang-orang yang bekerja di sana. Orang lanjut usia dan yang tidak divaksinasi yangaling berisiko meninggal karena virus, tetapi makin banyak orang yang terinfeksi walaupun sudah divaksin.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Situasi mencemaskan bagi manula...
Dalam beberapa minggu terakhir, ada banyak kasus infeksi COVID-19 di panti jompo dan komunitas pensiunan dan kasus yang meninggal. Inilah salah satu alasan mengapa pemerintah Jerman mempertimbangkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan. Italia, Prancis, dan Yunani telah melakukan langkah tersebut, dan Austria akan segera mengikutinya.
Foto: Jens Kalaene/dpa/picture alliance
...dan bagi yang muda
Tes Covid-19 di taman kanak-kanak dan sekolah menjadi rutinitas bagi anak-anak. Tidak ada kelompok populasi lain yang diuji secara teratur dan ekstensif untuk COVID-19. Namun angka infeksi pada anak berusia 5 hingga 14 tahun juga naik tiga kali di atas rata-rata. Dalam upaya untuk membendung laju infeksi, Badan Obat Eropa pada 25 November menyetujui vaksin BioNTech-Pfizer untuk kelompok usia ini.
Foto: Christian Charisius/dpa/picture alliance
Unit perawatan intensif penuh
Seorang dokter merawat pasien COVID-19 di unit perawatan intensif rumah sakit universitas di Leipzig. Tingkat rawat inap - jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 - belum mencapai tingkat tertinggi sejak Desember lalu, tetapi staf kesehatan sudah membunyikan alarm dan memperingatkan bahwa rumah sakit kewalahan.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Lebih lama tinggal
Seorang pasien COVID-19 dengan jalur akses vena dan trakeostomi duduk di unit perawatan intensif rumah sakit. Menggunakan tingkat rawat inap sebagai nilai kejadian kontroversial: Juga banyak pasien COVID yang lebih muda. Mereka menghabiskan lebih lama dalam perawatan intensif, yang berarti kapasitas tempat tidur juga terisi untuk waktu lama.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Virus di sepanjang perjalanan
Sejak minggu lalu, aturan baru telah diterapkan di kereta api, trem, dan bus, seperti di Hamburg ini. Hanya mereka yang telah divaksinasi, dites negatif, atau baru saja pulih dari infeksi yang dapat menggunakan transportasi umum. Penggunaan masker tetap wajib.
Foto: Eibner/imago images
Rumahku adalah kantorku
Siapa pun yang tidak benar-benar harus pergi ke tempat kerja harus bekerja dari rumah. Persyaratan bekerja dari rumah sebelumnya sudah dicabut, namun kini diberlakukan lagi. Dengan tingkat infeksi yang meningkat, pengurangan kontak menjadi prioritas. (rs/hp)
Foto: Imago/S. Midzor
8 foto1 | 8
Informasi medis sebagian besar belum tersimpan secara digital
Kasus ini juga mengungkap kesenjangan dalam sistem perawatan kesehatan Jerman, di mana informasi medis sebagian besar tidak didigitalkan atau disimpan secara terpusat.
"Daftar vaksin nasional atau daftar vaksin virus corona akan segera menjelaskan kasus ini," kata Knut Köhler, juru bicara asosiasi medis negara bagian Sachsen kepada Freie Presse.
Di Jerman, lebih dari 75% populasi yang memenuhi syarat telah divaksinasi lengkap, sementara sekitar 58% telah menerima suntikan booster. Namun, jumlah orang di negara-negara bagian Jerman timur, di mana tingkat vaksinasi lengkap hanya berada di angka 64,5% yakni di Sachsen.
Tingkat vaksinasi Jerman jauh di belakang tetangga-tetangganya di Eropa barat. Spanyol misalnya, mencatat 85% populasi telah divaksinasi lengkap dan Portugal melaporkan tingkat vaksinasi lengkap lebih dari 91%.