Seorang wirausahawati bertekad mengubah dunia. Perempuan berusia 19 tahun itu mempekerjakan 30 perempuan muda untuk memproduksi sepeda bambu di Ghana dan menerima beragam penghargaan.
Iklan
Pengusaha muda Winifred Selby siap perang demi planet bumi yang lebih hijau dan bebas karbon. Ia mendirikan Ghana Bamboo Bikes tahun 2009 - dan model bisnisnya langsung melejit. Saat ini ia punya 30 pekerja dan sepeda bambu buatan perusahaannya semakin populer saja.
Selby mengatakan omset perusahaannya mencapai 10.000 Dolar per bulan, ini termasuk hasil ekspor sepeda produksinya.
Ia memulai usahanya pada usia 15 tahun. Kesulitan ekonomi dalam keluarganya diakui sebagai motivasi.
"Ketika saya berusia 6 tahun, keluarga saya selalu kekurangan uang sehingga kami terkadang berjualan saat libur sekolah, karena kalau tidak, kami dapat uang sekolah dari mana?"
Membantu masyarakat
Selby memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang berkomitmen mempromosikan perdagangan adil dan menciptakan produk-produk ramah lingkungan. Ia juga ingin menyediakan peluang kerja bagi generasi muda Ghana yang tercekik kemiskinan.
Meski konsep sepeda bambu bukanlah sesuatu yang baru, Selby tetap nekat bersama dua rekan pendiri perusahaan Bernice Dapaah dan Kwame Kyei.
Inisiatif Ghana Bamboo Bikes bermarkas di Kumasi, kota terbesar kedua di Ghana. Mereka merakit sepeda yang cocok untuk dataran tinggi dan jalanan berlubang di negara Afrika Barat tersebut.
"Kalau biaya memproduksi kerangka bambu adalah 150 Dolar dan kami menjualnya seharga 250 Dolar, ini berarti kami untung 100 Dolar," ujar Selby.
Kafui Dey, seorang pembawa acara televisi terkenal di Ghana, mengaku terkesan dengan kualitas sepeda bambu buatan perusahaan Selby usai menjalani tes jalan ketika pameran.
Melindungi lingkungan
"Terasa enak dan stabil, tidak terlalu berat dan saya mencoba berkeliling, saya menyukainya," kata Dey. "Yang lebih mengesankan untuk saya adalah inisiatifnya - orang Ghana yang mau berbuat sesuatu bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk komunitas."
Selby dan para koleganya di Ghana Bamboo Bikes memiliki target untuk menjadi sebuah perusahaan besar dengan banyak cabang di seluruh penjuru negeri. Dengan kisah sukses semacam ini hanya setelah beroperasi selama 4 tahun, masa depan terlihat cerah bagi proyek ini yang berkontribusi bagi perang melawan perubahan iklim dan perlindungan lingkungan.
Di Atas Roda Dua di Afrika
Kayu, arang, hewan yang dipindah dari lokasi A ke lokasi B di Afrika banyak yang diangkut dengan sepeda. Tapi butuh kreavitas tingkat tinggi untuk membawanya.
Foto: imago/blickwinkel
300 kg beban angkut
Tak ada hal yang tidak mungkin. Ini motto sang kurir bersepeda asal Mozambik. Di sepedanya terikat enam karung arang - beratnya sekitar 300 kilogram. Untuk mengemudikannya sudah tidak mungkin lagi. Pria itu harus mendorong sepeda dari belakang. Dia dapat mengendalikannya dengan dua tali yang melekat pada stang.
Foto: Gerald Henzinger
Angkutan Terpercaya
Arang diangkut dari daerah sekitarnya ke kota terbesar kedua di Beira, Mozambik. Jaraknya bisa mencapai 100 kilometer. Di negara ini, hampir tidak ada jalan beraspal. Untuk mencapai tujuan, dengan banyaknya beban, lebih baik memakai sepeda dibandingkan dengan mobil. Orang-orang tergantung pada pengangkut arang, karena gas atau listrik tak mencukupi.
Foto: Gerald Henzinger
SOS – Ban Bocor
Jika celana robek , itu bisa ditambal oleh "Fundi", jika sepatu rusak, "Fundi" tahu apa yang harus dilakukan dan jika ban bocor, maka harus diketahui pula letak "Fundi" yang bisa menambal ban. "Fundi" adalah kata Swahili untuk pengrajin dan mereka sangat diandalkan semua orang. Untungnya, ada banyak bengkel sepeda di pinggir jalan - dan bisa membantu segera.
Foto: picture-alliance/dpa
Tanpa sepeda tak ada penghasilan
Sering kali orang butuh berjam-jam untuk berjalan ke sekolah atau untuk mendapatkan air, kayu bakar dan makanan. Di banyak daerah di Afrika, hanya ada sedikit angkutan umum, mobil ongkosnya mahal dan perlu perawatan intensif. Petani ini memakai sepedanya untuk mengangkut semua barang ke pasar.
Foto: DW/ L.M. Hami
Perlengkapan untuk kios
Siapa yang memiliki "Duka" atau kios, tetapi tidak ada angkutan transportasi, harus memikirkan cara melengkapi pasokan barangnya. Barang harus diangkut dari kota besar terdekat ke desa terkecil di Tanzania. Banyak orang Afrika menyukai minuman bersoda Cola - dan siapa yang dapat mengangkut banyak ke keranjang sepedanya, dialah yang beruntung.
Foto: DW/P. Hille
Toko berjalan
Bahkan untuk berdagang di pinggir jalan, sepeda merupakan alat yang baik. Pedagang ini menjual sepatu Tanzania, tas dan mangkuk plastik. Banyak pedagang kaki lima di Afrika. Seringkali mereka tidak terdaftar secara resmi. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan dengan polisi.
Foto: DW/P. Hille
Ayam ekspres
Berapa banyak ayam yang muat angkut di stang sepeda? Agen ayam dari Nigeria telah mencobanya . Sepanjang jalan ia menjual " Ayam to Go " , namun sebenarnya lokasi akhirnya adalah pasar. Semua ayam yang dijualnya masih hidup.
Foto: DW/A. Hazzad
Boleh mengerang
Anak kambing ini tidak terlihat nyaman. Pemiliknya dalam perjalanan ke sebuah pasar di Nigeria - untuk menjual hewannya. Harganya sekitar 35 Euro untuk satu ekor kambing. Ancaman apa yang akan dihadapinya di lokasi penjualan, bagaimanapun juga, mungkin lebih buruk daripada diangkut di sepeda ini.
Foto: DW/A. Hazzad
Semua penumpang diangkut
Sepeda digunakan di banyak negara Afrika sebagai taksi. Penumpang duduk di boncengan yang empuk sehingga dapat dengan mudah pergi ke tujuan mereka dengan hanya mengeluarkan sedikit uang. Taksi semacam ini memiliki sebutan yang berbeda-beda. Di Kenya, Uganda dan Tanzania sebagaimana mereka disebut " Boda-Boda ", berasal dari kata "perbatasan ke perbatasan".
Foto: DW/P. Hille
SIM Sepeda
Di Quelimane, utara Mozambik , pemerintah kota sedang mencoba mengurangi jumlah taksi sepeda di jalanan. Pada awal 2010, diperkenalkan semacam lisensi untuk pengendara sepeda. Biayanya, setara dengan 12 Euro. Namun para pengemudi sepeda taksi protes. Dewan kota akhirnya menyerah dan penggunaan lisensi ditangguhkan hingga saat ini.
Foto: Gerald Henzinger
Bersenang-senang
Selain sebagai transportasi, sepeda juga digunakan dalam seni dan olahraga. Di antara sepeda berkarat juga terlihat sepeda gunung yang keren. Pria muda di Seychelles mengendarai sepeda - bukan untuk menghasilkan uang, melainkan hanya untuk bersenang-senang.