Seperempat Perusahaan Jerman Rencanakan Hengkang dari Cina
12 November 2019
Perlambatan ekonomi Cina dan ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat telah ikut melemahkan gairah bisnis perusahaan Jerman. Banyak perusahaan Jerman yang beroperasi di Cina melaporkan "suramnya" prospek bisnis.
Iklan
Nyaris seperempat perusahaan Jerman yang beroperasi di Cina berencana untuk merelokasi semua atau sebagian bisnis mereka keluar dari negara ini, demikian menurut sebuah studi yang dirilis Selasa (12/11) oleh Kamar Dagang Jerman di Cina.
Survei tahunan terhadap 526 perusahaan anggota Kamar Dagang Jerman di Cina mengemukakan bahwa 23 persen di antaranya memutuskan untuk menutup kapasitas produksi di negara itu, atau setidaknya sedang mempertimbangkan langkah serupa. Sepertiga dari jumlah tersebut telah merencanakan untuk sepenuhnya keluar dari Cina.
Selebihnya mengatakan bahwa perusahaan mereka akan mengalihkan sebagian bisnis dan produksi ke negara lain, sebagian besar ke negara-negara dengan biaya lebih rendah di Asia.
Biaya operasional di Cina menjadi meningkat karena negara itu berusaha menyeimbangkan kembali ekonominya dari model yang kebanyakan digerakkan oleh ekspor dan investasi, menjadi model yang didorong oleh sektor layanan dan belanja konsumen.
Dari sejumlah 104 perusahaan yang telah memutuskan untuk meninggalkan atau sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Cina, sebanyak 71 persen mengutip kenaikan biaya produksi, terutama biaya tenaga kerja, sebagai faktor penyebab.
Pesimisme terus bertumbuh
Perusahaan yang disurvei juga mengatakan, mereka melihat prospek bisnis yang "suram" dan menghubungkan pesimisme mereka dengan perlambatan ekonomi Cina serta ketegangan perdagangan yang berlangsung antara Beijing dan Washington. Perang perdagangan AS-Cina baik secara langsung maupun tidak, telah mempengaruhi 83 persen responden.
"Ekspektasi bisnis turun ke level terendah dalam beberapa tahun," demikian hasil studi ini memperingatkan. Hanya sekitar seperempat perusahaan yang disurvei mengatakan, akan bisa berharap penuhi atau lampaui target tahun ini.
Perusahaan Jerman mengatakan, tantangan bisnis mereka di Cina utamanya terkait dengan hambatan akses pasar, ketidakpastian hukum, dan persyaratan transfer teknologi. Lebih dari sepertiga responden dalam survei mengatakan, upaya Beijing untuk "menyetarakan kedudukan" perusahaan asing di Cina sebagai sebuah langkah yang "tidak memadai."
Di tengah kondisi suram ini, banyak juga perusahaan melihat tanda-tanda pemulihan pada tahun 2020. Banyak dari mereka juga menaruh harapan dalam perjanjian investasi Uni Eropa-Cina yang dijadwalkan akan rampung tahun depan.
ae/ml (AFP, dpa)
Merek Jerman Paling Berharga
Satu studi tentang nilai merek produk Jerman menunjukkan negara ini sebagai penggerak ekonomi nomor satu di Eropa. Meski Jerman dikenal sebagai "negara mobil", namun posisi pertama tidak diduduki perusahaan mobil.
Foto: picture alliance/dpa
Menjadi teratas dengan software
Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Kaya berkat percakapan telefon
Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Produk andalan Jerman
Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Satu lagi perusahaan bekas milik pemerintah
Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.
Foto: Getty Images/S.Gallup
Perusahaan industri yang mendunia
Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.
Foto: picture alliance/dpa/P. Kneffel
Murah namun bernilai tinggi
Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Yang paling inovatif di Jerman
Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.