Setelah serangan teror terjadi di tiga gereja di Surabaya, di Jakarta ditetapkan status siaga 1. Sejauh ini serangan menyebabkan 11 orang tewas dan sekitar 40 lainnya cedera.
Iklan
Setelah terjadinya serangan teror di tiga gereja di Surabaya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau ketiga lokasi. Tiga gereja di mana terjadi serangan bom adalah: Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146.
Akibat bom bunuh diri di Surabaya kewaspadaan di Jakarta juga ditingkatkan. Kini Jakarta sudah ditempatkan pada status siaga 1. Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, "Kita selalu antisipasi, semua anggota saya siagakan. Seluruh objek vital, gereja dan rumah ibadah agama-agama lain juga kita antisipasi dan jaga," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis.
Menurut laporan kantor berita AP korban tewas sudah bertambah menjadi 11 orang. Detikcom melaporkan sebanyak 40 orang korban luka saat ini dirawat di RS, dua orang di antaranya adalah polisi.
Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Ledakan bom di Terminal Kampung Melayu tewaskan lima orang. Berikut beberapa fakta penting yang telah diketahui dari insiden tersebut.
Foto: Reuters/D.Whiteside
Jadi Korban Saat Amankan Pawai Obor
Ketiga polisi yang tewas tengah bertugas mengamankan pawai obor menjelang Ramadhan di sekitar Kampung Melayu. Ridho Setiawan, Taufan Tsunami dan Imam Gilang Adinatayang akan dimakamkan hari Kamis (25/5). Prosesi pemakaman dipimpin oleh Kapolres Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.
Foto: Reuters/D.Whiteside
Ada Dua Ledakan
Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB dan ledakan kedua lima menit setelahnya. Saksi kunci yang mengungkap kronologi ledakan adalah Bripda Febrianto Sinaga, polisi yang ditugaskan untuk mengantisipasi pawai obor di terminal Kampung Melayu.
Foto: Reuters/Antara Foto
Sulit Identifikasi Pelaku
Kepala instalasi forensik RS Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui kesulitan mengidentifikasi jenazah korban serangan bom, yang diduga sebagai pelaku. "Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan."
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Bom Panci Mirip Bom di Bandung
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bom bunuh diri yang meledak berjenis bom panci, mirip seperti bom yang meledak di Bandung bulan Februari lalu. Polisi menemukan struk pembelian panci bertanggal 22 Mei dari sebuah toko di Padalarang, pada salah satu saku pelaku yang tewas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Pelaku
Presiden RI memerintahkan Kapolri Tito Karnavian "untuk mengusut tuntas jaringan pelaku dan mengejar sampai ke akar-akarnya. Karena kita tahu dari korban yang ada, ini sudah keterlaluan. Korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir angkot jadi korban, penjual kelontong jadi korban, polisi jadi korban."
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
5 foto1 | 5
Serangan di Surabaya
Sebelum ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, saksi bernama Samsia melihat ada dua orang yang masuk ke dalam gereja menggunakan ransel dan langsung meledak. Ledakan juga mengenai satpam dan polisi yang berjaga di depan. Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Tri Budi Didik Pr mengatakan peristiwa terjadi jelang dimulainya misa kedua pukul 08.00 WIB.
Di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di jalan Arjuna, seorang saksi bernama Wahyudi menyebut ledakan itu dari mobil. Akibat ledakan itu, lima mobil dan 30 motor terbakar. Setelah itu, diduga masih ada satu bom di GPPS. Bom kemudian dijinakkan dengan diledakkan.
Rekaman Video Amatir Bom Surabaya
00:40
Di GKI Surabaya, saksi bernama Antonius menyebut, seorang perempuan membawa dua anak meledakkan dirinya di depan halaman. Awalnya, petugas menghadang ibu tersebut di depan pagar halaman gereja sekitar pukul 07.45 WIB. Namun ibu itu tetap mencoba masuk, dan tiba-tiba memeluk petugas. Demikian laporan detikcom.
Wawan Purwanto, direktur Humas pada Badan Intelegensia Nasional (BIN) mengatakan, diduga dalang serangan adalah Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang mendapat inspirasi dari kelompok ekstremis yang menyebut diri Islamic State (ISIS).
ml/ap (rtr, afp, detikcom)
Jakarta, Pasca Teror
Setelah terjadinya serangan teror di Thamrin, Jakarta, bagaimana warga menyikapinya? Gerakan kolektif warga dengan tajuk "Kami Tidak takut" mengajak masyarakat Jakarta untuk bangkit dan menentang aksi kekerasan.
Foto: picture-alliance/dpa/Roni-Bintang
Bunga duka cita
Seorang perempuan tampak meletakkan bunga di depan sebuah kafe di Thamrin, Jakarta, dimana hari Kamis (15/01) terjadi ledakan dan serangan teror.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Bersatu dalam damai
Sehari setelah serangan teror, warga turun ke jalan dalam aksi damai. mereka menyerukan persatuan menentang aksi kekerasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
#PrayForJakarta
Para pekerja berdiri di depan kafe dan layar elektronik raksasa yang memperlihatkan pesan #PrayForJakarta.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Tua muda
Dalam aksi damai tersebut, laki-perempuan, tua-muda campur baur menyuarakan hal yang sama, menentang aksi teror.
Foto: picture-alliance/dpa/Roni-Bintang
Sudah di bawah kendali
Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga menyerukan agar warga tidak takut atas aksi teror. Ia mengatakan: "Yang paling penting adalah situasinya kini sudah di bawah kendali."
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Syuflana
Dari balik jendela
Pasca serangan teror, situasi di Jakarta kembali normal. Warga kembali melakukan aktivitasnya. Mereka yang melintas di tempat kejadian perkara peristiwa ledakan, masih mencermati lokasi insiden dari moda transportasi.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weda
Kami tidak takut
Kami tidak takut menjadi gerakan bersama warga menentang tindak kekerasan di kota mereka, maupun dimana saja di muka bumi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Pengamanan
Meski demikian, pihak keamanan masih berjaga-jaga di sejumlah lokasi penting. Insiden Kamis (14/01) telah memakan tujuh korban jiwa, lima pelaku teror dan dua warga sipil.