1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Terjadi di Tiga Gereja di Surabaya

13 Mei 2018

Setelah serangan teror terjadi di tiga gereja di Surabaya, di Jakarta ditetapkan status siaga 1. Sejauh ini serangan menyebabkan 11 orang tewas dan sekitar 40 lainnya cedera.

Selbstmordanschlag in Surabaya Indonesien
Foto: Reuters/Antara Foto/M. R. Hidayat

Setelah terjadinya serangan teror di tiga gereja di Surabaya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau ketiga lokasi. Tiga gereja di mana terjadi serangan bom adalah: Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146.

Akibat bom bunuh diri di Surabaya kewaspadaan di Jakarta juga ditingkatkan. Kini Jakarta sudah ditempatkan pada status siaga 1. Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, "Kita selalu antisipasi, semua anggota saya siagakan. Seluruh objek vital, gereja dan rumah ibadah agama-agama lain juga kita antisipasi dan jaga," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis.

Menurut laporan kantor berita AP korban tewas sudah bertambah menjadi 11 orang. Detikcom melaporkan sebanyak 40 orang korban luka saat ini dirawat di RS, dua orang di antaranya adalah polisi.

Baca juga:

Setelah Dibebaskan, Teroris ISIS Aman Abdurrahman Kembali Ditangkap PolisiPolisi Temukan Buku Propaganda ISIS di Medan

Tiga Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Ditahan, ISIS Klaim Serangan

Serangan di Surabaya

Sebelum ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, saksi bernama Samsia melihat ada dua orang yang masuk ke dalam gereja menggunakan ransel dan langsung meledak. Ledakan juga mengenai satpam dan polisi yang berjaga di depan. Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Tri Budi Didik Pr mengatakan peristiwa terjadi jelang dimulainya misa kedua pukul 08.00 WIB.

Di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di jalan Arjuna, seorang saksi bernama Wahyudi menyebut ledakan itu dari mobil. Akibat ledakan itu, lima mobil dan 30 motor terbakar. Setelah itu, diduga masih ada satu bom di GPPS. Bom kemudian dijinakkan dengan diledakkan.

Rekaman Video Amatir Bom Surabaya

00:40

This browser does not support the video element.

Di GKI Surabaya, saksi bernama Antonius menyebut, seorang perempuan membawa dua anak meledakkan dirinya di depan halaman. Awalnya, petugas menghadang ibu tersebut di depan pagar halaman gereja sekitar pukul 07.45 WIB. Namun ibu itu tetap mencoba masuk, dan tiba-tiba memeluk petugas. Demikian laporan detikcom.

Wawan Purwanto, direktur Humas pada Badan Intelegensia Nasional (BIN) mengatakan, diduga dalang serangan adalah Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang mendapat inspirasi dari kelompok ekstremis yang menyebut diri Islamic State (ISIS).

ml/ap (rtr, afp, detikcom)