1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeIsrael

Serangan IS di Israel Tewaskan Dua Orang

28 Maret 2022

Mereka yang menyebut diri sebagai Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Hadera, Israel. Pihak berwenang melaporkan bahwa dua orang tewas dan sepuluh lainnya terluka.

Pasukan keamanan Israel berkumpul di lokasi serangan yang menewaskan dua polisi Israel di kota utara Hadera
Setidaknya dua orang tewas dan empat terluka dalam serangan di Hadera, IsraelFoto: Gil Cohen-Magen/AFP

Menurut keterangan pihak kepolisian dan tim medis, kelompok bersenjata telah menewaskan dua warga Israel di kota Hadera, Minggu (27/03). Mereka yang menyebut diri sebagai Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut dan merilis video dari para penyerang yang diduga telah berikrar setia pada kelompok teror itu.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dilaporkan menuju ke lokasi kejadian tidak lama setelah kabar itu tersiar.

Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Kepolisian Israel menyebut telah menembak dua pelaku penyerangan. Tim medis mengatakan bahwa empat orang terluka, di antaranya dua orang mengalami luka serius, dalam insiden yang terjadi di kota pesisir itu. Layanan darurat nasional Israel mengkonfirmasi kematian satu pria dan satu wanita.

Surat kabar Times of Israel mengutip layanan ambulans Magen David Adom yang mengatakan bahwa orang-orang yang terluka termasuk dua pria berusia 20-an dengan luka parah, seorang pria berusia 45 tahun, dan seorang wanita berusia 20 tahun.

Dalam rekaman video yang dirilis oleh media Israel, dua pria bersenjata terlihat melepaskan tembakan sebelum mereka sendiri ditembak. Seorang juru bicara kepolisian mengatakan beberapa penjaga perbatasan yang sedang duduk di restoran terdekat berlari ke tempat kejadian dan menembak mati para penyerang.

Siapa yang berada di balik serangan itu?

Polisi menyebut para penyerang sebagai "teroris", sebuah istilah yang biasanya terbatas pada pelaku Arab. The Times of Israel melaporkan bahwa polisi mengatakan orang-orang itu adalah orang Arab Israel.

Penduduk di kota Arab Israel, Umm El Fahm, dekat Hadera, mengatakan bahwa banyak polisi telah dikerahkan di sana.

Sementara itu, Hamas menyebut serangan itu sebagai "operasi heroik" dan "respons yang wajar dan sah" terhadap "kejahatan Israel terhadap rakyat kami." Kelompok Islamis lainnya, Jihad Islam, mengatakan serangan itu adalah "pesan fasih dari orang-orang kami (jihad Islam) terhadap upaya untuk mematahkan keinginan kami".

Serangan itu terjadi ketika diplomat asing berkumpul di Israel untuk pertemuan puncak regionalFoto: Gil Cohen-Magen/AFP/Getty Images

Serangan saat KTT berlangsung

Serangan terbaru terjadi ketika diplomat Amerika Serikat dan Arab Saudi bertemu di wilayah selatan Negev, Israel, untuk pertemuan puncak regional yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.

"Saya memberi pengarahan kepada peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negev tentang perincian serangan Hadera," kata Lapid dalam sebuah pernyataan.

"Semua menteri luar negeri mengutuk serangan itu, mengirimkan bela sungkawa mereka kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka."

Blinken mengutuk 'tindakan kekerasan yang tidak masuk akal'

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, salah satu diplomat yang ambil bagian dalam KTT itu, mengutuk serangan tersebut dalam pesan terpisah di Twitter.

"Tindakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak masuk akal seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat. Kami mendukung mitra Israel kami dan mengirimkan bela sungkawa kami kepada keluarga para korban," katanya.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa KTT yang direncanakan sedang berlangsung dan para diplomat makan bersama sebelum pertemuan selanjutnya hari Senin (28/03).

yas/ha (AFP, Reuters, AP, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait