Serangan Israel Bikin Bandara Utama Damaskus Tak Berfungsi
2 Januari 2023
Militer Suriah melaporkan Senin (02/01), Israel melancarkan serangan terbaru ke Damaskus. Sedikitnya dua serdadu tewas dan serangan membuat Bandara Internasional Damaskus berhenti beroperasi
Iklan
Israel kembali melancarkan serangan rudal ke Bandara Internasional Damaskus menyebabkan sejumlah kerusakan dan memaksa bandara berhenti beroperasi, demikian disampaikan oleh Militer Suriah dalam sebuah pernyataan, Senin (02/01).
Serangan ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan Israel yang menargetkan aset yang terkait dengan Iran di Suriah.
Menurut pernyataan militer Suriah itu, serangkaian rudal udara menghantam bandara pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Rudal dilaporkan diluncurkan dari arah Danau Tiberias di Israel.
Rudal juga menghantam beberapa sasaran di selatan Damaskus, menewaskan dua anggota angkatan bersenjata Suriah, dan menyebabkan beberapa kerusakan, kata pernyataan itu.
Sebelumnya, dua sumber intelijen regional mengatakan, serangan rudal itu mengenai pos terdepan di dekat bandara Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya. Kehadiran pasukan Iran ini telah menyebar luas di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Pasukan Pertahanan Israel belum berkomentar mengenai serangan tersebut.
Siapa Yang Berperang di Konflik Suriah?
Konflik di Suriah memasuki babak baru setelah militer Turki melancarkan serangan terhadap posisi milisi Kurdi di timur laut Suriah. Inilah faksi-faksi yang berperang di Suriah.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
Perang Tiada Akhir
Suriah telah dilanda kehancuran akibat perang saudara sejak 2011 setelah Presiden Bashar Assad kehilangan kendali atas sebagian besar negara itu karena berbagai kelompok revolusioner. Sejak dari itu, konflik menarik berbagai kekuatan asing dan membawa kesengsaraan dan kematian bagi rakyat Suriah.
Foto: picture alliance/abaca/A. Al-Bushy
Kelompok Loyalis Assad
Militer Suriah yang resminya bernama Syrian Arab Army (SAA) alami kekalahan besar pada 2011 terhadap kelompok anti-Assad yang tergabung dalam Free Syrian Army. SAA adalah gabungan pasukan pertahanan nasional Suriah dengan dukungan milisi bersenjata pro-Assad. Pada bulan September, Turki meluncurkan invansi militer ketiga dalam tiga tahun yang menargetkan milisi Kurdi.
Foto: picture alliance/dpa/V. Sharifulin
Militer Turki
Hampir semua negara tetangga Suriah ikut terseret ke pusaran konflik. Turki yang berbatasan langsung juga terimbas amat kuat. Berlatar belakang permusuhan politik antara rezim di Ankara dan rezim di Damaskus, Turki mendukung berbagai faksi militan anti-Assad.
Foto: picture alliance/dpa/S. Suna
Tentara Rusia
Pasukan dari Moskow terbukti jadi aliansi kuat Presiden Assad. Pasukan darat Rusia resminya terlibat perang 2015, setelah bertahun-tahun menyuplai senjata ke militer Suriah. Komunitas internasional mengritik Moskow akibat banyaknya korban sipil dalam serangan udara yang didukung jet tempur Rusia.
Sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terdiri lebih dari 50 negara, termasuk Jerman, mulai menargetkan Isis dan target teroris lainnya dengan serangan udara pada akhir 2014. Koalisi anti-Isis telah membuat kemunduran besar bagi kelompok militan. AS memiliki lebih dari seribu pasukan khusus di Suriah yang mendukung Pasukan Demokrat Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Images/US Navy/F. Williams
Pemberontak Free Syrian Army
Kelompok Free Syrian Army mengklaim diri sebagai sayap moderat, yang muncul dari aksi protes menentang rezim Assad 2011. Bersama milisi nonjihadis, kelompok pemberontak ini terus berusaha menumbangkan Presiden Assad dan meminta pemilu demokratis. Kelompok ini didukung Amerika dan Turki. Tapi kekuatan FSA melemah, akibat sejumlah milisi pendukungnya memilih bergabung dengan grup teroris.
Foto: Reuters
Pemberontak Kurdi
Perang Suriah sejatinya konflik yang amat rumit. Dalam perang besar ada perang kecil. Misalnya antara pemberontak Kurdi Suriah melawan ISIS di utara dan barat Suriah. Atau juga antara etnis Kurdi di Turki melawan pemerintah di Ankara. Etnis Kurdi di Turki, Suriah dan Irak sejak lama menghendaki berdirinya negara berdaulat Kurdi.
Foto: picture-alliance/AA/A. Deeb
Islamic State ISIS
Kelompok teroris Islamic State (Isis) yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan vakum kekuasaan di Irak, pada tahun 2014 berhasil merebut wilayah luas di Suriah dan Irak. Wajah baru teror ini berusaha mendirikan kekalifahan, dan namanya tercoreng akibat genosida, pembunuhan sandera serta penyiksaan brutal.
Foto: picture-alliance/dpa
Afiliasi Al Qaeda
Milisi teroris Front al-Nusra yang berafiliasi ke Al Qaeda merupakan kelompok jihadis kawakan di Suriah. Kelompok ini tidak hanya memerangi rezim Assad tapi juga terlibat perang dengan pemberontak yang disebut moderat. Setelah merger dengan sejumlah grup milisi lainnya, Januari 2017 namanya diubah jadi Tahrir al-Sham.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Nusra Front on Twitter
Pasukan Iran
Iran terlibat pusaran konflik dengan mendukung rezim Assad. Konflik ini juga jadi perang proxy antara Iran dan Rusia di satu sisi, melawan Turki dan AS di sisi lainnya. Teheran berusaha menjaga perimbangan kekuatan di kawasan, dan mendukung Damaskus dengan asistensi startegis, pelatihan militer dan bahkan mengirim pasukan darat.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
10 foto1 | 10
Serangan intensif sejak tahun lalu
Tahun lalu, Israel mengintensifkan serangan di Bandara Internasional Damaskus dan bandara sipil lainnya. Hal ini dilakukan untuk menganggu peningkatan penggunaan jalur udara oleh Teheran guna mengirimkan senjata ke sekutunya di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah.
Iklan
Suriah dilaporkan harus menghentikan penerbangan ke dan dari bandara selama hampir dua minggu pada bulan Juni 2022 setelah serangan dari Israel menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk landasan pacu dan terminal.
Israel juga kembali menembakkan rudal ke Bandara Internasional Damaskus pada bulan September 2022, seraya menyerang bandara sipil terbesar kedua di negara itu, di kota utara Aleppo, sehingga membuat bandara berhenti beroperasi selama beberapa hari.
Menurut sumber-sumber intelijen Barat dan regional, Teheran memang telah mengadopsi transportasi udara sipil sebagai cara yang lebih diandalkan untuk mengangkut peralatan militernya, setelah disrupsi pasokan darat oleh Israel. Peralatan militer itu dimaksudkan bukan hanya untuk pasukan Iran, tapi juga untuk pejuang sekutunya di Suriah.
Damaskus Membara Akibat Serangan Udara
AS memimpin serangan udara terhadap ibukota Suriah, Damaskus, setelah terjadinya apa yang diduga keras serangan senjata kimia di kawasan Douma pekan lalu, dan mengakibatkan puluhan warga sipil tewas.
Foto: picture-alliance/Xinhua/A. Safarjalani
Langit Damaskus terang-benderang
Serangan peluru kendali AS diarahkan ke sejumlah daerah ibukota Damaskus, Suriah, Sabtu pagi 14 April. Ibukota Suriah itu diguncang sejumlah ledakan besar yang menyebabkan langit terang-benderang dan asap tebal mengepul di sejumlah lokasi.
Foto: picture alliance/AP Photo/H. Ammar
Bendera Suriah dan Rusia Dilambaikan
Siang hari Sabtu, 14 April 2018 sejumlah warga Suriah tampak melambaikan bendera Suriah dan Rusia, dalam rangka memprotes serangan udara yang dipimpin AS, Sabtu dini hari.
Foto: Reuters/O. Sanadiki
Kehadiran Rusia
Polisi militer Rusia tampak di kawasan Wafideen, dekat Douma Kamis, tanggal 12 April 2018. Polisi militer ditugaskan ke Douma, setelah terjadinya serangan kimia yang menyebabkan tewasnya puluhan warga sipil. Demikian keterangan Departemen Pertahanan Rusia, hari Kamis.
Foto: picture-alliance/Photoshot/M. Memeri
Kesengsaraan warga sipil
Seorang pria tampak menangis di sebelah jenasah sejumlah anak kecil, setelah terjadi serangan yang diduga serangan kimia di Douma, Suriah, yang masih berada di tangan pemberontak. Akibat serangan sedikitnya 78 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak tewas.
Foto: picture-alliance/newscom/M. Hassan
Anak kecil menderita
Seorang anak balita sedang mendapat perawatan di rumah sakit di Douma, Ghouta Timur, setelah terjadi serangan di kawasan itu. Tim pemberi bantuan medis Suriah menyebut serangan 7 April tersebut, sebagai serangan kimia. Ed.: ml/ap (rtr, dpa, ap)
Foto: Reuters/White Helmets
5 foto1 | 5
"Kampanye antara perang”
Israel mengatakan bahwa "kampanye antara perang” di Suriah bermula satu dekade lalu. Tepatnya pada 30 Januari 2013, Israel meluncukan serangan terhadap baterai pertahanan udara SA-17 yang dipasok Rusia, yang ingin diserahkan Damaskus kepada Hizbullah. Empat serangan serupa kemudian terjadi tahun itu.
"Tapi saat ini frekuensi serangan meningkat menjadi sekitar satu kali serangan dalam seminggu", kata kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi, bulan lalu.
Milisi proksi Iran, yang dipimpin oleh Hizbullah Libanon, kini memegang kekuasaan di Suriah timur, selatan dan barat laut. Mereka juga memegang kekuasaan di beberapa area pinggiran di sekitar ibu kota Damaskus.
Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah, dan hanya mengakui Teheran memiliki penasihat militer di lapangan.
Kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi pada bulan Juli 2022 mengaku, bertanggung jawab atas serangan udara terhadap konvoi yang memasuki Suriah dari Irak. Ia mengatakan, targetnya saat itu adalah sebuah truk yang membawa persenjataan milik Iran menuju ke Suriah