Serangan Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Mariupol
10 Maret 2022
Rusia meluncurkan serangan udara yang menghancurkan rumah sakit bersalin di Mariupol dan mengakibatkan 17 orang terluka. Selain itu, Gedung Putih memperingatkan bahwa Rusia bisa menggunakan senjata kimia atau biologi.
Iklan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam vlognya menyebut ada 35.000 warga sipil yang dievakuasi dari sejumlah kota pada Rabu (09/03). Tiga koridor kemanusiaan telah memungkinkan penduduk untuk meninggalkan kota timur laut Sumy, kota tenggara Enerhodar, dan daerah sekitar ibu kota Kyiv.
Zelenskyy berharap lebih banyak akses terbuka pada Kamis (10/03) dengan untuk mengevakuasi warga dari kota-kota tenggara Mariupol dan Volnovakha, serta kota timur Izium.
Zelenskyy serukan penguatan sanksi Barat
Zelenksyy meminta negara-negara Barat untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia setelah serangan udara menghancurkan sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol.
"Sebuah genosida Ukraina sedang terjadi,” kata Zelenskyy. Dia menggambarkan serangan di rumah sakit sebagai "kejahatan perang.”
Setidaknya 17 orang terluka dalam serangan tersebut, termasuk wanita hamil. Dia menambahkan bahwa orang-orang, termasuk anak-anak, terjebak di bawah puing-puing setelah serangan itu.
Mariupol telah diblokade oleh pasukan Rusia selama sembilan hari. Zelenskyy menegaskan bahwa pengepungan ini "di luar kekejaman.”
Potret Kota-kota di Ukraina yang Luluh Lantak Diserang Rusia
Pasukan Rusia terus meningkatkan intensitas serangannya ke kota-kota di Ukraina termasuk ibu kota Kiev dan kota penting Kharkiv.
Foto: Carlos Barria/Reuters
PLTN terbesar di Eropa terbakar
Salah satu dari enam reaktor yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia terbakar Jumat (04/03) dini hari waktu setempat, akibat serangan pasukan Rusia. PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di benua Eropa. Sebanyak 25% pasokan listrik Ukraina berasal dari PLTN ini.
Foto: Zaporizhzhya NPP/REUTERS
Apartemen hancur
Foto udara menujukkan sebuah bangunan apartemen di kota Borodyanka yang hancur akibat serangan Rusia. Pasukan Rusia terus memborbardir kota-kota di sekitar ibu kota Kiev, termasuk kota Chernihiv dan Irpin.
Foto: Maksim Levin/REUTERS
Ratusan ribu orang mengungsi
Ratusan ribu warga Ukraina dilaporkan mengungsi, baik ke kota-kota lain di dalam negeri seperti Lviv atau ke negara-negara lain di Uni Eropa. Foto udara memperlihatan area perumahan di kota Rivnopillya, dekat Kiev, yang terbakar.
Foto: Maxar Technologies/AP/picture alliance
Gedung-gedung di Kiev hancur
Seorang petugas keamanan Ukraina sedang memantau kondisi gedung di Kiev yang hancur akibat serangan Rusia.
Foto: Carlos Barria/Reuters
Mengumpulkan persediaan makanan
Warga di Kiev dilaporkan ramai-ramai mengantre di pasar swalayan dan kios-kios untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok. Tampak pada gambar seorang laki-laki dengan tas belanja berjalan di sebuah jalan di Kiev.
Foto: Valentyn Ogirenko/Reuters
Kendaraan militer rusak
Dalam invasinya, Rusia menargetkan fasilitas-fasilitas militer milik Ukraina serta infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Tampak pada gambar seorang laki-laki berjalan melewati sisa-sisa kendaraan militer pasukan Rusia yang hangus terbakar di kota Bucha.
Foto: Serhii Nuzhnenko/AP/picture alliance
Kantor polisi tak luput dari serangan
Kantor polisi di kota Kharkiv hancur terkena serangan rudal yag ditembakkan pasukan Rusia pada hari Rabu (02/02).
Foto: Ukraine State Emergency Service/AA/picture alliance
Ratusan orang tewas
Lebih dari 200 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka selama invasi Rusia ke Ukraina. Petugas medis mengevakuasi jenazah dari balai kota Kharkiv yang porak-poranda akibat serangan Rusia.
Foto: Sergey Bobok/AFP/Getty Images
Balai kota rusak parah
Seorang petugas layanan darurat Ukraina mengamati gedung balai kota Kharkiv yang rusak parah. Balai kota yang terletak di alun-alun kota kharkiv ini jadi target serangan pasukan Rusia. (Ed: rap/as)
Foto: Pavel Dorogoy/AP/picture alliance
9 foto1 | 9
AS tuding Rusia gunakan senjata kimia
Dana Moneter Internasional (IMF) memberi bantuan sebesar $1,4 juta (Rp19,6 triliun) untuk membantu Ukraina mengatasi "krisis kemanusiaan dan ekonomi yang masif.”
Rusia dan Ukraina mengumumkan pergeseran ekspor di tengah krisis. Para pengamat mengatakan bahwa gangguan terhadap ekspor gandum Rusia dan Ukraina bisa menghancurkan negara-negara Afrika Tengah yang sangat bergantung pada kedua pemasok tersebut.
Selain itu, Gedung Putih memperingatkan bahwa Rusia bisa menggunakan senjata kimia atau biologi sebagai bagian dari serangan "bendera palsu” di Ukraina.