1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Teror di London

DK/EK (dpa, afp, dpa)23 Mei 2013

Menjelang final Liga Champions, London diguncang ketakutan. Diduga seorang fanatis Islam membunuh seorang pria di Woolwich, kawasan di timur ibukota Inggris itu.

A police forensics officer investigates a crime scene where one man was killed in Woolwich, southeast London May 22, 2013. British Prime Minister David Cameron has called a meeting of his government's emergency Cobra security committee after the killing of a man in south London, his office said on Wednesday. REUTERS/Stefan Wermuth (BRITAIN - Tags: CRIME LAW POLITICS TPX IMAGES OF THE DAY)
Serangan di LondonFoto: Reuters

Siang hari di Woolwich, beberapa meter dari sebuah tangsi, seorang pria dibunuh dengan pisau daging. Penyerangnnya meneriakkan Allahu Akbar. Demikian dilaporkan stasiun BBC dan menyebar spekulasi tersangka pelakunya radikal Islam. Polisi mengepung penyerang dan menembak keduanya. Salah satu mungkin terluka parah. Pihak berwenang sejauh ini tidak mengkonfirmasi laporan, dimana pria yang tewas adalah seorang tentara Inggris.

Spekulasi tentang Pelaku

Stasiun Inggris ITV mempublikasikan video dimana tersangka pelakunya memegang pisau daging dan pisau biasa yang tampaknya berlumur darah. Pria berkulit hitam itu mengatakan di depan kamera, "Kami bersumpah pada Allah, kami tidak akan berhenti memerangi kalian, sampai kalian tidak mengganggu kami."

Kemudian tersangka pelaku itu meminta maaf karena kaum perempuan terpaksa melihat kejadian itu dan mengancam,"Orang-orang, kalian tidak akan pernah merasa tenang. Ganti pemerintahan kalian. Mereka tidak mengurus kalian!" Pasca serangan di Woolwich kedua pria yang bersenjata pisau terlihat di mesjid di Kent dan Essex. Kedua pria ditangkap.

Rekaman video serangan di Woolwich, LondonFoto: Reuters

Dewan Muslim Inggris Kecam Aksi Pembunuhan

PM Inggris David Cameron memanggil jajaran krisis manajemennya. Cameron Rabu (22/05) menyatakan adanya petunjuk kuat akan serangan teror dan menghentikan kunjungannya di Perancis. Inggris "tidak akan pernah tunduk" pada teroris, kata Cameron. Dari lingkungan pemerintah disebutkan, orang harus memperhitungkan serangan radikal Islam. Jejaknya diduga menuju Nigeria.

Dewan Muslim Inggris mengecam tindak kejahatan itu. "Tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan. Aksi barbar tidak dapat dimaafkan dengan menggunakan Islam sebagai alasan," demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan. Tindak pengamanan di sekitar asrama tentara di Woolwich serta berbagai institusi militer lainnya diperketat.