Pengadilan militer Israel memvonis bersalah serdadu Elor Azaria karena terbukti membunuh seorang warga Palestina yang tengah terluka. Putusan itu memicu aksi protes dari kaum ultra konservatif, termasuk dari pemerintah
Iklan
Serdadu Israel yang menembak mati seorang warga Palestina yang sedang terluka divonis bersalah dengan dakwaan pembunuhan. Pengadilan militer menunda pembacaan hukuman pada tanggal yang berbeda. Elor Azaria terancam dipenjara hingga 20 tahun.
Ketiga hakim menilai Azaria bertindak di luar aturan militer ketika membunuh Abdel Fattah al-Sharif, sesaat setelah korban menusuk dan melukai seorang serdadu di sebuah pos pemeriksaan di Hebron. Sharif terluka dan berbaring di aspal ketika Azaria membunuhnya. Dalam pembacaan putusan, Hakim Kolonel Maya Heller mengecam pledoi yang dilampirkan kuasa hukum Azaria.
Mimik Azaria berubah seketika saat hakim membacakan putusan pengadilan. Tampil dengan seragam militer, Azaria sebelumnya memasuki ruang sidang dengan senyum lebar sembari diiringi tepuk tangan pendukung dan keluarganya. Tapi ia dan keluarga terlihat kaget ketika hakim mulai berbicara. Setelah pembacaan keputusan, ibu Azaria berteriak kepada hakim, "anda harusnya malu pada diri sendiri!"
Sidang tersebut memicu kontroversi di Israel. Politisi konservatif membela Azaria kendati petinggi militer mengecam tindakan pemuda berusia 20 tahun tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan menghubungi ayah Azaria untuk menyampaikan simpati. Sementara kelompok ultra konservatif Israel mendesak Netanyahu untuk memberikan pengampunan pada Azaria.
Kesaksian Serdadu Israel Tentang Pelanggaran HAM di Palestina
Organisasi HAM Israel, Breaking the Silence mengumpulkan kesaksian serdadu tentang berbagai insiden dan pelanggaran HAM di Palestina. Testimoni mereka mengungkap tindak tanduk militer yang semakin menyulut kebencian.
Foto: Reuters
Nyanyian Senyap Para Serdadu
Israel kerap mengklaim militernya adalah yang paling bermoral di seluruh dunia. Namun kesaksian sejumlah serdadu membuktikan sebaliknya. Testimoni berikut diambil secara anonim tanpa menyebutkan identitas. Hampir semua pelanggaran yang dicatat oleh organisasi Breaking the Silence tidak pernah menyentuh meja pengadilan.
Foto: Breaking the Silence
Darah Menjamin Pangkat
Seorang serdadu berpangkat sersan berkisah, ketika baru ditempatkan dalam unit patroli di tepi barat ia mendapat arahan dari seorang komandan berpangkat mayor jendral, "pangkatmu tidak ditentukan oleh seberapa banyak orang yang kamu tangkap, tetapi seberapa banyak kau membunuh." Menurutnya hampir semua perwira tinggi di militer Israel meniti karir dengan cara serupa.
Foto: Reuters
Tameng Manusia
Seorang kapten dilaporkan mengikat seorang lelaki Palestina di kap mesin mobilnya untuk mencegah warga melemparkan batu ke arah konvoi tentara di sebuah desa di Bethlehem. Kesaksian tersebut dibuat oleh seorang serdadu berpangkat letnan. Kapten yang sama juga diklaim pernah memancing amarah warga desa Takoa di Tepi Barat agar "bisa menembaki kaki anak-anak dan remaja Palestina" yang melempar batu.
Foto: Getty Images/AFP/J. Ashtiyeh
Aksi Beringas Pemukim Yahudi
Seorang sersan di Brigade Nahal bercerita suatu hari ia mendapati seorang bocah perempuan Palestina dengan luka lebar di kepala. Ia dilempar batu oleh bocah Israel di desanya di Hebron. Menurutnya, bocah di pemukiman Yahudi justru mendapat pujian oleh orangtuanya jika melukai warga Palestina. Tindak kriminal semacam itu jarang ditindaklanjuti oleh kepolisian dan cendrung dilindungi oleh militer.
Foto: Reuters
Korban Sipil
Pertengahan 2014 militer Israel mendapat informasi pertemuan petinggi Hamas di sebuah rumah bertingkat di Khirbet Khuza’a, Jalur Gaza. Ketika pasukan pengintai mengkonfirmasikan target, angkatan udara Israel langsung menghancurkan gedung tersebut dengan bom. Warga sipil yang berada di dalam gedung cuma diberi waktu satu menit untuk melarikan diri. Tidak ada yang selamat dalam serangan tersebut.
Foto: Reuters
Tubuh Berceceran di Tembok
Seorang sersan di Brigade Givati bercerita tentang operasi penggerebekan sebuah rumah di Jalur Gaza. Ketika pintu rumah tidak dibuka, mereka lalu memasang bom jenis Fox di gagang pintu. Pada saat bom meledak, penghuninya yang seorang ibu baru hendak membuka pintu. Anak-anak melihat bagaimana tubuh ibunya berceceran di tembok rumah. Insiden tersebut kemudian dianggap "lucu" oleh seorang serdadu.
Foto: Reuters/M. Salem
Blokade Mengusir Bosan
Militer Israel sering memblokade pemukiman Palestina untuk alasan keamanan. Namun seorang serdadu berpangkat letnan berkisah bagaimana komandannya memblokir desa di dekat Qalqilya, Tepi Barat, cuma karena merasa bosan. "Tinggal kurung mereka. Anda menghancurkan mereka secara mental dan fisik. Mereka tidak bisa keluar dan tidak bisa bekerja," tuturnya mengutip ocehan sang komandan.
Foto: Reuters
Penggusuran Rumah Sipil
Setiap kali Hamas meluncurkan roket Qassam, militer Israel akan merangsek ke pemukiman Palestina di Jalur Gaza dengan buldoser. Mereka bertugas menggusur rumah penduduk tak berdosa untuk membuka zona pengaman. Adalah serdadu berpangkat rendah seperti letnan yang memutuskan rumah siapa yang harus dirobohkan. Penghuninya diusir tanpa uang ganti rugi.
Foto: Reuters
Salah Target
Sebuah operasi pembunuhan terhadap target teroris yang dilakoni pasukan elit Israel, Unit Shaldag, di Jalur Gaza berujung petaka. Seorang serdadu berkisah mereka menembaki mobil yang salah dan membunuh tiga orang warga sipil Palestina. Militer Israel kemudian mengklaim operasi tersebut berhasil. Keesokan harinya media melaporkan tentara berhasil membunuh tiga teroris.
Foto: picture alliance / AP Photo
Penganiayaan Sipil
Seorang sersan berkisah tentang seorang komandan di batalyon 35 yang berpatroli di sebuah pasar di Hebron. Dia lalu mendatangi seorang pedagang Arab berusia tua, menyeretnya ke halaman belakang dan memukulinya hingga babak belur. Sersan yang sama bercerita tentang serdadu lain yang ditugaskan menggeledah sebuah rumah, memotret penghuni perempuan saat sedang telanjang.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Al Hashlamoun
10 foto1 | 10
Sejak kasusnya disidangkan, militer Israel mendapat hujan kecaman dari publik. "Saya minta politisi untuk berhenti menyerang militer dan kepala staf," kata Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman yang sebelumnya juga aktif mendukung Azaria sebelum menjabat. Namun Menteri Kebudayaan Miri Regev tetap mengritik militer karena mendakwa Azaria. "Dia adalah putra kami," ujarnya.
Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jendral Gadi Eisenkot membantah, "seorang pemuda berusia 18 tahun yang mengabdi pada militer Israel bukan putra semua orang," katanya.
Cantiknya Tentara Perempuan Israel
Sejak lama Israel dikenal memiliki militer yang dianggap paling ramah terhadap perempuan. Mereka tidak cuma mengemban tugas ringan, melainkan juga ikut bertempur bersama tentara laki-laki.
Foto: picture alliance/ZUMA Press
Perempuan di Medan Perang
Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang mewajibkan perempuan untuk ikut memanggul senjata. Faktanya kaum perempuan sudah mengabdi untuk militer Yahudi sejak sebelum berdirinya Israel, entah itu di ghetto Warsawa, pemberontakan melawan NAZI atau milisi bersenjata dalam perang kemerdekaan.
Foto: picture-alliance/dpa/epa IDF
Tumpuan Negara
Namun begitu baru pertengahan tahun 1990an perempuan secara resmi diizinkan untuk bertempur. Jika dulu mereka cuma kebagian tugas-tugas ringan di rumah sakit atau barak militer, kini perempuan berangsur-angsur menjadi bagian tak terpisahkan dari kekuatan tempur Israel.
Foto: picture-alliance/dpa/L. Jussi Nukari
Jalan Keluar
Perempuan pada umumnya harus mengikuti wajib militer antara 24 hingga 36 bulan. Tapi berbeda dengan kaum pria, mereka bisa menolak dinas dengan alasan agama, pernikahan, hamil atau untuk mengurus anak.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Hollander
Agama dan Militer
Saat ini sebanyak 65% perempuan Israel mengabdi untuk militer. Sekitar 25% menolak wajib militer dengan alasan agama. Sementara yang lain enggan ikut bertempur lantaran kondisi kesehatan atau alasan pribadi lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kumm
Kucing Gurun
Satuan tempur perempuan paling terkenal di militer Israel adalah batalyon infanteri ringan, Caracal. Mengambil nama dari seekor kucing berkelamin ganda, satuan yang 70% diantaranya didominasi perempuan itu ditempatkan di wilayah selatan buat menjaga perbatasan Mesir.
Foto: picture-alliance/dpa/epa IDF
Pelecehan Seksual
Kendati menikmati persamaan hak di mata hukum, serdadu perempuan Israel bukan tanpa masalah. Tahun 2004 silam sebuah komisi independen melaporkan satu dari lima perempuan di militer pernah mengalami pelecehan seksual. Fenomena tersebut masih menjadi isu hingga kini.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sultan
Larangan Sang Rabi
Agama sempat menjadi batu sandungan bagi keterlibatan perempuan di militer. 2014 silam Ketua Umum Dewan Kerabian Israel, David Lau dan Yitzhak Yosef, menentang konsep serdadu perempuan. Pandangan mereka kemudian memicu debat kontroversial di kabinet dan pemerintahan.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kumm
Protes Perwira
Belum lama ini militer Israel lagi-lagi digoyang isu kontroversial ketika Dewan Kerabian Militer melarang serdadu perempuan ikut bernyanyi dan menari bersama rekan pria. Hingga akhirnya sekelompok perwira melayangkan surat protes yang mewanti-wanti soal runtuhnya moral pasukan jika terlalu dikekang lewat aturan agama.
Foto: picture alliance/Photoshot
Kuota Perempuan
Hingga 2007 lalu sekitar 12% jabatan di militer Israel cuma bisa diisi oleh kaum pria. Padahal menurut sebuah laporan militer, keberadaan perempuan meningkatkan efektifitas operasi. Laporan itu juga menganjurkan militer Israel menetapkan kuota perempuan untuk jabatan tinggi.
Foto: picture alliance/Photoshot
Wajah Unik Militer Israel
Saat ini lebih dari sepertiga serdadu Israel berkelamin perempuan. Mereka juga mewakili 25% perwira militer dan 20% serdadu karir. Dari jumlah tersebut, cuma 13% yang mengemban tugas adiministratif, sementara sisanya pernah diterjunkan ke medan perang setidaknya satu kali selama karir militer.
Foto: picture alliance/ZUMA Press
10 foto1 | 10
Kasus Azaria membelah publik Israel. Ketika kaum moderat mengritik militer karena dianggap membiarkan pelanggaran HAM di kalangannya, kelompok ultra konservatif malah mengecam petinggi militer lantaran dinilai berkhianat pada serdadu sendiri.
Meski mengakui adanya "dialog yang ramai di kalangan publik dan internet," Eisenkot bersikukuh militer tidak dipilih oleh publik atau dibentuk sesuai dengan jajak pendapat paling populer. Diskusi itu menurutnya "tidak berdampak pada strktur komando."
rzn/ap (afp,dpa)
Daftar Negara Penerima Bantuan Militer Amerika
Amerika mengucurkan dana bantuan militer luar negeri hingga enam milyar Dollar AS per tahun. Negara mana saja yang paling banyak mengantongi duit perang tersebut?
Foto: picture-alliance/Us Air Force/M. Bruch
#1. Israel
Menjamin keamanan Israel sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari politik luar negeri Amerika Serikat. Sebab itu negeri Yahudi tersebut setiap tahun tercatat sebagai yang paling banyak mengantongi dana bantuan militer AS, yakni sekitar 3,1 milyar Dollar AS atau 41 trilyun Rupiah. Israel juga menerima bantuan ekonomi tahunan terbesar dari AS dengan nilai yang sama.
Foto: Reuters
#2. Mesir
Sejak mengakui kedaulatan Israel, Mesir setiap tahun mendapat 1,3 milyar Dollar AS dana bantuan militer dari Amerika Serikat. Dari 1979 Hingga kini negeri Firaun itu telah mengantongi bantuan sebesar 19 milyar Dollar AS. Saat yang bersamaan Washington juga mengucurkan bantuan ekonomi sebesar 30 milyar Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
#3. Irak
Amerika Serikat berkepentingan menjaga stabilitas Irak dengan memperkuat militernya. Sebab itu negeri dua sungai tersebut mendapat bantuan sebesar 1,2 milyar Dollar AS per tahun yang berwujud kendaraan tempur, artileri berat dan berbagai jenis persenjataan konvensional lainnya. Saat yang bersamaan AS juga mengucurkan 350 juta Dollar AS buat militer Kurdi untuk perang melawan Islamic State
Foto: Getty Images/AFP/Al-Rubaye
#4. Yordania
Awalnya Yordania cuma mendapat 300 juta Dollar AS per tahun sebagai bantuan militer. Namun sejak Islamic State berkuasa, negeri yang menampung banyak pengungsi Suriah itu mendapat tambahan dana militer hingga 1 milyar Dollar AS per tahun. Yordania sejak tahun 1996 sudah menjadi salah satu sekutu terbesar NATO di Timur Tengah. Foto: Raja Abdullah II.
Foto: picture-alliance/abaca/Balkis Press
#5. Pakistan
Militer Pakistan banyak mendapat uang ganti rugi dalam perang melawan teror melalui skema Coalition Supports Funds yang dibentuk Amerika Serikat. Tahun lalu Pakistan menerima bantuan sebesar 280 juta Dollar AS dalam bentuk persenjataan & pelatihan prajurit. Pakistan juga mendapat bantuan lain untuk memperkuat militernya. Total Islamabad menerima bantuan militer AS sebesar 1 milyar Dollar AS/ tahun
Foto: Reuters/A. Soomro
#6. Libanon
Dibandingkan jiran Israel, Irak atau Mesir, bantuan militer buat Libanon tidak seberapa, kira-kira 75 juta Dollar AS. Tapi negeri kecil di tepi Laut Tengah itu bernilai strategis lantaran kedekatannya dengan Israel dan sebagai kekuatan pembanding terhadap milisi bersenjata Hizbullah. Tahun lalu AS misalnya mengirimkan 18 helikopter angkut Huey dan sejumlah kendaraan lapis baja buat Libanon
Foto: AP
#7. Filipina
Filipina adalah sekutu terbesar Amerika Serikat dalam konflik di Laut Cina Selatan. Selain memiliki pangkalan militer, AS juga rajin menggelar latihan gabungan dengan militer Filipina. Setiap tahun jiran Indonesia itu mendapat bantuan militer sebesar 50 juta Dollar AS dari Washington.