1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Topan Mangkhut Lanjut Hantam Daratan Cina Selatan

17 September 2018

Para pejabat mengatakan kerusakan di Hongkong sangat "parah dan luas." Pihak berwenang sedang bersiap untuk hadapi kemungkinan terburuk. Sementara itu lebih dari 2,4 juta penduduk di Cina selatan terpaksa mengungsi.

Wilayah selatan Cina bersiap untuk kembali dilanda hujan lebat dan angin, Senin (17/9), Sehubungan dengan kedatangan topan Mangkhut.

Topan tropis ini bergerak menuju arah barat melalui provinsi Guangdong, Cina selatan, setelah mendarat di daerah itu pada Minggu (16/9), dan memaksa lebih dari 2,4 juta orang mengungsi.

Topan juga menyebabkan transportasi di wilayah itu terhenti. Administrasi Meteorologi Cina mengatakan curah hujan sebesar 100-160 milimeter diperkirakan terjadi pada Senin di beberapa bagian Guangdong, provinsi terpadat di Cina.

Dua orang dilaporkan tewas di Cina selatan, kata pihak berwenang.

Kerusakan 'parah dan luas'

Mangkhut membawa angin dengan kecepatan hingga 160 km/jam ketika menghantam Hongkong, Minggu, menyebabkan bangunan bertingkat tinggi bergoyang dan jalan-jalan banjir.

Pihak berwenang menggambarkan kerusakan itu dengan kata "parah dan luas," lebih dari 300 orang terluka.

Di dekat Makau, banjir besar dilaporkan dan wilayah yang menjadi pusat kasino itu tutup untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Mangkhut menyapu pulau Luzon di Filipina utara Sabtu (15/9), menyebabkan longsor besar di dua desa pertambangan yang terletak dekat kota gunung Itogon.

Pihak berwenang di sana menemukan lebih banyak mayat Senin malam. Penemuan ini meningkatkan jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 65 orang.

Jumlah korban tewas diperkirakan masih akan meningkat mengingat masih ada lebih dari 40 orang yang dilaporkan hilang.

Di seluruh Filipina lebih dari 5 juta orang terkena dampak Mangkhut dan lebih dari 155.000 orang masih berada di pusat-pusat evakuasi.

ae (AFP, AP, Reuters)