Setelah Hilang 21 Tahun Buku Evolusi Darwin Dikembalikan
Torsten Landsberg
7 April 2022
Dua buku catatan Charles Darwin peneliti evolusi paling terkemuka, dilaporkan hilang misterius selama lebih 21 tahun. Sekarang buku penting itu tiba-tiba ditemukan kembali. Penyidikan terus dilakukan terkait kasus ini.
Iklan
Latar belakang hilangnya dua buku catatan penting Charles Darwin serta ditemukannya kembali secara tiba-tiba, hingga kini masih menyisakan teka-teki. Pada Januari 2001 petugas di perpustakaan Universitas Cambridge Inggris melaporkan hilangnya buku catatan tersebut saat pengecekan rutin. Mereka menganggap, bundel buku karya Darwin salah sortir dimasukkan ke rak lain, setelah diambil dari gudang arsip untuk sesi pemotretan pada bulan November 2000.
Dua buku catatan Darwin yang menghilang itu, berisi penjelasan teori Darwin mengenai evolusi berdasarkan seleksi alam, serta sketsa Darwin mengenai pohon kehidupan dari tahun 1837. Harga dua buku catatan itu ditaksir mencapai jutaan Pound.
"Walaupun ukuran buku catatan yang hilang hanya sebesar kartupos, tapi memiliki impak besar pada sejarah ilmu pengetahuan. Itu juga menjadi koleksi kami yang sangat penting dan bergengsi kelas dunia, yang nilainya tidak tergantikan”, ujar Jessica Gardner, direktur perpustakaan Universitas Cambridge.
"Buku ini termasuk dokumentasi paling berharga dari sepanjang sejarah ilmu pengetahuan," papar Gardner kepada BBC.
Tapi yang mengherankan, walaupun menyebutkan nilai kedua buku catatan yang hilang itu jutaan Pound, dan bahkan secara imaterial, nilainya sangat tinggi dan tidak tergantikan, Jessica Gardner, yang menjabat direktur perpustakaan sejak 2017, baru melaporkan kepada polisi, bukunya diduga dicuri pada tahun 2000.
Juga tidak jelas, apakah para pekerja perpustakaan perlu waktu hingga lebih 20 tahun, untuk melacak dan mencari dua buku catatan teori evolusi Darwin yang bersampul kulit itu, di antara koleksi sekitar 10 juta buku, kartu dan naskah yang disimpan di perpustakaan.
Tapi tiba-tiba pada 9 Maret tahun ini, kedua buku catatan itu "ditemukan” lagi secara "mengejutkan”. Kedua buku yang raib lebih 21 tahun itu "dikembalikan" dalam sebuah tas hadiah Paskah di kantor kurator perpustakaan.
Melacak Asal Mula Kehidupan di Bumi
02:24
Dibungkus plastik diantara hadiah Paskah
Surat kabar Inggris "The Guardian" melaporkan, buku catatan Darwin itu ditemukan dalam kondisi baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Kedua buku itu ditemukan dalam sebuah kotak arsip, dibungkus dengan lembaran plastik dan dimasukkan tas hadiah berwarna pink. Tas dilampiri tulisan yang dibuat dengan mesin, "sebagai hadiah Paskah", yang secara logika terlalu dini jika disiapkan awal bulan Maret.
Iklan
Juga yang membuat teka-teki makin menarik, tempat penemuan kedua buku teori evolusi Darwin yang hilang 21 tahun lalu itu, adalah sebuah sudut tidak tercakup oleh jangkauan kamera pengawas. Sekarang sedang dilacak rekaman kamera pengawas dari lokasi lainnya, untuk memastikan siapa "oknum" yang mengembalikan kedua buku catatan Charles Darwin ini.
Penyidikan oleh polisi disebutkan akan tetap dilanjutkan, walaupun buku yang dilaporkan hilang dicuri sudah dikembalikan. Bahkan badan polisi internasional Interpol, kini juga dilibatkan dalam pengusutan.
Temuan Besar dalam Misteri Evolusi Manusia
Fosil manusia purba yang ditemukan di Israel menjadi bagian terbaru dalam perkembangan evolusi manusia. Studi pada fosil yang terkenal, menjelaskan silsilah nenek moyang manusia dan migrasinya yang luas.
Foto: Avi Levin/AP/picture alliance
Cabang baru pada pohon silsilah keluarga
Fosil spesies manusia yang belum pernah diketahui ini, ditemukan saat penggalian pada lubang goa di Israel. Mereka hidup berdampingan dengan nenek moyang kita sekitar 100 ribu tahun lalu. Temuannya berupa fosil bagian tengkorak dan rahang manusia purba yang hidup 140 ribu sampai 120 ribu tahun lalu.
Foto: Ammar Awad/REUTERS
Spesies manusia purba terbaru
Dinamai Homo Nasher Ramla, peneliti meyakini fosil ini merupakan spesies manusia purba terakhir yang selamat, dan kemungkinan berkerabat dekat dengan manusia purba Neandertal di Eropa. Ilmuwan juga meyakini spesies manusia purba ini telah berkelana hingga ke India dan Cina, karena fosil yang ditemukan di Asia Timur, punya kemiripan fitur dengan fosil terbaru ini.
Foto: Yossi Zaidner/AP Pictures/picture alliance
Citra Neandertal yang ketinggalan zaman
Budaya pop mencitrakan Neandertal secara keliru, sebagai makhluk bungkuk buas yang membawa pentungan kayu. Ini berdasarkan kajian lama sebuah fosil temuan 1908, yang rangka tulang belakangnya alami deformasi dan lutut bengkok. Definisi Neandertal di kamus Oxford adalah: “makhluk primitif, tidak beradab, atau terbelakang,” atau manusia “konservatif secara politik atau sosial” atau “Lelaki Sauvinis”
Foto: Federico Gambarini/dpa/picture alliance
Lagu The Beatles jadi nama manusia purba
Lagu “Lucy In the Sky With Diamonds” diputar berulang kali saat pesta perayaan penemuan fosil perempuan. Karena itulah, fosil Australopithecus afarensis ditasbihkan sesuai judul lagu The Beatles tsb. Lucy, fosil kenamaan berusia 3,2 juta tahun, ditemukan 1974 oleh paleontolog Donald C. Johanson di Hadar, Etiopia, dan menjadi salah satu fosil spesies manusia purba tertua yang ditemukan.
Foto: Jenny Vaughan/AFP/Getty Images
Flo alias Hobbit
Hobbit atau manusia kerdil alias Flo, diberi nama dari kependekan pulau Flores di Indonesia, tempat ditemukannya fosil perempuan spesies Homo floriensis. Diperkirakan berusia 18 ribu tahun, manusia purba ini tingginya hanya 1,1 meter. Dijuluki hobit, karena mirip dengan gambaran manusia kerdil di film “Lord of The Rings” yang sedang naik daun pada saat penemuannya tahun 2004.
Foto: AP/STR/picture alliance
Rekonstruksi via DNA
Tahun 2008, arkeolog Michael Shunkov menemukan hominin tak dikenal di gua dalam di gunung Altai, di perbatasan Rusia-Kazakhstan. Pakar genetika melacak mitokondria DNA mereka dengan membandingkannya pada manusia purba yang tidak dikenal. Dinamakan berdasarkan nama guanya, Denivosans diyakini bermigrasi keluar Afrika secara terpisah dengan nenek moyang Neandertal dan Homo sapien.
Foto: Maayan Harel/AP/picture alliance
Kerabat baru Homo sapiens?
Lebih dari 1,500 fossil tulang dari 15 orang, mulai dari balita hingga lansia spesies Homo Naledi ditemukan oleh penjelajah gua, di dalam ceruk yang sulit dimasuki di gua Rising Star di daerah terpencil Afrika Selatan pada 2015 silam. Para peneliti masih bersilang pendapat menyangkut, apakah ini manusia purba atau spesies awal Homo erectus?
Tahun 2021, Arkeolog Indonesia dan Australia menemukan lukisan gua tertua di dunia di Sulawesi.. Lukisan babi prasejarah di Indonesia, dibuat menggunakan oker, mineral anorganik yang tidak bisa dilacak umurnya lewat deteksi karbon. Peneliti kemudian melacak umur stalaktit dan stalagmit di sekitar lukisan, dan menyimpulkan lukisan tertua itu dibuat sekitar 45.500 tahun silam. (mh/as)
Foto: Maxime Aubert/Griffith University/AFP
8 foto1 | 8
Charles Darwin (1809-1882), peneliti alam, ahli geologi dan ahli biologi asal Inggris menulis mekanisme mendasar evolusi dan menemukan, adaptasi, mutasi dan seleksi adalah faktor-faktor fundamental untuk perkembangan kehidupan.
Kedua buku catatan Darwin yang tiba-tiba "ditemukan" kembali akan ikut ditampilkan dalam pameran "Darwin Conversation" yang digelar perpustakaan Universitas Cambridge mulai bulan Juli mendatang.