Setelah Penembakan Las Vegas, Pengamanan Hotel Jadi Sorotan
4 Oktober 2017
Di banyak negara Asia, pengamanan hotel adalah isu penting karena seringnya serangan teror. Di Amerika Serikat, banyak hotel masih enggan mengganggu privasi para tamu.
Iklan
Pemeriksaan berlapis di hotel-hotel mahal, dengan barikade mobil, detektor logam dan mesin pemindai sinar X, adalah pemandangan umum di Indonesia dan banyak negara Asia. Tapi di Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, hal ini masih tidak lumrah, karena alasan biaya dan privasi para tamu.
Pakar keamanan mengatakan, aksi penembakan yang menewaskan hampir 60 orang di Las Vegas mungkin bisa dicegah seandainya ada lebih banyak kamera pengaman dan staf yang terlatih.
Kenyataan bahwa penembak di Las Vegas menyimpan 23 senjata dan persediaan amunisi yang luar biasa di kamar hotelnya lantai 32 Mandalay Bay kini menyulut perdebatan baru tentang pengaman di hotel-hotel mahal. Stephen Paddock dapat menyiapkan aksinya dengan cukup leluasa dan cukup lama memuntahkan rentetan tembakan tanpa terdeteksi.
"Dugaan saya adalah, kita akan melihat lebih banyak kamera keamanan di banyak hotel dan lebih banyak pemantauan orang-orang yang membawa banyak paket besar ke kamar hotel," kata Bjorn Hanson, profesor perhotelan dan pariwisata di New York University.
Hanson juga percaya bahwa hotel-hotel, yang mungkin didesak oleh operator asuransi mereka, akan meningkatkan pelatihan staf untuk bisa mengenal perilaku tidak wajar atau bahan-bahan mencurigakan yang disimpan di dalam kamar.
Jeffrey Price, pakar keamanan di Metropolitan State University of Denver, mengatakan bahwa karyawan yang membersihkan kamar seharusnya melaporkan kepada atasan jika mereka melihat senjata. Atau melihat tamu membawa banyak tas besar, suatu pemandangan yang tidak terlalu biasa di Las Vegas. Tapi tidak mungkin memeriksa semua tamu.
"Ini akan menjadi mimpi buruk logistik, jika semua orang yang masuk dan keluar dari kamar hotel harus diperiksa, belum lagi menghabiskan miliaran dolar," kata Price. "Ada juga alasan menyangkut hak privasi."
Hanson dan Price mengatakan, para pengunjung acara-acara publik besar harus mempersiapkan tindakan pencegahan mereka sendiri, termasuk mengetahui di mana letaknya pintu darurat, memiliki rute pelarian dan lokasi untuk berkumpul lagi dengan teman jika mereka berpisah.
Asosiasi Hotel dan Rumah Penginapan AS mengatakan, hotel-hotel di Las Vegas kini bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk meningkatkan pengamanan.
"Hotel punya prosedur keselamatan dan keamanan yang ditinjau secara teratur, diuji dan diperbarui seperti prosedur tanggap darurat mereka," kata ketua asosiasi Katherine Lugar. "Kita akan terus bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengevaluasi langkah-langkah ini."
Beberapa hotel sudah menerapkan langkah-langkah keamanan seperti meminta para tamu menunjukkan kunci kamar mereka di lobi, dan membatasi akses ke beberapa lantai hanya kepada mereka yang memiliki kartu kunci.
Tetapi Amerika Serikat memang tidak memiliki banyak pengalaman - dalam frekuensi atau keganasan - serangan teror ke hotel seperti di banyak negara Asia.
Dalam beberapa kasus, langkah keamanan khusus juga tidak cukup.
Pada tahun 2009, penyerang di Indonesia menyelundupkan bahan peledak melewati petugas keamanan dan detektor logam lalu memicu ledakan di hotel Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta dan menewaskan delapan orang. Enam tahun sebelumnya, sebuah bom mobil di hotel Marriott Jakarta menewaskan 12 orang.
Penembakan Las Vegas - Fakta Yang Terungkap
Rentetan peluru yang dilepas secara membabi buta saat konser di Las Vegas mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Pelaku penembakan tewas terbunuh dalam pemburuan polisi.
Foto: Getty Images/E. Miller
Penembak Aktif
Polisi menyebutkan bahwa sedikitnya 50 orang tewas akibat penembakan di Las Vegas. Minggu malam waktu setempat, aparat kepolisian mendapatkan laporan ada "penembak aktif" di festival musik country yang digelar di dekat kasino Mandalay Bay, kawasan terkenal di kota AS tersebut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/John Locher
Menyelamatkan diri
Aparat kepolisian Las Vegas meminta warga untuk meninggalkan atau menjauhi lokasi penembakan di kawasan resor Mandalay Bay, sambil memblokir akses jalan ke daerah tersebut. Warga AS yang menghadiri festival musik country Route 91 Harvest menyebutkan mereka melihat dan mendengar bunyi tembakan dari senjata otomatis yang datang dari arah Hotel Mandalay Bay.
Foto: Getty Images/D. Becker
Korban Tewas Meningkat Drastis
Sherif Las Vegas Joseph Lombardo (foto) menyampaikan kepada para jurnalis bahwa jumlah korban tewas awalnya hanya dua orang namun langsung meningkat menjadi setidaknya 20 orang. Hingga Senin tercatat sedikitnya 50 orang tewas dan 200 orang terluka.
Sheriff Lombardo menyebutkan pelaku menembaki kerumunan penonton konser dari sebuah kamar hotel Mandalay Bay yang terletak di lantai 32. Di lokasi yang sama petugas kemudian memburu dan membunuh tersangka. Polisi hanya menyebutkan tersangka merupakan penduduk lokal, bernama Stephen Paddock dan berusia 64 tahun.
Foto: Getty Images/D. Becker
Pencarian Polisi
Aparat kepolisian Las Vegas menyebutkan mereka yakin pelaku penembakan bertindak sendirian. Namun Lombardo menyebutkan bahwa polisi sedang memburu teman sekamar tersangka untuk dimintai keterangan lebih lanjut, serta mencari dua kendaraan yang diduga terkait dengan pelaku penembakan.
Foto: Reuters/Las Vegas Sun/S. Marcus
"Sangat Mengerikan"
Beberapa aparat kepolisian yang sedang tidak bertugas, sedang menghadiri festival musik tersebut. Dua orang petugas disebutkan telah terbunuh. Penyanyi country, Jason Aldean, yang tampil saat konser tersebut "memposting" di Instagramnya bahwa ia turut bersimpati kepada para korban. Ia menggambarkan malam tersebut sebagai situasi yang "sangat mengerikan."
Foto: Getty Images/E. Miller
6 foto1 | 6
Di India pada tahun 2008 para ekstrimis menyerang dua hotel mewah, sebuah stasiun kereta api dan restoran dalam aksi selama 60 jam di kota Mumbai. Lebih 160 orang tewas dalam serangan teror yang dilakukan beberapa pelaku itu.
Rantai hotel yang beroperasi di India, antara lain Accor, Hyatt dan Marriott, kini menggunakan detektor logam dan pemindai sinar-X untuk memeriksa bahan peledak. Hotel kelas atas Lemon di bandara New Delhi sudah menggunakan sistem pengenalan wajah untuk melacak pengunjung.
Indonesia dan India telah memperkuat keamanan hotel, kata Mario Hardy, CEO Pacific Asia Travel Association. Kendaraan masuk diperiksa, banyak hotel memindai barang bawaan dengan sinar-X, dan dipasang lebih banyak kamera pengaman.
"Sebagai konsumen, kita kadang-kadang melihat ini sebagai gangguan, tapi saya pikir, kejadian seperti Las Vegas ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan pengamanan," katanya.
Rekam Kasus Penembakan Massal di AS
Aksi penembakan di Sekolah Dasar di Texas yang menewaskan 19 anak sekolah dan dua guru menjadi catatan buruk terakhir dalam rangkaian peristiwa penembakan massal di AS.
Foto: Reuters
Uvalde, Texas 2022
Seorang remaja pria berusia 18 tahun menembak mati sedikitnya 19 anak sekolah dan dua guru setelah menyerbu sebuah sekolah dasar di Texas pada 24 Mei 2022. Inilah serangan terbaru dari rangkaian pembunuhan massal di Amerika Serikat dan merupakan aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam hampir satu dekade.
Foto: Marco Bello/REUTERS
Buffalo, New York 2022
10 orang tewas ketika seorang pelaku menembakkan senjata di sebuah supermarket di New York pada 15 Mei 2022. Tiga orang lainnya luka-luka.
Foto: Scott Olson/Getty Images
Oxford Township, Michigan 2021
Seorang remaja pria berusia 15 tahun melakukan penembakan di sebuah sekolah di negara bagian Michigan pada 30 November 2021 dan menewaskan tiga pelajar.
Foto: Todd McInturf/AP Photo/picture alliance
Las Vegas, Nevada 2017
Penembakan yang terjadi pada 1 Oktober 2017 saat konser musik berlangsung di Las Vegas dilaporkan menyebabkan sedikitnya 58 orang meregang nyawa dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Foto: Getty Images/D. Becker
Orlando, Florida 2016
Akhir pekan pada pertengahan bulan Juni 2016 menjadi saat paling mencekam bagi para pengunjung kelab malam gay Pulse Orlando, saat Omar Mateen mengarahkan senjata AR-15. Pria yang mengaku kepada 911 sebagai simpatisan ISIS tersebut membunuh 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka. Omar Mateen tewas saat baku tembak dengan polisi terjadi.
Foto: Reuters/C. Allegri
San Bernardino, California 2015
Insiden penembakan pada awal Desember 2015 itu terjadi di Inland Regional Center. Saat kejadian ada lebih dari ratusan orang di dalam gedung. Sebanyak 14 orang tewas dan 18 lainnya terluka di tangan pasangan suami istri berlatar belakang Pakistan, Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik.
Foto: Getty Images/D. McNew
Sandy Hook, Connecticut 2012
Sebanyak 27 orang tewas dalam insiden penembakan di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 20 diantaranya anak-anak. Tersangka bernama Adam Lanza (20 tahun) terlebih dulu membunuh ibunya, guru TK di Sandy Hook.
Foto: Reuters
Aurora, Colorado 2012
Seorang pria melepaskan tembakan saat pemutaran perdana tengah malam film The Dark Knight Rises di sebuah bioskop di Colorado. Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 58 lainnya. Pelaku diketahui bernama James Holmes, pemuda putus kuliah yang berusia 24 tahun. Kasus ini memicu perdebatan kontroversial mengenai kepemilikan senjata api di Amerika.
Foto: picture-alliance/dpa
Binghamton, New York 2009
Seorang pria bersenjata menyandera sedikitnya 40 orang di pusat imigrasi di Binghamton, New York, sebelum akhirnya membunuh 13 orang sanderaannya. Pelaku bernama Jiverly Voong (41 tahun) menembak dirinya ketika dikepung aparat keamanan.
Foto: AP
Virginia Tech, Virginia 2007
Mahasiswa asal Korea Selatan, Cho Seung-Hui, adalah pelaku penembakan di ruang kuliah Insitut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia. Sebelum melakukan penembakan di ruang kelas, pelaku menembak dua mahasiswa di asrama kampus. Sebanyak 32 orang termasuk pelaku dan seorang mahasiwa asal Indonesia, Partahi Lumbantoruan menjadi korban tewas. (ts/vlz/hp/ha)