Setelah Protes Lantang Anak Sekolah, Presiden Trump Bereaksi
21 Februari 2018
Seminggu setelah penembakan amok sekolah di Florida, Amerika Serikat, para siswa mengecam keras politisi dan lobby senjata. Donald Trump menyatakan akan memperbaiki beberapa hal.
Iklan
Para siswa yang sedang berduka dan baru saja selamat dari aksi penembakan di sekolahnya menuntut perubahan aturan kepemilikan senjata. Aksi penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School menewaskan 17 teman dan guru mereka.
"Yang berbeda kali ini adalah, anak-anak yang selamat dari serangan tersebut tidak berdiam diri. Mereka bersuara dengan kejernihan moral dan energi anak muda," kata David Meyer, peneliti gerakan sosial di Universitas California, Irvine.
"Setelah Newtown, yang maju adalah organisasi-oranisasi besar - kali ini mereka mendukung kaum muda." Pada pembantaian di Newtown tahun 2012, 20 siswa dan enam staf sekolah terbunuh di Sekolah Dasar Sandy Hook.
Tanggapan hati-hati Gedung Putih
Aksi protes gencar mahasiswa kelihatannya berdampak pada Gedung Putih, yang mengeluarkan sebuah pernyataan, bahwa Presiden Donald Trump mendukung upaya untuk memperbaiki aturan kepemilikan senjata. Pemerintah AS akan mengusulkan undang-undang untuk melarang penjualan bump stocks, perangkat yang dapat mengubah senjata legal menjadi senapan mesin.
Presiden Donald Trump juga mengundang para siswa sekolah menengah ke Gedung Putih untuk membahas tentang kekerasan senjata.
"Kita harus melakukan lebih banyak untuk melindungi anak-anak kita”, kata Trump dan menambahkan, pemerintahnya sedang meninjau perubahan-perubahan yang perlu untuk memperketat aturan kepemilikan senjata.
Tuntutan yang jelas
Sekitar 100 siswa Marjory Stoneman Douglas High School tiba Selasa malam (20/2) di sebuah sekolah menengah di Tallahassee untuk mendukung aksi siswa-siswa lain. Mereka melakukan perjalanan sekitar 640 kilometer dengan tiga bus.
Kepada sekitar 500 siswa yang hadir, mereka mengatakan para siswa dan orang tuanya menunggu tindakan jelas dan mereka akan terus berjuang
"Kami akan membuat perubahan. Kami akan membicarakannya dengan para politisi. Dan kami akan terus berbicara, kami akan terus mendesak sampai ada sesuatu yang dilakukan," kata Alfonso Calderon, seorang siswa 16 tahun.
Colt AR 15 Senapan Pembunuh Massal di AS
Senapan otomatis Colt AR 15 terus jadi kepala berita negatif, karena amat sering digunakan dalam aksi penembakan amok di AS. Beberapa fakta mengenai senapan maut yang sejatinya dirancang untuk berburu.
Foto: picture-alliance/dpa/Spike's Tactical
Senapan Versi Sipil Paling Populer di AS
Colt mulai memproduksi senapan semi otomatis AR 15 tahun 1960-an. Ini adalah versi sipil dari senapan standar militer M 16 yang sangat banyak digunakan di kawasan konflik seluruh dunia. Senapan AR 15 sejatinya dirancang untuk berburu. Data menunjukkan sedikitnya 9 juta senapan AR 15 terjual hingga 2014.
Foto: picture-alliance/dpa/E. Lesser
Mudah Diubah Jadi Senapan Serbu
Popularitas senapan Colt AR 15 dipicu oleh kemudahan mengubah senapan semi otomatis versi sipil untuk berburu itu, menjadi senapan serbu sekaliber versi militer M16. Laman Asisosiasi Senapan Nasional AS-NRA memuji, dengan sedikit perubahan, senapan Colt AR 15 mampu dipasangi magasin peluru kapasitas tinggi, yang bisa memuntahkan 100 tembakan per menit.
Foto: Karen Bleier/AFP/Getty Images
Senjata Paling Mematikan Penembakan Amok
Karena menyebar luas dan gampang direkayasa, senapan otomatis Colt AR 15 tercatat jadi senapan paling mematikan dalam kasus penembakan massal. Insiden terbaru adalah penembakan massal di Marjory Stoneman Douglas Highs School Parkland, Florida. Tersangka pelakunya Nikolas Cruz menembak membabi buta dengan senapan AR 15, menewaskan 17 orang dan melukai puluhan lainnya.
Foto: Reuters
Sejarah Kelam AR 15
Senapan inilah yang digunakan pelaku penembakan amok di Sandy Hook Elementary School, Adam Lanza yang menewaskan 27 orang, 20 diantaranya anak kelas 1 SD. Pembunuhan 12 orang di bioskop Aurora, Colorado yang dilancarkan James Holmes, Syed Farook yang membunuh 14 orang di San Bernandino, California dan Steven Paddock yang membunuh 58 orang di Las Vegas, Nevada juga memakai AR 15 yang dimodifikasi.
Foto: AP
Rekor Penembakan Massal 2018 di AS
Tahun 2018 baru berjalan 46 hari. Namun di Amerika Serikat sudah tercatat 18 insiden penembakan di sekolah. Walau begitu Kongres AS menolak untuk memperketat restriksi hak pemilikan senjata. Salah satu penyebabnya adalah lobby kuat asosiasi senjata nasional NRA yang tetap menolak undang-undang pembatasan pemilikan senjata. Agus Setiawan/rzn(dari berbagai sumber)