Setelah Thomas Cup, Denmark Buru Emas di Olimpiade Rio
23 Mei 2016
Setelah merebut Thomas Cup di Kunshan, Cina, Denmark kini memasang target baru untuk Olimpiade Rio. Tim Denmark memboyong Piala Thomas setelah menang atas Indonesia 3:2.
Iklan
Denmark sedang punya momentum baik di gelanggang internasional, setelah berhasil memboyong Piala Thomas di Kunshan Cina melalui kemenangan 3:2 atas Indonesia.
Inilah untuk pertama kalinya, piala bergengsi nomor tim putra dalam olahraga bulutangkis itu berhasil diboyong ke benua Eropa. Sementara tim tuan rumah Cina, yang berhasil menyabet semua medali di nomor bulutangkis pada Olimpiade Beijing, kali ini sudah kandas di perempat final.
"Saya pikir Denmark memiliki banyak pemain kuat yang benar-benar bisa sampai menang di Olimpiade," kata Viktor Axelsen, tunggal utama tim Denmark yang fasih berbahasa Mandarin.
"Saya harus percaya bisa melangkah jauh dalam Olimpiade, karena jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, hal itu tidak akan terjadi," kata dia.
"Saya yakin dan saya hanya berharap bisa emmpersiapkan diri dengan baik dan Denmark akan membuktikan diri di sana," tambahnya.
Viktor Axelsen, ranking empat dunia dan juara Eropa, meletakkan pilar penting kemenangan Denmark atas Indonesia setelah tampil prima dan mengalahkan pemain tunggal andalan Indonesia Tommy Sugiarto di nomor pertama pertandingan final hari Minggu (22/05/16).
"Saya berhasil untuk tetap tenang, dan itulah alasan mengapa saya menang," kata Viktor Axelsen.
Tapi Viktor Axelsen sempat dikalahkan oleh bintang Malaysia Lee Chong Wie di semi final dengan straight set. Ketika itu, tunggal andalan Denmark yang berusia 22 tahun itu terlihat kesal dan melempar raketnya.
"Untuk Olimpiade Anda harus siap dan mental yang sangat, sangat kuat," kata Lee Chong Wie menanggapi ambisi Denmark.
"Olimpiade hanya terjadi satu kali dalam empat tahun," tukasnya.
Penampilan para pemain Denmark di ajang Piala Thomas sempat menarik perhatian pelatih Cina, Li Yongbo.
Li menyebut Viktor Axelsen dan rekan satu timnya Jan O Jorgensen sebagai kemungkinan ancaman terhadap dominasi Cina di ajang Olimpiade.
"Sekarang, ada banyak pemain hebat dari banyak tim," kata Li kepada wartawan. "Kompetisi bakal sengit."
Kekalahan China di perempat final atas Korea Selatan mengundang pertanyaan tentang prospek mereka merebut emas di Olimpiade Rio.
Persaingan Cabang Olahraga di Olimpiade
Cabang olah raga yang relatif baru akan menyingkirkan cabang lama? Terdapat tujuh cabang olahraga baru yang direncanakan akan dipertandingakan dalam Olimpiade. Dan olahraga gulat direncanakan dicoret pada tahun 2020.
Foto: picture-alliance/dpa
Keinginan Manusia Burung
Legenda skateboard Tony “Birdman“ Hawk berambisi agar cabang yang digelutnya dimasukkan dalam nomor Olimpiade. Namun, skateboard bukanlah salah satu dari tujuh cabang olahraga yang dinominasikan untuk Olimpiade setelah cabang gulat dihapuskan pada Olimpiade 2020. „Saat ini, Olimpiade Musim Panas lebih membutuhkan skateboard daripada sebaliknya,“ dikatakan Tony Hawk.
Foto: Getty Images
Terbang di Atas Air
Wakeboarding merupakan satu cabang yang dinominasikan untuk Olimpiade. Olahraga yang merupakan perpaduan ski air dan selancar ini muncul di tahun 1980-an. Atlet di atas papan diitarik oleh kereta kabel atau perahu cepat dengan kecepatan hingga 39 kilometer per jam.
Foto: Getty Images
Kekuatan dan Kontrol Tubuh
Mungkin cabang olahraga panjat tebing dapat diperlombakan pada Olimpiade 2020. Bouldering, memanjat tanpa tali di ketinggian rendah memerlukan lebih banyak konsentrasi dan ketrampilan. Olahraga ini semakin diminati banyak orang.
Foto: picture alliance / dpa
Satu Lagi Lempar Bola
Pitcher melawan Batter: melempar dan memukul bola, olahraga tradisional Amerika Serikat. Baseball sudah masuk dalam program Olimpiade dari tahun 1992 sampai 20008. Namun pemain-pemain terbaik tidak ikut ambil bagian karena liga profesional tidak melepaskan mereka. Juga skandal doping merusak reputasi cabang ini. Softball, satu varian dari baseball sering dimainkan oleh perempuan.
Foto: Getty Images
Bola Cepat
Olahraga memukul boola di ruang sempit ini memiliki tradisi panjang, mulai dimainkan pertengahan abad ke 19 di Inggris. Cabang squash sudah dinominasikan sebelumnya untuk diperlombakan di Olimpiade 2012 London.
Foto: AFP/Getty Images
Melesat di Atas Roda
Roller sport, olahraga di atas papan atau sepatu roda memiliki berbagai jenis disiplin, seperti misalnya roller hockey, roller ski atau roller skating.
Foto: picture-alliance/dpa
Disiplin Tinggi
Sebenarnya kareta merupakan olahraga yang cukup terkenal di dunia. Numun cabang ini tidak pernah dipertandingkan dalam Olimpiade. Olahraga dengan disiplin tinggi ini mempunyai banyak pendukung terkemuka. Misalnya saja Elvis Presley berlatih sampai memperoleh sabuk hitam.
Foto: AFP/Getty Images
Dari Timur Jauh
Satu seni bela diri lain, Wushu, juga berharap dapat berpartisipasi dalam Olimpiade. Olahraga ini berkembang di Cina sejak awal tahun 1950-an. Olahraga ini memberi perhatian khusus pada gerakan dinamis dan akrobasi.
Foto: Getty Images
Bersatu untuk Mempertahankan
Presiden federasi gulat Iran dan Amerika Seikat berangkulan erat di Teheran. Kedua negara terkemuka cabang olahraga ini berniat berjuang bersama agar gulat tidak dicoret dari Olimpiade. Pada September 2013, Komitee Olimpiade Internasional akan memutuskan, apakah gulat masih akan dipertandingkan atau tidak pada Olimpiade 2020.
Foto: picture alliance / dpa
Waktunya Dimusiumkan?
Rencana pencoretan dicoret datang tak terduga. Gulat merupakan cabang olahraga kuno. Pada pertenghan Februari 2013, Komite Olimpiade Internasional telah mencoret cabang ini dari program. Alasannya: tidak banyaknya penonton yang menyaksikan dan minat rendah di kalangan anak remaja.
Foto: picture-alliance/dpa
Yang Tersingkir
Sudah banyak cabang olahraga yang dihapus dari Olimpiade. Misalnya saja tarik tambak, yang dari tahun 1900 sampaii 1920 sempat dipertandingkan dalam Olimpiade.
Foto: Topical Press Agency/Getty Images
Perjuangan dan Persaingan
Cabang olahraga gulat terus berjuang agar tidak tersingkir dari Olimpiade. Sementara tujuh cabang yang dinominasikan serta skateboard terus bersaing agar dapat hadir dalam pesta olahraga terbesar dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
12 foto1 | 12
Viktor Axelsen mengaku senang mendapat perhatian dari Cina.
"Saya tentu saja senang bahwa Li Yongbo mengatakan bahwa saya mungkin punya kesempatan baik (di Olimpiade)," kata pemain Denmark yang sedang naik bintang itu.
"Saya sudah pernah bertanding ketat dengan Chen Long. Saya pernah mengalahkan dia dan saya tidak terpaut jauh dari Lee Chong Wei (di semifinal). Jadi saya harus percaya pada peluang saya," tandas Viktor Axelsen.