1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setidaknya 100 Tewas dalam Kerusuhan di Nigeria

Ayu Purwaningsih28 Juli 2009

Pasukan keamanan memblokade jalan keluar masuk empat negara bagian di Nigeria, menyusul aksi kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah negara itu.

Peta kerusuhan di NigeriaFoto: DW

Presiden Nigeria, Umaru Musa Yar'adua menetapkan siaga keamanan maksimum, menyusul aksi kerusuhan dua hari belakangan, yang menewaskan lebih dari 100 orang tewas. Sementara angka resmi yang dikeluarkan pejabat yang berwenang menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 50 orang. Presiden Nigeria itu juga memerintahkan aparat keamanan untuk menambah kekuatan di seluruh negara bagian agar kerusuhan tidak menyebar lebih luas lagi.

Senin malam (27/07), baku tembak sporadis terjadi di Maiduguri, ibukota negara bagian Borno. Penduduk setempat menceritakan, para pemuda menyandang golok, pisau dan panah serta bom rakitan menyerang kantor-kantor polisi dan gubernur. Di Bauchi, lokasi awal kerusuhan, jam malam diberlakukan.

Awalnya, pada hari Minggu (26/07), kelompok Boko Haram, yang disebut sebagai kelompok Taliban Nigeria, menyerang kantor kepolisian di Bauchi, sebelah utara Nigeria. Polisi menyerang balik. Aksi kerusuhan kemudian menyebar ke berbagai kota lainnya. Barikade didirikan dan sirine dibunyikan di kota-kota yang dilanda kerusuhan terparah. Polisi berusaha menghalau perusuh yang menggunakan senjata otomatis dan granat. Dalam kejadian awal itu, empat puluhan tewas dan ratusan orang terluka.

Serangan kemudian berlanjut ke Yobe dan Borno, pada malam harinya. Hingga saat ini kepolisian Nigeria menyatakan telah menangkap dua ratusan milisi. Tokoh senior kelompok Boko Haram, yang berarti "pendidikan ilegal“, Abdulmuni Mohammed, berujar bahwa kelompoknya tidak mempercayai pendidikan gaya Barat, karena dianggap merusak idealisme dan keyakinan rakyat. Pernyataan itu diungkapkannya setelah ditahan di negara bagian Kano.

Nigeria merupakan negara berpenduduk sekitar 150 juta jiwa. Terbagi antara pemeluk Islam di bagian utara dan Kristen serta animisme di selatan. Boko Haram menginginkan diperluasnya hukum Syariah hingga ke seluruh Nigeria dan menolak pendidikan Barat. Secara bertahap, belahan barat Nigeria menerapkan hukum Islam yang menyebabkan timbulnya masalah dengan kelompok-kelompok Kristen.

Kerusuhan sempat terjadi awal tahun 2009 ini di Bauchi yang menyebabkan 5 orang ternggut nyawanya dan beberapa gereja dan mesjid hangus terbakar. Sementara ratusan orang tewas di Jos, ibukota negara bagian Plateau, November 2008 lalu, ketika pelaksanaan pemilu lokal berujung pada kerusuhan berdarah.

(AP/GG/afp/dpa)