Science Film Festival Ajak Lebih Peduli Alam
7 Cara Mudah Meningkatkan IQ Anak
Tes IQ meliputi kemampuan yang dibutuhkan anak di sekolah: bahasa, informasi, memori, hitungan, bangun ruang, cara bepikir dan motorik. Pakar anak Karen Quinn memberi tips cara membantu anak meningkatkan IQ di rumah.
Ajak Anak Bicara
Berbicaralah dengan anak Anda setiap saat dan tentang tema apapun. Ini akan membantu kemampuan bahasanya. Anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang suka berbicara, nilai IQ-nya 28 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak banyak berbicara di rumah.
Baca Buku Panduan
Di taman kanak-kanak, anak diharapkan mengenal warna, bentuk, buah, hewan - semua informasi dasar yang diperoleh dari buku dan kehidupan sehari-hari. Pada buku panduan bagi orangtua, Anda akan mengetahui apa yang sudah harus diketahui oleh anak pada usia tertentu.
Selipkan Hitungan dalam Pembicaraan
"Makan malam siap lima menit lagi." "Mau satu biskuit atu setengah biskuit?" "Kamu punya tiga permen, Mama kasih dua lagi. Sekarang kamu punya lima permen." "Lihat gurita itu? Ada berapa tangannya?"
Tantang Ingatan Anak
Setelah membacakan buku cerita, minta anak untuk menceritakannya kembali dengan kata-katanya sendiri. Atau taruh beberapa permen di atas meja dan tutup dengan kertas. Lalu minta anak untuk menaruh permen dengan jumlah yang sama dengan yang tadi dilihatnya. Aktivits ini akan membantu ingatan verbal dan visual anak.
Puzzle dan Lego
Untuk memperkuat kemampuan bangun ruangnya, mainan seperti balok kayu, puzzle dan lego bisa membantu. Anda juga bisa memanfaatkan buku anak yang menyembunyikan benda tertentu di dalam gambar dan anak harus menemukannya.
Selesaikan Masalah
Minta anak untuk memilih dan mengenakan pakaiannya sendiri. Dan jika ia melakukannya terlalu lama, biarkan anak menemukan sistemnya sendiri. Ijinkan anak untuk membuat keputusan. Seperti: Apa menu makan malam hari ini? Anak-anak yang di rumah diijinkan untuk berpikir bagi dirinya sendiri akan mengembangkan kemampuan kognitif yang kuat.
Berkarya Kreatif
Siapkan selalu perlengkapan untuk menggambar dan kerajinan tangan di rumah. Kertas berwarna, krayon, gunting, lem, cat, kuas - bekerja dengan material tersebut memperkuat gerakan motorik halus (kemampuan anak Anda mengendalikan tangan dan jemarinya).
Mengapa Anak Sulung Cenderung Lebih Cerdas?
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Resources menemukan bahwa anak sulung cenderung memiliki nilai tes IQ yang lebih tinggi daripada saudara mereka yang lebih muda.
Berdasarkan penelitian
Untuk studi tersebut, Jee-Yeon K. Lehmann dari Grup Analisis, Ana Nuevo-Chiquero dari Universitas Edinburgh dan Marian Vidal-Fernandez dari Universitas of Sydney menganalisis data 5.000 anak-anak sampai usia 14 tahun. Para periset menemukan bahwa anak sulung cenderung tampil lebih baik dalam hal kognitif dibanding saudara mereka yang lebih muda, sejak usia satu tahun.
Lebih karena pola latar belakang keluarga dan pola pengasuhan
Anak yang lebih tua biasanya mendapat lebih banyak stimulasi mental dan pengasuhan lebih serius dari orang tua mereka. Untuk anak pertama, ibu cenderung tak mengambil risiko seperti merokok atau minum alkohol selama kehamilan pertama mereka. Dengan kata lain, untuk anak sulung, orang tua memperhatikan, untuk yang kedua, lebih rileks, dan untuk yang ke-3, ke-4, dan seterusnya. lebih santai lagi.
Mempengaruhi kepribadian
Penelitian ini berfokus pada kepribadian, perilaku dan kecerdasan. Bukti menunjukkan bahwa urutan kelahiran dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku dalam beberapa hal. Sebagai anak sulung, Anda mungkin mendapat perhatian lebih dari orang tua Anda, membuat Anda menjadi lebih berhati-hati, bertanggung jawab, disiplin dan berperilaku baik.
Diharapkan berambisi dan berprestasi
Harapan orang tua dapat membawa Anda untuk menjadi ambisius dan berprestasi tinggi, memasuki bidang yang lebih mapan yang memerlukan pendidikan seperti hukum, teknik atau kedokteran, dan naik ke posisi kepemimpinan.
Jadi orangtua mini
Selain itu, Anda bisa mendapatkan pengalaman sebagai orangtua mini dengan membantu mengawasi atau mengasuh adik-adik Anda, yang dapat membantu Anda menjadi lebih teliti dan dapat diandalkan. Menurut Del Jones untuk USA Today, survei menunjukkan bahwa CEO perusahaan besar cenderung merupakan anak pertama.
Bagaimana dengan anak tengah?
Selain itu, terjepit di antara anak tertua dan termuda mungkin telah menempatkan Anda dalam peran pembawa damai. Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak memiliki peran yang jelas dalam keluarga, bukan yang tertua dan kehilangan peran sebagai yang terkecil dalam keluarga.
Anak tengah lebih dekat pada teman?
Karakteristik seperti itu dan juga perhatian orang tua mungkin membuat Anda lebih dekat dengan teman daripada keluarga, memiliki lingkaran sosial yang lebih besar dan mungkin lebih memberontak.
Bagaimana jika Anda yang termuda?
Sebagai "bayi" dalam keluarga, biasanya Anda menjadi pusat perhatian. Anda bisa banyak bersenang-senang, menawan, kreatif dan ramah, tapi juga manipulatif. Banyak dari mereka masuk dalam dunia hiburan, artistik, penjualan, atau periklanan. Namun pakar mengingatkan, riset ini tidak bisa digeneralisir, karena banyak faktor dalam menentukan kecerdasan.