1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Schott AG, Mata Rantai Penting dalam Produksi Vaksin Corona

22 September 2020

Tidak banyak yang menyadari bahwa produksi vaksin melibatkan banyak pihak. Seperti perusahaan Schott AG yang berpusat di Mainz, Jerman. Perusahaan ini memproduksi tabung vaksin yang sangat penting.

Deutschland | Coronavirus | Impfstoff Schott
Tabung untuk kemasan vaksin terbuat dari kaca khususFoto: Schott

Bahkan sebelum ada pandemi Covid-19, perusahaan kaca dan keramik Schott AG telah memproduksi kemasan farmasi kelas premium dan memainkan peran penting di bidang medis. Perusahaan berusia 130 tahun ini setiap tahun menghasilkan sekitar 11 miliar tabung gelas untuk sektor farmasi dan medis.

Schott AG tidak hanya memproduksi tabung farmasi, tapi berbagai produk gelas dan keramik khusus lain, dari bahan untuk meja dapur sampai material untuk teleskop. Tapi di masa pandemi corona, Schott AG fokus pada produksi tabung vaksin, agar produksi vaksin bisa langsung dipicu, begitu bahan vaksin mendapat izin dari otoritas kesehatan dan perdagangan. Targetnya adalah menyediakan tabung untuk 2 miliar dosis vaksin Covid-19 dalam bulan-bulan pertama.

Schott AG kini sudah menyiapokan kapasitas produksi tambahan sampai 1 miliar tabung di berbagai fasilitas produksinya, termasuk di AS dan di Jerman. Diperkirakan, dunia akan membutuhkan 15 miliar tabung vaksin, dengan asumsi bahwa vaksin yang berhasil adalah vaksin berdosis ganda.

"Kami memiliki kesempatan langka untuk menjadi bagian dari solusi (pandemi). Kami tahu bahwa ada ratusan vaksin yang sedang dikembangkan, dan semua vaksin tersebut membutuhkan pengemasan. Schott siap menyediakan pengemasan itu," kata Fabian Stöcker , Direktur Strategi dan Inovasi di unit farmasi Schott AG. "Ini sangat memotivasi kami, yaitu menjadi bagian dari upaya menghentikan pandemi ini."

Produksi tabung farmasi di pabrik Schott AGFoto: Schott

Kaca borosilikat - standar emas Schott AG

Schott AG adalah perusahaan milik Carl Zeiss Foundation - spesialis pembuat lensa khusus menggunakan kaca borosilikat. Kaca itu ditemukan oleh Otto Schott, pendiri Schott AG. Campuran yang dia temukan itu sering disebut-sebut sebagai "standar emas" dalam hal kemasan obat, berkat ketahanannya yang ekstrem terhadap panas, bahan kimia dan kelembaman. Kaca borosilikat juga sangat padat, sehingga dianggap paling cocok untuk jadi kemasan vaksin COVID-19, karena menghindari interaksi antara material wadah dan vaksin, yang dapat merusak potensi vaksinnya.

Schott AG saat ini sudah memasok 75 persen botol vaksin untuk semua kandidat vaksin COVID-19 dalam uji klinis fase I, II, dan III, kata Fabian Stöcker.

"Saat ini, belum sepenuhnya jelas kemasan seperti apa yang akan dibutuhkan. Jelas dibutuhkan botol kaca, tetapi dalam beberapa kasus tidak jelas ukurannya. Apakah akan menjadi ukuran 2 mililiter atau ukuran 10-mililiter? Itu tergantung pada bagaimana vaksin akan diberikan nanti. Apakah vaksin itu suntikan tunggal, atau multi-dosis," jelasnya kepada reporter DW.

Kemasan vaksin perlu bahan khusus dengan ketahanan ekstremFoto: Schott

Bersatu melawan COVID-19

Selama pandemi corona, Schott AG tidak kekurangan order dan tetap beroperasi, karena permintaan botol kaca terus meningkat. Untuk menambah kapasitas produksi, perusahaan meluncurkan program investasi senilai 1 miliar dolar AS.

Tapi Schott AG tidak bekerja sendiri. Pesaing mereka, Gerresheimer dan Stevanato Group, juga sedang memperluas kapasitas mereka. Ketiga produsen kaca ini ingin menghasilkan miliaran botol kaca borosilikat setiap tahun untuk vaksin COVID-19.

"Virus tidak berhenti di perbatasan Jerman, atau di perbatasan AS atau Cina atau India," kata Fabian Stöcker. "Kita menyadari, ini adalah masalah global dan kitamembutuhkan jawaban global juga. Hal itulah yang mendorong banyak pemain di industri ini untuk bekerja sama, mengesampingkan dulu pemikiran persaingan."

(hp/vlz)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait