Saat perang berkecamuk, Presiden Vladimir Putin menunjuk ekonom Rusia Andrey Belousov sebagai menteri pertahanan baru. Dia ditugaskan mengamankan suplai militer dan menghidupkan ekonomi perang. Siapa dia?
Iklan
Di awal masa jabatannya yang kelima, Presiden Vladimir Putin diduga ingin mempercepat transformasi di Rusia menuju ekonomi perang. Haluan tersebut ditandai oleh penunjukkan bekas wakil perdana menteri, Andrey Belousov, sebagai menteri pertahanan.
Sebagaimana pendahulunya, Sergei Shoigu yang kini diangkat sebagai ketua Dewan Keamanan Nasional, Belousov tidak memiliki pengalaman militer. Penunjukkannya dinilai membiaskan niat Putin mempersiapkan Rusia menghadapi perang jangka panjang di Ukraina.
Atas dasar ini, penunjukkan Belousov "bisa dimengerti,” kata Nina Khrushcheva, seorang pengamat relasi Rusia-Amerika, kepada DW. Menurutnya, Belousov selama ini dikenal sebagai seorang teknokrat yang tenang dan profesional.
"Di satu sisi, dia tidak ditolak oleh pasar, namun di sisi lain, dia berkomitmen memprioritaskan kemaslahatan negara dalam tata kelola perekonomian,” ujarnya. Jadi, siapa sosok yang mengambil alih Kementerian Pertahanan Rusia di tengah invasi di Ukraina itu?
'Russia's most significant opposition figure appeals against 25-year sentence'
03:46
Tangan kanan Putin
Beloussov dilahirkan di Moskow sebagai putra seorang ekonom Rusia. Sebagaimana ayahnya, pria yang kini berusia 65 tahun itu mendalami perekonomian sebagai pegangan hidup.
Iklan
Di awal masa karirnya, Belousov pernah meneliti untuk Akademi Sains Rusia. Dia sempat menjabat sebagai wakil menteri perekonomian pada 2006, sebelum diangkat Putin ke jabatan menteri pada tahun 2008.
Sejak itu, Beloussov tergolong salah seorang anggota lingkaran terdekat presiden di Kremlin. Kedekatannya dengan Putin, ditambah fakta bahwa Belousov bukan anggota salah satu faksi yang berebut pengaruh di Kremlin, juga membuatnya aman dari desakan korupsi.
Pendahulunya, Shoigu, sebaliknya acap dituduh terlibat korupsi. Baru-baru ini, wakilnya ditahan oleh aparat kepolisian atas dugaan korupsi, yang oleh banyak pengamat ditafsirkan sebagai isyarat pemakzulan dari Kremlin.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Teknorat pendukung aneksasi Krimea
Sejak dianggap sebagai orang dekat Putin, Belousov menjabat sebagai Menteri Ekonomi dari 2012 hingga 2013, penasehat ekonomi presiden antara 2013 sampai 2020, dan terakhir sebagai wakil perdana menteri sejak 2020. Dalam posisi ini, dia secara signifikan mempengaruhi perkembangan kebijakan ekonomi Rusia dan dikenal mendukung penanaman modal negara dalam perekonomian.
Pada tahun 2014, dia tampil sebagai salah satu dari sedikit ekonom di sekitar Putin yang mendukung aneksasi Krimea, lapor portal Rusia "The Bell” beberapa tahun lalu. Beloussov juga dikatakan meyakini Rusia berada "dalam kepungan musuh,” menyitir laporan portal itu . Pandangan itu diyakini ikut melapangkan kedekatannya dengan Putin.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Belousov terobsesi dengan gagasan kedaulatan teknologi Rusia,” tulis jurnalis independen Rusia Farida Rustamova, melalui aplikasi Telegram.
Di bawah kepemimpinannya, Rusia menerbitkan konsep perkembangan teknologi hingga 2030, yang menurut Belousov dicapai dengan penguasaan sistem produksi chip dan semikonduktor, mesin presisi tinggi, peralatan dan perangkat lunak medis, pesawat terbang dan drone, tulis Rustamova.
Putin reshuffles Defense Ministry amid war in Ukraine
02:27
This browser does not support the video element.
Industri pertahanan bangkitkan ekonomi?
Sebagai wakil perdana menteri, Belousov berkomitmen kuat terhadap pengembangan industri drone dalam negeri. Dia berulang kali mengkritik besarnya kebergantungan Rusia pada rantai produksi di luar negeri.
"Belousov tertarik pada inovasi sistem persenjataan, yang akan menjadi salah satu prioritasnya,” kata Alexandra Prokopenko dari Carnegie Russia Eurasia Center di Berlin kepada DW.
Di sisi lain, belanja pertahanan yang sangat besar diharapkan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Menurut juru bicara Peskov, anggaran perang saat ini sudah mencapai 6,7 persen dari produk domestik bruto Rusia.
"Prioritas Kremlin saat ini adalah perang,” kata Prokopenko, yang sebelumnya bekerja di Bank Sentral Rusia. "Dan mereka percaya pada Keynesianisme militer, yaitu fakta bahwa investasi di kompleks industri militer, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk waktu yang lama”. Belousov kini harus membantu menjadikan perang lebih menguntungkan bagi Rusia.