Gabriel Attal, yang sedang menjabat sebagai menteri pendidikan, ditunjuk Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri Prancis yang baru. Siapa dia dan bagaimana perjalanan politiknya?
Iklan
Sebelumnya, Gabriel Attal adalah menteri pendidikan termuda dalam sejarah Prancis. Sekarang, pada usia 34 tahun, dia akan menjadi perdana menteri termuda. Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Selasa (09/01) menunjuk dia untuk mengepalai pemerintahan, menggantikan Elisabeth Borne, yang mengundurkan diri hari Senin (08/01).
Penunjukan Gabriel Attal bukan kejutan besar: Dia adalah orang kepercayaan Emmanuel Macron sejak pemilu pertamanya pada tahun 2017. "Ini adalah pertama kalinya Macron menunjuk seseorang yang begitu dekat dengannya,” kata seorang menteri yang pernah menjabat dan tidak ingin namanya disebutkan. "Setelah perselisihan mengenai undang-undang imigrasi, dapat dimengerti bahwa dia mencari solidaritas,” tambahnya. Undang-undang baru yang disahkan pada bulan Desember lalu memang sangat kontroversial, sehingga Menteri Kesehatan Aurélien Rousseau mengundurkan diri sebagai protes.
Gabriel Attal dan Emmanuel Macron tidak hanya berbagi usia muda dan ambisi tinggi. Sama seperti Emmanuel Macron, Gabriel Attal juga pendukung sosialisme. Pada tahun 2017 ia beralih dari gerakan sosialis ke gerakan En marche pimpinan Macron. Sebelum diangkat menjadi Perdana Menteri, dia telah menduduki beberapa posisi pemerintahan.
Karir cemerlang
Lahir tahun 1989 di pinggiran kota Paris sebagai putra seorang pengacara dan seorang karyawan, Attal menikmati pendidikan yang sangat baik. Setelah lulus dari sekolah swasta, dia belajar di Science Po yang terkenal di Paris dan, sebelum lulus, dia sudah menjadi penasihat dan penulis pidato termuda untuk Menteri Kesehatan Marisol Touraine.
Iklan
Karir politiknya berlanjut dengan mulus: pada usia 28 tahun, ia menjadi sekretaris negara termuda, pada usia 29 tahun, menjadi juru bicara partai, dan pada usia 33 tahun diangkat menjadi menteri.
Gabriel Attal bukan hanya menjadi PM termuda Prancis, tetapi juga PM pertama yang homoseksual. menjalin hubungan dengan Stéphane Séjourné, pemimpin kelompok liberal Renew Europe di Parlemen Eropa - dan dia secara terbuka mengakui orientasi seksualnya.
Kota Ikonis Eropa: Paris
Bagi Anda pecinta traveling, kami akan bawa Anda menjelajah ibu kota Prancis, Paris. Berikut sejumlah daftar destinasi wajib dan tips yang akan membuat kunjungan Anda di Paris semakin menyenangkan.
Foto: Marcel Ibold/Chromorange/picture alliance
Menara Eiffel: Sangat Wajib Dikunjungi
Sangat sulit melewatkan landmark setinggi 324 meter yang dibangun tahun 1889 oleh Gustave Eiffel untuk menandai seratus tahun Revolusi Prancis. Menara Eiffel adalah salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di dunia yang menarik 7 juta pengunjung per tahun. Menara ini punya tiga lantai yang dapat diakses dengan lift: pada ketinggian 58 meter, 115 meter, dan pada ketinggian 275 meter.
Foto: Givaga/Zoonar/picture alliance
Museum Louvre
Louvre adalah museum seni yang paling banyak dikunjungi di dunia. Terletak di jantung kota Paris, kompleks bangunan bersejarah ini memiliki luas 210.000 meter persegi termasuk lebih dari 60.000 meter persegi untuk pameran. Tips: Pesan layanan tur berpemandu selama tiga jam untuk melihat Mona Lisa, Venus de Milo, dan Winged Victory.
Pecinta seni dapat menuju ke Museum D'Orsay yang berlokasi di bekas stasiun kereta. Pastikan Anda mengunjungi kafe dan melihat waktu berlalu di jam besar yang dipasang di dinding museum yang transparan. Ada juga Museum Orangerie, yang merupakan rumah bagi delapan lukisan Nympheas atau lili air berukuran besar. Nikmati pahatan di museum Rodin, atau juga nikmati seni modern di Centre Pompidou.
Pont Neuf menghubungkan daratan utama ke Ile de la Cite di mana Anda akan menemukan Conciergerie, bekas istana abad pertengahan yang menjadi penjara selama revolusi Prancis. Tentu saja katedral Notre Dame yang terkenal, yang saat ini masih ditutup setelah kerusakan akibat kebakaran. Anda bisa pergi ke gereja kecil Sainte-Chapelle untuk mengagumi kaca patrinya yang mempesona.
Foto: Roman Sigaev/Zoonar/picture alliance
Jelajahi ruang terbuka hijau
Kegemaran warga Paris adalah jalan-jalan. Bagaimana jika jalan-jalan di ruang terbuka hijau? Di antara taman kota yang mengesankan adalah Tuileries (foto) di sebelah museum Louvre dan Taman Luxembourg di arondisemen ke-6. Jika ingin yang tidak terlalu ramai bisa pilih taman Buttes Chaumont di timur laut Paris, di mana warga setempat menikmati pemandangan kota yang indah dan bersantai.
Prancis dikenal di seluruh dunia karena masakan lezatnya dan salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan di Paris adalah makan! Dari croissant hingga fois gras pate, tiram, siput, dan steak et frites. Makanan penutup es krim glace hingga creme brulee jangan terlewat. Coba juga pilihan keju dan roti. Cara terbaik untuk mencicipi semua suguhan adalah dengan mengikuti tur kuliner.
Foto: Kelly Linsale bePress Photo Agency/bppa/abaca/picture alliance
Gedung Opera Palais Garnier
Gedung opera adalah bangunan mengesankan yang sering terlewatkan oleh para turis. Dibangun pada pertengahan hingga akhir tahun 1800-an, interiornya dipenuhi dengan dekorasi yang kaya dan ornamen yang megah. Jika Anda benar-benar ingin mempelajari semua sejarah tempat yang menakjubkan ini, pastikan untuk memesan tur berpemandu. Anda bahkan bisa menonton pertunjukan Phantom of the Opera!
Foto: James Byard/Zoonar/picture alliance
Pemandangan kota Paris
Menara Eiffel menawakan salah satu pemandangan terbaik kota dari atas. Sementara, lantai 56 Tour Montparnasse menawarkan pemandangan seluruh kota Paris. Dan pemandangan dari Arc de Triomphe juga tidak boleh dilewatkan karena menampilkan 12 jalan yang terpancar dari situ, termasuk Champs-Elysees.
Foto: Givaga/Zoonar/picture alliance
Montmartre dan Sacre Coeur
Paris memiliki banyak distrik tetapi satu yang tidak boleh dilewatkan adalah Montmartre. Basilika Sacre-Coeur adalah salah satu destinasi yang paling terkenal dan untuk sampai ke sana, Anda bisa menaiki kereta funicular Montmartre. Setelah menikmati pemandangan, mampirlah ke Place du Tertre, tempat untuk berfoto atau membuat karikatur Anda, atau sekadar nongkrong di kafe dan berbelanja di butik.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Museum bawah tanah hingga pemakaman
Ini bisa jadi destinasi yang tidak terlalu ramai di Paris. Pergi ke museum bawah tanah Sewer atau Catacombs (foto). Bisa juga mendaki Promenade Plantee, taman linier yang dibangun di atas bekas jalur kereta atau berjalan di pemakaman Pere Lachaise atau Montmartre yang terkenal. Dan saat hari sudah gelap, Anda bisa menyaksikan pertunjukan cahaya malam Menara Eiffel. (Ed: rap/as)
Foto: Gilles Targat/Photo12/picture alliance
10 foto1 | 10
Macron perlu figur populer
Sebagai Menteri Pendidikan, Gabriel Attal segera jadi sorotan ketika berkampanye untuk melarang abaya di sekolah negeri. Dia juga ingin mempopulerkan lagi seragam sekolah dan menyarankan tahap tes di beberapa sekolah.
Dengan menunjuk Gabriel Attal, Presiden Macron telah memilih seorang politisi yang menurut jajak pendapat sangat populer di kalangan masyarakat. Bahkan media Prancis punya sebutan untuk hiruk pikuk seputar sosok politisi muda ini: "Attalmania”.
Tugas pertamanya sebagai kepala pemerintahan sekarang adalah menyusun kembali kabinet baru. Dan untuk itu dia tidak punya banyak waktu, tetapi Presiden Macron tentu sudah punya bayangan tentang kabinet baru itu.