Nama Scott Morrison sempat mencuat saat Australia membayar penyelundup buat memulangkan pengungsi kembali ke Indonesia. Pria yang saat itu menjabat menteri imigrasi itu kini diangkat sebagai perdana menteri yang baru
Iklan
Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison, membangun reputasi sebagai arsitek kebijakan pengungsi yang oleh gereja disebut tidak berperikemanusiaan. Meski demikian pandangan politik Morrison dinilai membingungkan, lantaran rekam jejaknya yang berawal sebagai politisi moderat dan berakhir sebagai tokoh konservatif.
Mungkin sebab itu pula Morrison dianggap sebagai figur yang tepat untuk menyembuhkan perang saudara di Partai Liberal.
Morrison diangkat sebagai Menteri Keuangan di era PM Malcolm Turnbull. Jabatannya itu merupakan posisi tertinggi kedua di dalam percaturan politik Australia setelah perdana menteri. Dia, menurut Turnbull, adalah "menteri keuangan yang loyal dan sangat efektif."
Morrison yang dikenal sebagai seorang penganut agama yang taat membangun reputasi lewat kebijakan populis. Namanya mulai melambung ketika koalisi konservatif di era Perdana Menteri Tony Abott mengangkat Morrison sebagai menteri keimigrasian dan perlindungan perbatasan.
Polisi PNG Sapu Bersih Pusat Penampungan di Pulau Manus
Ratusan pencari suaka menolak meninggalkan fasilitas penahanan milik Australia di Pulau Manus karena khawatir akan keamanan mereka. Polisi PNG kini memasuki kamp untuk 'mengusir' mereka.
Foto: Reuters/D. Gray
Kosongkan pulau
Mulai 31 Oktober 2017 seharusnya sudah tidak ada lagi penghuni di Pulau Manus Papua Nugini (PNG), sesuai keputusan pengadilan. Namun ratusan orang masih tetap bertahan hingga Kamis (23/11) pagi, Kepala Inspektur Polisi Dominic Kakas menyebutkan 50 polisi dan petugas imigrasi memasuki pusat penahanan untuk mengevakuasi para pengungsi yang tersisa.
Foto: Reuters/AAP
Polisi: bukan penggerebekan
"Tidak ada razia atau penggerebekan. Yang sedang berlangsung adalah negosiasi dengan para pengungsi," ujar Kakas kepada AP. "Ini bukanlah proses penggusuran. Kami memberitahukan mereka untuk pindah karena tersedia air, makanan dan penampungan yang layak di seberang sana."
Foto: Reuters/AAP//Refugee Action
Pencari Suaka: makanan dan air kami dirampas
Penghuni kamp di Pulau Manus mengklaim bahwa aparat kembali menggasak persediaan darurat milik pengungsi. "Mereka memorak-porandakan makanan kami dan merusak tempat tinggal kami. Mereka juga merusak tangki air kami," ungkap salah seorang pencari suaka kepada Reuters.
Foto: Reuters/AAP
Jatuh tempo
Batas waktu untuk mengosongkan kamp tersebut telah berlalu, namun aparat tidak mengambil tindakan apapun hingga November. Persediaan makanan, air dan listrik telah dihentikan sejak Pulau Manus resmi ditutup pada 31 Oktober lalu. Untuk mendesak para pengungsi meninggalkan kamp, kini polisi mengosongkan tangki air dan memindahkan tempat penampungan.
Foto: Reuters/AAP
PBB: krisis kemanusiaan
Kelompok Advokasi Pusat Pencari Suaka (ASRC) mencatat lebih dari 150 pria yang berada di pusat penahanan tersebut sedang sakit dan tidak memiliki akses terhadap obar-obatan maupun P3K. Sebelumnya PBB menggambarkan kondisi di Manus sebagai "krisis kemanusiaan tanpa kejelasan", dan mendesak pemerintah Australia untuk segera mengambil tindakan demi mencegah bencana kemanusiaan.
Foto: Reuters/AAP
Sejarah kelam
Pusat penahanan pengungsi diselimuti sejarah kelam yang sarat kekerasaan. Pencari suaka asal Iran, Reza Berati terbunuh — dan sekitar 69 pencari suaka turut terluka — ketika razia berlangsung tahun 2014. Dua warga lokal, seorang penjaga keamanan dan pengawai lembaga kemanusian 'Salvation army' dihukum akibat insiden ini.
Foto: Reuters/Thanus
Para pencari suaka
Pencari suaka ke Austaralia umumnya warga Afganistan, Sri Lanka, Iran dan Irak yang kerap datang menggunakan kapal nelayan dari Indonesia menuju Pulau Christmas di Australia. Mereka yang datang akan ditahan untuk diproses. Jika diakui sebagai penggungsi maka mereka akan di tempatkan di kamp-kamp yang terletak di PNG seperti di Pulau Manus dan Nauru, bukan Australia.
Pusat penahanan ditutup karena pengadilan PNG memutuskan bahwa fasilitas penahanan tersebut tidak sesuai konstitusi dan rencananya akan dikembalikan kepada PNG. Sebagai alternatif, tiga lokasi akomodasi yang baru disiapkan di kota Lorengau, PNG, seperti terlihat pada gambar di atas.
Foto: Reuters/AAP
Para demonstran: keadilan untuk pengungsi
Kebijakan imigrasi Australia yang keras menuai protes dari dalam & luar negeri. PM Australia Malcolm Turnbull mengkritik agar pengungsi di Manus tidak mengambil kesempatan mencari suaka. "Mereka pikir... dengan cara ini mereka bisa menekan pemerintah untuk menerima mereka di Australia. Kami tidak akan ditekan. Kami tidak akan melonggarkan imigrasi kepada penyelundup." (Ajit Niranjan/Ed:ts/hp)
Foto: Reuters/AAP/J. Castro
9 foto1 | 9
Dia yang menggagas kebijakan menghentikan kapal pengungsi di tengah laut, atau menggunakan Angkatan Laut untuk memulangkan kapal pengungsi kembali ke Indonesia dan memenjarakan pengungsi di kamp penampungan di negara miskin Pasifik seperti Papua Nugini atau Nauru.
Pada 2014 Komisi Hak Azasi Manusia Australia mengecam kebijakan Morrison lantaran mengabaikan nasib anak-anak di kamp pengungsi. Pada era Morrison pula Kementerian Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Asuralia mencetak skandal karena membayar penyelundup manusia untuk memulangkan pengungsi ke Indonesia.
Ia pun termasuk penentang kebijakan pemerintah Australia pada 2010 yang menerbangkan pencari suaka dari kamp di Pulau Christmaske Sydney untuk menghadiri pemakaman sanak saudaranya yang tewas di laut.
Scott Morrison akan dilantik sebagai perdana menteri keenam dalam satu dekade terakhir di Australia. Adapun Malcolm Turnbull menjadi korban terakhir perseteruan internal di dalam tubuh Partai Liberal. Ia terpaksa mengundurkan diri menyusul pemberontakan Peter Dutton yang mewakili kelompok ultra konservatif.
Meski berhasil menggagalkan kemenangan kandidat garis keras, kebijakan Partai Liberal bukan berarti bergeser ke tengah. Morrison yang merupakan seorang jemaah Gereja Pentakosta pertama yang terpilih jadi perdana menteri juga memiliki garis kebijakan yang konservatif.
"Jadi nilai apa yang saya dapat dari keyakinan saya?" ungkapnya dalam pidato perdana di parlemen 2007 silam, "jawaban saya berasal dari Yeremiah, 9:24: Bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
rzn/yf (ap,rtr, abc)
Saat Kegersangan Jadi Karya Seni Abstrak
Seperti di utara, di bagian selatan Bumi juga terjadi kekeringan, walau sedang dalam musim dingin. Misalnya New South Wales di Australia Selatan. Bagi mahluk hidup itu berbahaya, tapi dari udara tampak seperti lukisan.
Foto: Reuters/D. Gray
Komposisi dengan sebatang pohon dan tempat minum ternak
Kegersangan di provinsi New South Wales saat musim dingin menyebabkan kawasah itu tampak seperti padang pasir coklat. Dari udara, tampak seperti lukisan abstrak.
Foto: Reuters/D. Gray
Kekeringan ibaratnya kanker
Sebuah batang pohon kering tampak tergeletak di daerah pertanian milik Tom dan Margo Wollaston. Pemilik pertanian itu mengatakan "Kegersangan ibaratnya kanker, ia memasuki tubuh dengan memakannya, dan cuaca akan semakin kering dan semakin serius dan mempengaruhi hidup." Menurut pemerintah, 95% provinsi itu menderita kekeringan.
Foto: Reuters/D. Gray
Hewan juga menderita
Seekor kanguru minum dari tangki air di sebuah lahan pertanian di Gunnedah, New South Wales. Bagi hewan di kawasan itu, kegersangan mengancam keselamatan. Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran hutan, pohon eukaliptus di kawasan itu banyak yang ditebang. Akibatnya, koala di kawasan itu tidak punya makanan cukup.
Foto: Reuters/D. Gray
Hasil kerja seumur hidup terancam
Jimmie McKeown menatap lahan pertaniannya. Ia melihat sebuah tempat minum hewan, dan tiga tangki air, dan tanah berwarna merah dan penuh debu. Tahun ini lahan pertanian mereka terancam krisis ekonomi terbesar, sejak didirikan kakeknya tahun 1901. Sejak 2010 di kawasan itu sudah jarang turun hujan.
Foto: Reuters/D. Gray
Seuntai makanan
Padang rumput tidak punya rumput lagi, sehingga domba-domba menyerbu gandum yang ditempatkan petani seperti garis panjang. Pemerintah Australia berjanji akan mengucurkan bantuan darurat senilai lebih dari satu miliar Dollar Australia.
Foto: Reuters/D. Gray
Cabang-cabang hijau untuk sapi yang lelah
Petani Bauer Ash Whitney memanjat pohon kurrajong untuk memotong cabang-cabangnya. Itulah satu-satunya makanan yang bisa diberikannya kepada sapi-sapinya. Sejumlah bagian Australia mengalami musim panas paling panas dalam sejarah (Desember hingga Februari), dan musim gugur yang sangat kering dan hangat (Maret hingga Mei).
Foto: Reuters/D. Gray
Lingkaran dari butir-butir pasir
Di lahan ini, di Gunnedah Provinsi New South Wales tampak alur-alur yang diukir mesin pembajak. Setelah itu kegersangan ikut memberikan aksen tersendiri. Bentuk-bentuk lingkaran ini mengingatkan pada lukisan penduduk asli Aborigin. Penulis: David Ehl, Florian Mayer