Siasati Embargo Gas Rusia, Eropa Kembali Lirik Batu Bara
21 Juni 2022
Menyusul embargo gas Rusia dan lonjakan harga bahan bakar, sejumlah negara Uni Eropa melirik batu bara sebagai sumber energi alternatif. Meski demikian, kembalinya batu bara diklaim tidak mencederai komitmen iklim Eropa.
Iklan
Konsumen gas terbesar Rusia di Eropa berlomba-lomba mencari sumber energi alternatif untuk menyiasati kelangkaan bahan bakar. Tanpa alternatif yang memadai, cadangan energi di sejumlah negara akan pupus sebelum memasuki musim dingin mendatang.
Krisis bahan bakar dan lonjakan harga bahan pokok menambah parah situasi di Eropa yang menghadapi inflasi dan macetnya pertumbuhan.
Pada Senin (20/6), perusahaan minyak Italia, Eni, mengaku telah mendapat kabar dari Gazprom perihal keterbatasan pasokan dan hanya akan mendapat separuh dari jumlah gas yang diminta, Adapun Jerman mengumumkan bakal kembali menghidupkan kembali pembangkit batu bara sebagai langkah mitigasi.
"Kebijakan ini memang menyakitkan," kata Menteri Perekonomian jerman, Robert Habeck. "Tapi hal ini multak diperlukan untuk mengurangi konsumsi gas," imbuhnya. Padahal, Partai Hijau yang berkuasa di Jerman telah berjanji secepat mungkin berhenti menggunakan batu bara.
"Jika kita tidak melakukannya, risikonya fasilitas cadangan bahan bakar kita tidak akan penuh hingga akhir tahun jelang musim dingin. Dan kita akan dikambinghitamkan di level politik," tutur Habeck yang juga ketua Partai Hijau.
Senin, pemerintah di Moskow kembali menyalahkan Eropa atas munculnya krisis gas, menyusul embargo terhadap Rusia akibat invasi di Ukraina. Rusia bukan cuma produsen energi terbesar di Eropa, tetapi juga eksportir bahan pangan utama.
Saat ini, kapasitas pipa Nord Stream 1, yang digunakan Rusia untuk mengirimkan gas ke Jerman, dibatasi sebesar 40 persen. Moskow berdalih, pihaknya tidak bisa mengirimkan lebih banyak gas karena penutupan jaringan pipa oleh Ukraina.
Iklan
Batu bara kembali jadi primadona
Jerman dan Italia mengabarkan, cadangan gas yang ada tercatat sebanyak 54 persen, jauh di bawah batas minimal cadangan gas yang digariskan Uni Eropa sebesar 80 persen pada Oktober dan 90 persen pada November.
Menteri Ekonomi Jerman, Habeck, mengaku revitalisasi pembangkit batu bara akan menambah jumlah energi sebesar 10 gigawatt, dan hanya digunakan jika diperlukan. Pemerintah di Berlin juga mengimbau Industri untuk berhemat gas, serta menyuntikkan dana kredit kepada semua operator gas untuk membeli cadangan gas tambahan.
Penambangan Batubara di Jerman
Batubara adalah salah satu faktor penting "keajaiban" ekonomi Jerman pasca Perang Dunia II. Tapi peran batubara akan berakhir, terutama karena emisi CO2 yang tinggi, yang mempercepat pemanasan bumi dan perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa
Simbol penambangan terbuka
Pengeruk raksasa ini menjadi simbol penambangan batubara di Jerman. Karakter tambang batubara di Jerman memang memungkinkan penambangan terbuka di banyak tempat. Tidak lama lagi, penambangan seperti hanya akan tinggal sejarah, setelah Jerman memutuskan untuk meninggalkan batubara sebagai sumber energi. Ada sekitar 21.000 orang yang bekerja di penambangan terbuka.
Foto: picture-alliance/dpa
Lubang-lubang raksasa di alam
Pemandangan di kawasan tambang terbuka di Jerman. Lubang-lubang raksasa ini tersebar di kawasan penambangan batu bara di negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Sachsen-Anhalt. Gambar di atas menunjukkan lokasi penambangan Garzweiler, tambang batubara terbua yang terbesar di Nordrhein-Westfalen.
Foto: DW/S. Dege
Motor pertumbuhan ekonomi.
Sejak abad ke-19, kawasan Jerman tengah sudah menjadi pusat industri penambangan batubara. Ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi Jerman, terutama setelah akhir Perang Dunia II. Areal pertambangan batubara sangat luas. Mesin-mesin berat sering harus menyeberangi jalan tol lewat anjungan khusus untuk penyeberangan khusus.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Selalu menyulut debat
Pertambangan batubara di Jerman selalu menyulut debat sengit. Karena pembangkit listrik tenaga batubara mengakibatkan pencemaran udara. Selain itu, untuk mencapai lapisan batubara yang lebih dalam, permukaan air tanah harus diturunkan. Foto di atas menunjukkan aksi protes para aktivis lingkungan. Mereka menuntut penghentian pembangkit listrik tenaga batubara lebih cepat lagi.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Weihrauch
Aksi protes di Hambacher Forst
Tahun 2018, media ramai memberitakan aksi protes di Hambacher Forst. Kawasan hutan ini dianggap kawasan yang harus dilindungi karena punya nilai penting secara ekologis. Namun perusahaan tambang yang menguasai lahan itu ingin agar hutan ditebang untuk membuka penambangan baru. Setelah aksi protes panjang yang diiringi bentrokan, akhirnya rencana itu dibekukan dulu.
Foto: DW/A. Jarecka
Penambangan Terbuka Garzweiler
Tambang Batubara Garzweiler adalah salah satu kawasan penambangan terbuka yang terbesar di Jerman, dan selalu menjadi sengketa. Karena untuk mengoperasikan tambang ini, beberapa desa harus dipindahkan. Mrenurut organisasi lingkungan BUND, sekitar 40.000 penduduk di Jerman terpaksa menyingkir demi pertambangan batubara.
Foto: Imago/Eibner
Gereja pun harus menyingkir
Gereja tua "Immerather Dom" ini juga terpaksa dirobohkan pada tahun 2018. Lokasi gereja dibutuhkan untuk mengoperasikan Tambang Batubara Garzweiler.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Stoffel
Beruntung bisa dipindahkan
Gereja ini bernasib lebih baik, tidak perlu dirobohkan. Gedung gereja di desa Heuersdorf ini bisa ikut pindah. Tahun 2008, gereja ini dipindahkan ke desa tetangga, Borna. Sekalipun harus melewati tiga jembatan, pemindahan gereja berjalan lancar.
Foto: picture-alliance/ dpa/J. Woitas
Sumber energi lama dan baru
Tenaga batubara di Jerman akan ditinggalkan karena merusak lingkungan dan iklim, dan akan digantikan dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dengan menggunakan kincir-kincir besar. (Teks: Friedel Taube, ed: hp/ml)
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Langkah serupa juga sedang dikerjakan Austria. Perusahaan gas Verbund mengatakan bakal mengubah pembangkit listrik bertenaga gas agar bisa dioperasikan dengan batu bara. Hal ini diperlukan sebagai langkah persiapan jika terjadi kelangkaan energi.
Jerman dan Italia termasuk negara Uni Eropa yang paling banyak membeli gas Rusia. Kedua negara menuduh Moskow menjadikan pasokan gas sebagai sandera politik. Akibatnya pemerintah Italia mengatakan akan mengumumkan darurat bahan bakar pekan ini jika Rusia terus menahan suplai.
Kebijakan itu akan memaksa lembaga pemerintahan untuk mengurangi konsumsi energi, termasuk menjatah pasokan gas untuk keperluan industri, serta memadamkan pembangkit listrik.
Namun meski mengembalikan batu bara, pemerintah Jerman dan Uni Eropa mengaku tidak sedang mengendurkan komitmen iklimnya. "Penghentian penggunaan batu bara pada 2030 tidak goyah sama sekali," tutur juru bicara Kementerian Perdagangan Jerman, Stephan Gabriel Haufe. "Bahkan menjadi lebih penting bahwa konsumsi batu bara berakhir pada 2030."