1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sidang konstituante Myanmar tanpa pihak oposisi

17 Februari 2005

YANGON

Setelah ditangguhkan selama berbulan-bulan penguasa militer di Myanmar melanjutkan sidang konstituante yang dipersengketakan. Pihak oposisi "Liga Nasional bagi Demokrasi" dan tiga partai yang mewakili kelompok etnis minoritas, memboikot sidang itu. Thein Sein, ketua sidang yang diselenggarakan dekat Yangon, mengemukakan, militer harus tetap memainkan peranan utama di jalan menuju demokrasi yang akan berujung pada pemilu yang bebas dan jujur. Syaratnya adalah ketenangan dan kestabilan di dalam negeri. Uni Eropa dan AS menuntut dari pemerintah Myanmar dialog terbuka dengan pihak oposisi, terutama dengan Aung San Suu Kyi, penerima hadiah Nobel Perdamaian yang dikenakan tahanan rumah.