1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sidang Partai Republik yang Terganggu Badai

28 Agustus 2012

Empat hari sebetulnya Partai Republik ingin menampilkan kandidat presidennya Romney. Tapi badai tropis menyebabkan berbagai penundaan dan mengalihkan perhatian media.

epa03371525 A video of Republican Presidential candidate Mitt Rmoney plays on the multiscreen after Republican National Committee Chairman Reince Priebus closed the days session at the Republican National Convention in the Tampa Bay Times Forum in Tampa, Florida USA 27 August, 2012. Convention organizers have cancelled the first day of activities on 27 August, when presidential hopeful Mitt Romney was to have been nominated, due to uncertainty over Tropical Storm Isaac. EPA/SHAWN THEW +++(c) dpa - Bildfunk+++
Sidang Partai Republik Tampa 2012Foto: picture-alliance/dpa

Tinggal tersisa tiga hari bagi partai Republik untuk menampilkan kandidat presidennya kepada publik Amerika. Karena itulah yang menjadi tujuan utama di Tampa, kata Peter Brown dari pusat kajian pendapat Universitas Quinnipac.

Menampilkan Mitt Romney, mantan gubernur Massachusetts kepada pemilih yang tidak mengenalnya dan menampilkan Romney secara baru kepada mereka yang mengenalnya tapi mungkin tidak menyukainya. "Artinya bahwa mereka menonjolkan sisi manusianya." Demikian dijelaskan Brown pekan lalu kepada para jurnalis di New York. "Mereka akan menampilkan keberhasilan yang telah diraihnya selama ini sebagai pengusaha. Dan akan membahas tentang politiknya dan menampilkan rencana ekonomi yang ingin diupayakannya untuk memajukan kembali ekonomi Amerika Serikat."

Sidang partai republik Tampa 2012Foto: Reuters

Waktu Hutang Mulai Berdetik

Untuk itu tampilan optis amat penting, dan seperti rencana mulai Senin (27/08) di Reince Priebus jam hutang mulai dihidupkan, dan akan berhenti Kamis (30/08) malam saat berakhirnya sidang partai republik. Jam itu akan menunjukkan berapa hutang tambahan Amerika Serikat hanya dalam empat hari tersebut. Secara total gunung hutang AS mencapai hampir 16 trilyun dollar AS. Janji kampanye dari Mitt Romney adalah, mengurangi hutang baru. Resepnya, pemerintahan yang lebih ramping dan peringanan pajak untuk mendongkrak ekonomi.

Program yang Kompak

Sampai kini kerugian akibat dipersingkatnya jadwal sidang partai tidak terlalu berarti. Program semakin dimampatkan, tampilan pidato para pembicara yang dijadwalkan Senin, ditunda. Jadi istri Romney Ann juga akan berpidato hari Selasa (28/08). Selebritis lainnya yang akan berpidato adalah mantan menteri luar negeri AS Condoleezza Rice, senator John McCain, yang empat tahun lalu kalah dari Presiden AS Obama, dan sejumlah saingan Romney pada babak awal pemilu partai repulik seperti Newt Gingrich dan Rick Santorum.

Mitt Romney Paul Ryan NEUFoto: AP

Mitt Romney dan calon wakil presiden Paul Ryan menurut jajak pendapat posisinya agak lemah menjelang sidang partai republik, tapi secara keseluruhan Romney tidak ketinggalan jauh di belakang Obama. Presiden dari kubu demokrat itu jauh memiliki keuntungan, dimana kebanyakan Amerika Serikat sudah mengenalnya dan sudah memiliki pendapat khusus tentangnya. Demikian disampaikan Peter Brown. Oleh karena itu yang penting bagi Obama pada beberapa bulan terakhir sampai waktu pemilu adalah memotivasi pendukunnya untuk memberikan suara. Bagi penantangnya Romney situasinya berbeda: "ia tidak terlalu dikenal." Warga yang memiliki minat terhadap politik tentu saja mengenalnya, "tapi banyak pemilih yang baru sekarang tertarik pada kampanye pemilu."

Gambar satelit badai tropis IsaacFoto: Reuters

Perhatian Media yang Teralihkan

Badai tropis Isaac dapat menjadi masalah bagi Mitt Romney, jika perhatian media kembali teralihkan. Terutama stasiun-stasiun televisi tetap gencar memberitakan badai tropis yang semakin mendekat tersebut. Apalagi „Isaac“ menempuh arah yang hampir sama dengan angin topan "Katrina" tujuh tahun lalu. Badai Katrina masih diingat dengan kengerian besar, dengan dampaknya terutama bagi New Orleans demikian pula kegagalan pemerintah lokal dan pemerintahan Bush.

Christina Bergmann/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait