1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiMesir

Siemens Bangun Megaproyek Kereta Api di Mesir

31 Mei 2022

Siemens mengatakan akan membangun jaringan kereta api supercepat terbesar keenam di dunia. Sepanjang 2000 km jalur kereta api akan menghubungkan kota-kota di sepanjang Sungai Nil dengan Laut Merah dan Laut Tengah.

Dirut Siemens Roland Busch
Dirut Siemens Roland Busch: Order terbesar Siemens sepanjang sejarahFoto: Sven Hoppe/Pool via AP/picture alliance

Kelompok industri Jerman Siemens mengatakan mereka telah menandatangani kontrak untuk membangun jaringan jalur kereta api supercepat sepanjang 2.000 kilometer di seluruh Mesir. Kesepakatan itu, yang seluruhnya bernilai 8,1 miliar euro, adalah pesanan terbesar dalam sejarah 175 tahun perusahaan yang berbasis di München itu, kata Direktur Utama Siemens Roland Busch.

Selain jalur kereta supercepat, kontrak tersebut juga meliputi pembelian 41 kereta cepat, 94 kereta regional, 41 kereta barang, dan pembangunan delapan depo dan stasiun barang. Kontrak itu juga menetapkan bahwa Siemens akan bertanggung jawab untuk pemeliharaan selama 15 tahun.

Megaproyek ini bertujuan untuk menghubungkan 60 kota dengan kereta api supercepat dengan kecepatan hingga 230 kilometer per jam dan menyediakan akses kereta api kepada sekitar 90% populasi, kata Siemens.

Pada acara penandatanganan kontrak, Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi menyebut proyek jaringan kereta supercepat yang direncanakan itu sebagai "awal dari era baru sistem kereta api di Mesir, Afrika, dan Timur Tengah."

Jaringan kereta api Mesir sudah tidak memadai. Foto: Gerbong kereta terbalik di utara Kairo, April 2021Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS

Jaringan kereta api terbesar keenam di dunia

"Dengan teknologi terbaru kami untuk kereta api, sinyal dan pemeliharaan, Mesir akan memiliki jaringan kereta api berkecepatan tinggi terbesar keenam dan paling modern di dunia," kata Direktur utama Siemens Roland Busch pada upacara tersebut.

Proyek ini akan dilaksanakan oleh grup mobilitas Siemens yang bekerja sama dengan dua perusahaan mitra.

Jalur pertama proyek itu sudah disepakati tahun lalu dengan kontrak senilai 2,7 miliar euro dan akan membentang 660 kilometer dari kota pelabuhan Laut Merah Ain Sochhna ke Marsa Matruh dan Alexandria di pantai Laut Tengah.

40.000 lowongan pekerjaan dan reduksi emisi CO2 sampai 70%

Jalur kedua sepanjang 1.100 kilometer akan menghubungkan ibu kota Kairo dengan kota selatan Abu Simbel, dekat perbatasan dengan Sudan, dan melewati permukiman-permukinan di sepanjang Sungai Nil.

Jalur ketiga sepanjang 225 kilometer akan menghubungkan pusat kota Luxor dan kota pesisir Hurghada. Selain menghubungkan dua pusat wisata di Mesir itu, jalur kereta api ini akan membantu pengangkutan barang dari Laut Tengah ke pelabuhan utama Safaga.

Siemens mengatakan bahwa proyek jaringan kereta api itu akan menciptakan sekitar 40.000 lowongan pekerjaan di Mesir, serta 6.700 pekerjaan tambahan di industri-industri yang terhubung.

Siemens juga mengklaim bahwa proyek kereta api itu akan menurunkan output CO2 sekitar 70% dibandingkan jika perjalanan dilakukan dengan bus atau mobil.

hp/pkp  (dpa, afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait