Angin topan Debbie mencapai daratan di Queensland, Australia, dengan kecepatan sampai 260 km per jam. Karena pusat badai hanya bergerak lambat, amukan angin diperkirakan bisa berlangsung seharian penuh.
Iklan
Angin topan sampai 260 km per jam melanda di sepanjang resor wisata tersohor Great Barrier Reef. Otoritas sempat mencatat kategori badai sampai ke tingkat 4, hanya satu tingkat di bawah kecepatan angin paling berbahaya. Sampai saat ini belum dilaporkan korban yang cidera akibat badai itu, namun menurut perkiraan kondisi angin hebat bisa bertahan lama, karena pusat badai bergerak lambat.
"Angin melolong sangat keras... terdengar seperti kereta api," kata Jan Clifford dari Pantai Airlie, sekitar 950 km di barat laut Brisbane, kepada kantor berita Reuters.
Sejak hari Senin (27/3) pihak berwenang mendesak ribuan orang di daerah dataran rendah untuk mengungsi. Inilah aksi evakuasi terbesar yang dilakukan Australia sejak amukan siklon Tracy menghancurkan kota Darwin pada Natal 1974.
Hujan deras yang mengiringi topan membanjiri jalan-jalan. Jendela-jendela pecah dan banyak pohon tumbang. Dermaga di Pantai Airlie rusak. Aliran listrik terputus bagi sekitar 38 ribu penduduk di kota Bowen dan Mackay, di utara dan selatan Pantai Airlie.
Bandara dan pelabuhan di kawasan itu ditutup. Maskapai penerbangan Qantas, Jetstar, Rex dan Virgin Australia membatalkan beberapa penerbangan ke dan dari wilayah tersebut.
Sebelumnya topan melanda kepulauan Whitsunday. Resor wisata di kawasan itu mengalami kerusakan berat dan kapal-kapal lepas dari tambatannya, kata wisatawan kepada Reuters lewat telepon.
Topan Debbie adalah badai yang paling kuat yang melanda kawasan Queensland sejak Topan Yasi menghancurkan rumah-rumah, tanaman dan resor wisata pada 2011.
Pihak berwenang mengatakan, situasi saat ini terlalu berbahaya untuk melakukan kegiatan di luar rumah. Kru tanggap darurat juga terpaksa menunggu badai sampai reda, sebelum melakukan aksi penyelamatan.
"Ini bisa berlangsung cukup lama, sampai sore ini dan malam hari, sebelum angin mulai mereda," kata menteri utama Queensland Annastacia Palaszczuk kepada televisi ABC.
Meskipun sudah mengeluarkan perintah evakuasi, polisi mengatakan kepada Reuters mereka tidak yakin berapa banyak yang mengikuti nasihat mereka. Hanya sekitar 400 orang tercatat berlindung di tempat-tempat penampungan. Masih banyak penduduk yang bertahan di rumahnya.
Menurut keterangan polisi, seorang turis perempuan berusia 31 tahun tewas dalam kecelakaan lalu lintas akibat badai pada hari Senin (27/3).
Negara Paling Rentan Dilanda Cuaca Ekstrem
Lebih dari setengah juta orang meninggal dunia akibat 15.000 bencana cuaca yang melanda Bumi dalam dua dekade terakhir. Berikut adalah daftar muram negara yang paling rentan terkena dampak cuaca buruk di dunia.
Foto: AP
1. Honduras
Sebanyak 61 fenomena cuaca eskrem melanda Honduras antara 1996-2015. Termasuk yang paling parah adalah Hurikan Mitch tahun 1998 yang menelan korban hingga 7.000 orang dan menciptakan kerugian senilai 3,4 milyar Dollar AS. Honduras langganan bertengger di urutan teratas Indeks Risiko Iklim Global sejak hampir tiga dekade terakhir.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb/D. Bartletti
2. Myanmar
Dari 41 bencana cuaca yang dialami Myanmar selama dua dekade terakhir, Siklon Nargis yang 2008 silam menewaskan 140.000 orang dan membuat 2,4 juta penduduk kehilangan rumah adalah yang paling parah. Rata-rata jumlah korban jiwa akibat cuaca ekstrem di Myanmar antara 1995-2016 mencapai 7145 orang per tahun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di dunia.
Foto: Getty Images/AFP/Ye Aung Thu
3. Haiti
Serupa dua negara teratas, Haiti juga langganan bertengger di urutan tiga besar daftar muram ini. Tahun 2008 menandakan tahun bencana cuaca paling buruk di negara miskin tersebut. Empat hurikan sekaligus, Fay, Gustav, Hanna, dan Ike, merenggut ribuan nyawa, memusnahkan 80% hasil panen dan menciptakan kerugian sebesar 5% dari total Produk Domestik Bruto senilai 17 milyar Dollar AS.
Foto: A.Shelley/Getty Images
4. Nicaragua
Serupa Honduras, Nicaragua mencatat bencana cuaca paling buruk saat badai Mitch mengamuk 1998 silam. Hasilnya 3.800 orang tewas dan negara mencatat kerugian senilai satu milyar Dollar AS. Dalam dua dekade terakhir negeri di tepi Karibik ini mengalami setidaknya 44 bencana akibat cuaca buruk.
Foto: picture alliance/AP Photo
5. Filipina
Tidak heran jika Filipina sering dijuluki negeri seribu topan dan badai. Pasalnya jiran Indonesia itu dilanda 283 bencana cuaca dalam dua dekade terakhir. Yang terparah adalah Badai Haiyan (2013) yang menewaskan lebih dari 10.000 penduduk dan menciptakan kerugian senilai hampir 3 milyar Dollar AS. Haiyan adalah salah satu topan super terkuat yang pernah dicatat dalam sejarah.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Malasig
6. Bangladesh
Negeri di tepi Teluk Bengal ini rajin disambangi musibah banjir. Rata-rata setiap tahun 5.000 orang meninggal dunia sebagai dampaknya. Banjir terburuk dalam sejarah Bangladesh terjadi 1998 silam. Ribuan orang tewas dan hampir 75% wilayah negeri terendam air. Diperkirakan 30 juta penduduk kehilangan tempat tinggal.
Foto: Imago
7. Pakistan
Sebanyak 133 bencana cuaca melanda Pakistan antara 1996-2015. Catatan paling buruk ditoreh oleh bencana banjir 2010 yang menelan sekitar 2.000 korban jiwa dan melenyapkan rumah milik lebih dari 20 juta penduduk. Pakistan rajin dilanda banjir lantaran curah hujan yang tidak jarang mencetak rekor tertinggi.
Foto: S. Berehulak/Getty Images
8. Vietnam
Tidak berbeda dengan Filipina, Vietnam rajin disambangi badai dan topan. Dalam dua dekade terakhir Global Climate Risk Index mencatat setidaknya 206 fenomena cuaca ekstrem melanda negeri jiran itu. Setiap tahun pemerintah di Hanoi merugi lebih dari dua milyar Dollar AS akibat cuaca buruk
Foto: Reuters
9. Guatemala
Negeri kecil di Amerika Tengah ini sering dilanda bencana banjir atau badai. Sementara fenomena El-Nino yang mengganas tahun lalu menyebabkan bencana kekeringan yang menghanguskan cadangan pangan milik 3,4 juta penduduk. Sebanyak 74 fenomena cuaca ekstrem dialami Guatemala dalam dua dekade terakhir.
Foto: ddp images/AP Photo/Rodrigo Abd
10. Thailand
Banjir 2011 di Thailand menenggelamkan 20.000 kilometer persegi sawah dan perkebunan, serta melenyapkan rumah milik 13,6 juta penduduk. Sebanyak 65 dari 77 provinsi terendam banjir. Pemerintah mengalami kerugian 46 milyar Dollar AS. Dalam dua dekade terakhir, Thailand mengalami 135 bencana cuaca ekstrim yang telah menelan belasan ribu korban jiwa.