1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siklon Tropis dan Haiyan

Stephanie Höppner11 November 2013

Badai "Haiyan" terbukti menjadi siklon tropis paling dahsyat dalam sejarah meteorologi. Tapi bencana semacam ini bukan hal yang langka buat Filipina. Setiap tahun negara jiran itu dihampiri oleh sekitar 20 badai.

Foto: Reuters

Ombak raksasa, angin menyambar, hujan bak tumpah dari langit: bisa jadi badai "Haiyan" adalah bencana alam terparah yang pernah terjadi di Filipina. Angin yang menghempas hingga 300 kilometer per jam meluluhlantakkan kota dan desa di kawasan pesisir.

Badai bukan hal yang asing buat Filipina. Setiap tahun negara kepulauan tersebut dihampiri oleh sekitar 20 badai. Bulan September silam badai "Usagi" menewaskan lebih dari 70 orang. Badai "Bopha" yang mengamuk pada 2012 menelan lebih dari 1000 korban jiwa. 2011 "Washi" menewaskan 1450 penduduk. Sementara 2006 dan 2008 badai "Durian" dan "Fengshen" menyisakan nestapa di pulau-pulau terluar.

Wilayah lain di Asia tidak luput dari cengkraman badai. Topan "Nina" yang mengamuk di Cina 1975 merenggut 100.000 nyawa. Bencana topan termahal dicatat oleh "Mirelle" 1991 di Jepang yang menyebabkan kerugian asuransi sebesar sembilan milliar Dollar AS.

Udara hangat di laut

Topan adalah badai tropis yang terbentuk di kawasan sekitar Samudera Pasifik. Di bagian timur Pasifik dan barat Atlantik, orang menyebutnya hurikan. Sementara di Samudera Hindia badai dinamakan siklon.

Citra satelit badai HaiyanFoto: Reuters/NOAA

Topan biasanya muncul di musim kemarau, ketika matahari memanaskan suhu permukaan air laut setinggi 26 derajat Celcius. Penguapan air, ditambah putaran bumi, membentuk pusaran udara yang kemudian tumbuh menjadi siklon.

Siklon tropis bisa membentang sepanjang ratusan kilometer. Di tengahnya terdapat mata badai -sebuah kawasan yang relatif minim angin, hujan dan awan. Udara berputar cepat mengelilingi mata badai. Pergerakan siklon biasanya berlangsung lambat dan melemah jika memasuki daratan, lantaran badai kekurangan pasokan air hangat.

Ancaman terbesar biasanya bukan disebabkan oleh badai itu sendiri, melainkan dampaknya berupa gelombang air dan hujan deras. Banjir yang sering terjadi bisa merambah hingga kawasan pedalaman.


Forschung für besseren Deichschutz

Arah pergerakan siklon tropis mudah dipantau melalui citra satelit. Kendati begitu kawasan tekanan udara rndah yang diperkirakan tidak berbahaya bisa berubah cepat. Bahkan dengan peringatan dini sekalipun, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk meminimalisir ancamannya.

Citra satelit siklon Phailin yang mengamuk di IndiaFoto: picture-alliance/AP Photo

Pemerintah setempat biasanya cuma bisa mengevakuasi penduduk dari kawasan pesisir. Peringatan serupa dikeluarkan pekan lalu menjelang badai "Haiyan". Ilmuwan menempatkan badai yang oleh penduduk lokal dikenal dengan sebutan "Yolanda" itu pada peringkat lima atau peringkat tertinggi.

Perkiraan yang akurat menjadi sangat penting. Menurut Laporan Iklim Dunia, kecepatan angin dan curah hujan pada siklon tropis akan terus meningkat abad ini. Sebab itu ilmuwan berusaha mengembangkan sistem perlindungan dan kanalisasi yang lebih efektif di kawasan pesisir.