Jutaan penduduk Amerika Serikat masih belum menentukan kandidat yang akan dipilih. Uniknya kelompok terbesar yang masih bimbang adalah perempuan.
Iklan
Dilema sedang menghinggapi sebagian penduduk Amerika Serikat. Buat pemilih mengambang seperti Lopez Rey, seorang pengacara Florida berlatarbelakang migran Kuba, pilihan antara Hillary Clinton dan Donald Trump seperti buah simalakama. Sebuah seleksi antara "kecerobahan dan pengalaman," atau "machoisme dan perubahan."
Hal serupa dialami Brooke Carpenter, seorang guru bahasa Inggris di Philadephia, sebuah kota di negara bagian Pennsylvania. Pada empat pemilihan silam ia selalu mencoblos kandidat Partai Republik. Layaknya kaum konservatif AS pada umumnya, perempuan beragama Kristen Protestan itu menentang aborsi, mendukung pengurangan pajak dan khawatir pemerintahan Demokrat bakal mengekang kebebasannya.
"Saya tidak bisa memilih Hillary Clinton atau Donald Trump. Tapi apakah apa saya berarti tidak memilih sama sekali? Saya tidak tahu," ujarnya.
Lopez Rey atau Brooke Carpenter mewakili pemilih mengambang di sejumlah negara bagian yang tidak mengekor partai tertentu. Dari sepuluh yang disebut 'Swing States', Flordia adalah yang terpenting lantaran memiliki 29 wakil. Di sinilah Clinton dan Trump menghabiskan dana kampanye terbesar untuk iklan televisi.
Saat ini Pennsylvania yang bakal mengirimkan 20 wakil pemilih cendrung mendukung Clinton. Perubahan tersebut muncul setelah Trump ketahuan pernah mengucapkan omongan vulgar terhadap perempuan. Meski sejak 30 tahun terakhir Pennsylvania selalu mendukung kandidat Demokrat, Trump tetap berupaya menjaring suara warga kulit putih di negara bagian tersebut.
Pemilih mengambang selalu ada, kata John Hudak dari Brookings Institute di Washington. "Saat ini sebagian dari mereka adalah pendukung Bernie Sanders yang tidak bersedia mencoblos kandidat lain."
"Sementara sebagian lain adalah kaum konservatif sosial yang tidak melihat Donald Trump sebagai kandidat Republik yang pantas," ujarnya.
Saat ini jumlah pemilih mengambang ditaksir mencapai tujuh persen dari total jumlah pemilih. Meski jumlahnya belakangan terus berkurang, Hudak menilai terlalu berisiko untuk setiap kandidat bertaruh pada mereka. "Karena Clinton dan Trump adalah dua kandidat yang sama sekali berbeda. Jadi akan ada pemilih yang baru akan memutuskan ketika sudah berada di bilik suara."
Trump Yang Mungkin Tidak Anda Ketahui
Tahukah Anda bahwa presiden AS ini sama sekali tidak minum alkohol dan pernah meraih piala Razzie sebagai peran pembantu terburuk dalam sebuah film? Simak fakta menarik lainnya pada galeri berikut!
Foto: Getty Images/AFP/W. McNamee
Tidak Harus Bekerja
Warisan uang dari ayah Trump sebenarnya akan lebih menguntungkan jika tidak dijadikan dana investasi ribuan bisnis Donald Trump dan hanya disimpan dalam bentuk reksadana yang kini nilainya sudah pasti berlipatganda.
Foto: picture-alliance/AA
Remaja Nakal
Saat remaja Trump bermasalah di sekolahnya di Queens. Orangtuanya lalu memutuskan untuk 'memberi hukuman' dengan memindahkan Trump ke sekolah militer di New York. Dari sana, Trump kuliah di Fordham University, lalu pindah ke University of Pennsylvania's Wharton School. Ia lulus tahun 1968.
Foto: picture alliance/landov
Tidak Minum Alkohol
Banyak yang tidak mengetahuinya. Tapi Trump sama sekali tidak minum alkohol. Mungkin ini ada hubungannya dengan kematian kakak laki-lakinya Fred yang kecanduan akohol. Tapi ironisnya, tahun 2006 ia mendirikan pabrik destilasi vodka dengan produk yang diberi nama Trump Vodka.
Foto: fotolia/Storm Flash
Tidak Pernah Gunakan ATM
Saat diwawancarai Conan O’Brien dalam acara televisi Late Night With Conan O’Brien,Donald Trump mengaku belum pernah menggunakan mesin ATM.
Foto: Fotolia/meryll
Makan Pizza dengan Garpu dan Pisau
Tidak seperti kebanyakan orang, Trump hanya menyantap pizza dengan menggunakan pisau dan garpu. Alasannya, karena lebih nyaman dan agar ia tidak kotor.
Foto: Colourbox
Germaphobia
Trump menderita fobia yang disebut germaphobe. Ia terobsesi dengan kebersihan dan takut terkena kuman jika bersentuhan dengan orang lain. Sulit bagi seorang calon presiden. Tapi sebisa mungkin, Trump selalu menghindari untuk bersentuhan dengan orang lain.
Foto: Reuters/L. Jackson
The Game
Papan mainan ini dirilis Milton Bradley tahun 1989 menyusul kesuksesan Trump di dunia real estate. Pada "The Game", pemainnya bisa mencoba dan mengikuti cara Trump menjadi kaya atau kehilangan semuanya. Permainan ini gagal total di pasaran.
Foto: Getty Images/S. Platt
Razzie Award
Trump sudah sering tampil sebagai cameo di banyak film. Tapi perannya yang terburuk adalah di film Ghosts Can’t Do It. Film ini meraih piala Razzie sebagai film terburuk di tahun 1990 dan Trump 'menang' sebagai pemeran pembantu pria terburuk.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/a75
Walk of Fame
Trump memiliki bintang di Hollywood Walk of Fame tahun 2007 berkat kepopuleran show televisinya The Apprentice. Juli 2016, orang tak dikenal memasang tembok disekeliling bintang Trump, lengkap dengan kawat berduri diatasnya dan stiker bertuliskan 'jangan masuk' dan 'berhenti membuat orang bodoh jadi terkenal'.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Stern
Tawarkan Gratis Main Golf Seumur Hidup Bagi Obama
Trump pernah menawarkan presiden AS Barack Obama untuk main golf secara gratis seumur hidup di salah satu lapangan golf miliknya. Syaratnya, Obama harus mengundurkan diri sebagai presiden.