Simfoni ke-10 Beethoven Diselesaikan dengan Komputer
Wesley Rahn
14 Desember 2019
Orang selama ini mengenal Simfoni ke-9 komponis besar Beethoven. Tapi dia juga membuat Simfoni ke-10, sayangnya tidak selesai. Proyek di Bonn sekarang ingin melengkapi Simfoni ke-10 dengan bantuan kecerdasan buatan.
Iklan
Untuk memperingati ulang tahun ke-250 Ludwig van Beethoven tahun 2020, sebuah proyek yang melibatkan ahli komputer, ahli bahasa dan musisi sedang menyelesaikan karya terakhirnya, Simfoni ke-10.
Beethoven mulai mengerjakan Simfoni ke-10 bersama-sama dengan Simfoni ke-9 yang sangat terkenal, yang mencakup gubahan "Ode To Joy" yang dikenal dunia dan sering dimainkansebagai "lagu kebangsaan" Eropa.
Setelah menyelesaikan Simfoni ke-9, komponis asal Jerman yang lahir di kota Bonn Desember 1770 itu tidak mampu lagi merampungkan Simfoni ke-10. Dia hanya meninggalkan beberapa catatan dan draft pada saat meninggal pada usia 57 tahun di Wina, Austria.
Algoritma komputer melanjutkan komposisi
Dalam proyek di Bonn, sebuah software kecerdasan buatan akan menghitung dan menyusun kelanjutan simfoni dengan memperhitungkan gaya komposisi Beethoven yang sudah-sudah.
Proyek yang didanai oleh perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom ini ditargetkan rampung awal tahun 2020, untuk kemudian digelar pada bulan April, sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke 250 Beethoven.
Proyek itu dipimpin Matthias Röder, direktur pusat teknologi musik Austria Karajan Institute, yang melibatkan ahli musik, ahli komputer dan ahli linguistik. Mereka sudah mulai bekerja sejak pertengahan 2019.
Hasil pertama yang sempat dimainkan beberapa bulan lalu menurut Röder masih terdengar terlalu mekanis dan perlu diperbaiki dengan software kecerdasan buatan yang lebih baik.
Pernah dicoba komposer Inggris
Konsep untuk menyelesaikan Simfoni ke-10 Ludwig van Beethoven pernah dicoba oleh komposer dan ahli musik Inggris Barry Cooper. Dia melanjutkan karya simfoni itu dengan "komposisi hipotetis" dan menggelar konsernya tahun 1988.
"Saya mendengarkan kutipan singkat yang telah dibuat. Kedengarannya tidak seperti rekonstruksi yang meyakinkan tentang intensi Beethoven," kata Cooper, yang mengajar di Universitas Manchester dan menulis beberapa buku tentang Beethoven.
"Namun masih ada ruang untuk perbaikan dengan pekerjaan lebih lanjut." Cooper mengatakan, Beethoven memang hanya menyisakan bahan fragmentaris. Itulah tantangan utamanya.
Eksperimen menggunakan kecerdasan buatan yang serupa, pernah dilakukan pada karya-karya Bach, Mahler dan Schubert, namun hasilnya dianggap kurang mengesankan.
Awal 2019, sebuah proyek menyelesaikan Simfoni ke-8 Schubert, namun beberapa pengamat mengatakan, komposisinya lebih terdengar seperti soundtrack film-film Amerika ketimbang karya komposer besar Austria itu.
7 Alasan Berkunjung ke Kota Bonn
Banyak metropolitan lain di sepanjang sungai Rhein. Tapi, hanya kota Bonn yang pernah menjadi ibukota Jerman selama puluhan tahun. Di kota ini, komponis besar Jerman Ludwig van Beethoven dilahirkan.
Foto: Bundesstadt Bonn/Michael Sondermann
Monumen Beethoven di pusat kota Bonn
Komponis besar Jerman Ludwig van Beethoven lahir di Bonn tahun 1770. Sebagai penghormatan, kota ini membangun sebuah monumen di pusat kota tahun 1845. Rumah kelahiran Beethoven hanya beberapa ratus meter dari sini. Sekarang dijadikan museum kecil. Setiap tahun kota Bonn menggelar festival.musik Beethoven
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Gedung Balai Kota tua
Di Gedung bergaya rokoko ini, kota Bonn menerima tamu-tamu kehormatannya. Di sini disimpan Buku Emas kota Bonn, yang memuat salam dari tamu-tamu internasional. Bonn adalah ibukota Jerman Barat dari 1949 sampai 1990. Setelah penyatuan Jerman, ibukota dipindahkan ke Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Kalker
Kastil Poppelsdorf
Kastil Poppelsdorf dibangun mulai tahun 1715 dan rampung tahun 1740. Bangunan ini adalah bagian dari kompleks peristirahatan seorang bangsawan Jerman. Sekarang menjadi bagian dari Universitas Bonn. Di sampingnya ada Taman Botanikal, yang termasuk salah satu yang tertua di dunia dan terkaya variasinya.
Foto: Bundesstadt Bonn/Michael Sondermann
Museum Sejarah "Haus der Geschichte"
Museum "Haus der Geschchte" (Rumah Sejarah) setiap tahun didatangi lebih 850 ribu pengunjung. Pameran permanen di sini menggambarkan perkembangan sejarah Jerman sejak 1945. Ada lebih dari 6000 artefak dan dokumen yang bisa dilihat. Salah satunya, mobil dinas kanselir pertama, Konrad Adenauer, yang masih terawat baik. Tipe mobil: Mercedes 300 dengan daya 115 PS.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Heyder
Deutsche Welle dan Sekretariat Iklim PBB
Tidak jauh dari kompleks museum "Museumsmeile" ada gedung pusat Deutsche Welle. Di media ini bekerja tenaga profesional dari 60 negara. Tepat di sebelahnya ada Sekretariat PBB untuk perubahan iklim. Di ujung lain, menjulang kantor pusat pos Jerman -"Post Tower".
Foto: DW
Jalan Sakura di Kota Tua
Tontonan alam yang luar biasa terjadi setiap tahun di musim semi. Wisatawan dari seluruh dunia datang ke sini mengagumi lautan warna merah muda di kota tua Bonn, tepatnya di Heerstraße. Pohon-pohon cherry Jepang ini ditanam tahun 1980an untuk memberi warna pada kota tua.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Pemandangan dari Bukit Naga Drachenfels
Bukit ini namanya Drachenfels, atau Karang Naga. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama pada rute wisata sungai Rhein karena pemandangan indahnya. Mereka yang ambisius bisa mencoba mendaki ke atas bukit dengan berjalan kaki. Jika tidak, Anda juga bisa naik menggunakan kereta listrik.