Hingga kini belum ada kepastian mengenai jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Lombok. Sementara itu Facebook meminta maaf atas fitur otomatis yang 'merayakan' bencana di NTB.
Iklan
Korban jiwa akibat gempa bumi di Lombok kini mencapai 347 orang, menurut klaim Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB. Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana masih menaksir korban yang tewas sebanyak 164 orang. Gempa yang menggoyang NTB diakui "sangat destruktif" dan mengubur banyak korban di balik reruntuhan bangunan.
"Ada banyak korban yang harus dievakuasi dan belum mendapat bantuan, terutama di Lombok Utara dan Lombok Barat," kata Sutopo. Menurut catatannya sekitar 1.400 orang mengalami luka-luka serius dan lebih dari 150.000 penduduk terpaksa mengungsi dari kediamannya masing-masing.
Sebaliknya TNI menaksir korban jiwa saat ini sudah berjumlah lebih dari 380 orang.
Regu penyelamat yang terdiri atas Basarnas, BNPB, TNI, Polri dan sejumlah lembaga internasional hingga kini masih kesulitan mengakseskawasan terpencir yang terkena dampak gempa. "Kami masih menunggu penilaian untuk wilayah-wilayah terpencil di utara pulau. Tapi sudah jelas gempa bumi pada hari Minggu ini sangat destruktif," kata Christopher Rassi, Kepala Tim Evaluasi dari Palang Merah Internasional.
"Saya mengunjungi beberapa desa kemarin dan hampir semua bangunan runtuh," imbuhnya.
Facebook Minta Maaf
Sementara itu Facebook melayangkan permintaan maaf menyusul postingan yang bernada 'merayakan' bencana di NTB. Raksasa media sosial itu mengklaim algoritma yang mereka miliki terkecoh kata "selamat" dan secara otomatis membubuhi sejumlah komentar yang diunggah netizen soal korban di Lombok dengan balon dan confetti.
"Kami menyayangkan kemunculannya dalam konteks yang keliru dan kami telah mematikan fitur tersebut secara lokal,” ujar seorang juru bicara Facebook.
Facebook banyak mendulang kecaman ihwal kemunculan fitur perayaan dalam konteks gempa di Lombok. Siane Monreal, Manajer Media Sosial di Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menilai fitur itu "tidak pantas. Ini bukan sebuah perayaan," ujarnya.
"Bayangkan jika anda menunggu berjam-jam tanpa kabar dari sanak famili. Anda menakutkan yang terburuk akan terjadi. Lalu anda membaca unggahan di Facebook yang memastikan mereka selamat, dan anda melihat balon-balon itu," imbuhnya.
rzn/hp (rtr, dpa, ap)
Potret Kerusakan di Lombok Pasca Gempa Bumi
Kerusakan akibat gempa bumi di Lombok melumpuhkan separuh pulau. Regu penyelamat kini berpacu dengan waktu mengevakuasi para penyintas dari dalam reruntuhan gedung.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Pencarian Manual
Tidak jelas berapa jumlah korban yang masih terjebak di balik reruntuhan gedung. Hingga kini tim SAR gabungan masih berupaya mencari korban secara manual atau dengan bantuan alat berat.
Foto: Reuters/Antara Foto/Z. Karuru
Bencana di Tengah Ibadah
Lantaran gempa terjadi pada subuh ketika sebagian kaum Muslim masih menunaikan ibadah Sholat di Masjid, upaya pencarian kini diarahkan ke rumah-rumah ibadah. Jurubicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pihaknya menemukan masih banyak sandal tercecer di depan masjid.
Foto: Reuters/Beawiharta
Kerusakan Meluas
Data sementara menyebutkan gempa Lombok yang berkekuatan 7 SR mengakibatkan setidaknya 105 orang meninggal dunia dan 236 orang luka-luka. Ada ribuan rumah yang rusak, terutama di wilayah Lombok Utara dan Timur. Sebanyak 84.000 penduduk dikabarkan mengungsi ke kamp penampungan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Tumbelaka
Berpacu Dengan Waktu
Seorang korban dilaporkan berhasil diselamatkan oleh anggota TNI di masjid di Lading Lading, Lombok Utara. Sutopo meyakini masih ada belasan hingga puluhan korban lain yang tertimbun reruntuhan masjid. Regu penyelamat berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan korban yang masih hidup.
Foto: picture-alliance/AA/A. Mardiansyah
Tanpa Tenaga Medis
Dua jemaah dikabarkan berhasil diselamatkan dari reruntuhan masjid, termasuk seorang perempuan yang menderita patah kaki. Menurut Budhiawan, Kepala Desa Lading Lading, regu penyelamat harus merawat korban dengan cara tradisional lantaran rumah sakit yang membludak.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Runtuhnya Rumah Tuhan
Runtuhnya masjid di Lombok menyita perhatian regu penyelamat. Sebanyak 90 personil dari TNI, Basarnas dan Kepolisian diterjunkan ke desa Lading Lading buat mencari korban yang tertimbun. Seorang saksi mata yang berhasil menyelamatkan diri mengaku melihat seratusan jemaah di dalam masjid sebelum disapu gempa.
Foto: Reuters/Beawiharta
Rumah Sakit Kewalahan
Selain tenaga medis, hampir semua rumah sakit di Lombok mengalami kekurangan obat-obatan. Gempa yang melanda selama dua kali selama sepekan meluluhlantakkan kawasan Lombok Utara dan Timur yang kini nyaris rata dengan tanah. Rumah dan infratsruktur yang rusak atau roboh pun menjadi pemandangan lazim. rzn/yf (rtr,ap,dpa)