Gunung Sinabung di Sumatra Utara hari Kamis ini kembali meletus dan lontarkan material panas ke udara. Status gunung api ini tetap siaga dan warga diimbau waspada.
Iklan
Gunung Sinabung di Sumatra Utara hari Kamis ini kembali erupsi dan muntahkan materal vulkanik ke kawasan sekitar. Desa Sukandebi yang berjarak sekitar 6 kilometer dari kawasan bahaya, kembali diselimuti abu vulkanik.
Warga setempat mengharapkan aktivitas gunung berapi di daerah Karo itu akan meredea dalam waktu dekat. Juga mereka meminta perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Sinabung Kembali Muntahkan Material Panas
01:04
Namun pakar vulkanologi dari pos pengamat gunung api Sinabung di Berastagi, Hendra Gunawan menyebutkan, aktivitas gunung api itu tetap tinggi. Situasinya masih berfluktuasi, dan ancaman tetap tinggi."Hanya beberapa gempa kecil saja, sudah bisa memicu letusan seprti hari Kamis ini pukul 8.40 WIB", ujar ahli gunung api tersebut.
Gunung Sinabung setinggi 2.600 meter di distrik Karo, yang istirahat selama 400 tahun, kembali aktiv memuntahkan material vulkanik sejak Agustus 2010. Saat itu dua warga tewas dan ribuan mengungsi. Letusan hebat lainnya tahun 2014 menewaskan 16 warga. Dan terakhir, erupsi material panas yang terjadi 21 Mei silam menewaskan sedikitnya 7 orang warga.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status siaga terhadap Sinabung. Pemerintah juga sudah mengimbau warga untuk meninggalkan zona merah dalam radius 4 km dari kawah yang dinyatakan sebagai wilayah tertutup.
Desa Hantu di Kaki Sinabung
Letusan dahsyat gunung Sinabung lima tahun silam menyisakan desa hantu tak bertuan. Inilah rekaman mengenai detik-detik terakhir kehidupan penduduk sebelum bencana melanda.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rumah Tuhan
Hampir tidak ada yang tersisa dari desa Simacem di Sumatera Utara. Kecuali sebuah gedung gereja yang remuk redam dihajar awan panas, hampir semua rumah penduduk rata dengan tanah
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rekaman Kengerian
Puncak Sinabung menjulang dari balik jendela rumah penduduk di desa Simacem. Kondisi di desa-desa sekitar gunung api ini merekam detik-detik terakhir ketika kehidupan penduduk terhenti secara tiba-tiba menyusul letusan tahun 2010 silam.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Alam Merebut Kembali
Rumah-rumah penduduk di desa Sibintun yang kini ditinggalkan mulai ditumbuhi tanaman liar. Sejak letusan besar 2010 silam, penduduk yang tinggal di radius tujuh kilometer dari gunung Sinabung tidak diizinkan kembali ke desanya. Mereka direlokasi secara permanen
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Terbangun Lalu Binasa
Geliat Sinabung setelah lelap selama 400 tahun mengejutkan ilmuwan. Sejak letusan terbesar 2010 silam, gunung setinggi 2460 meter itu berulangkali memuntahkan awan panas. Awal tahun lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat debu vulkanik. Sedikitnya delapan desa terpaksa ditinggalkan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Sisa Eksodus
Penduduk tidak punya waktu untuk mengosongkan seisi rumah ketika evakuasi. Kebanyakan cuma membawa benda-benda berharga. Sebanyak 30.000 orang dipindahkan dari kampung halamannya saat letusan pertama tahun 2010.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Bahaya di Ufuk
Kendati tidak hancur oleh abu vulkanik, desa Sukanulu juga terpaksa dikosongkan karena tingginya potensi erupsi. Sinabung bisa meletus setiap saat tanpa peringatan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tertinggal dan Dilupakan
Proses evakuasi yang berlangsung cepat tidak mengizinkan pemilik rumah membawa serta perlengkapan elektronik di rumahnya. Salah satunya adalah tape recorder yang hangus dilumat abu panas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Saksi Bisu
Rongsokan mobil di desa Simacem ini menjadi saksi bisu keganasan sebuah letusan gunung berapi. Tapi lima tahun setelah letusan Sinabung, ribuan penduduk masih bertahan di penampungan sementara. Mereka dijanjikan rumah permanen oleh pemerintah yang sayangnya hingga kini belum juga terwujud
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tembok Tanpa Atap
Gereja di desa Kuta Gugung ini cuma tersisa tembok tanpa atap. Sinabung meletus berulangkali pada tahun 2010. Awalnya penduduk yang dievakuasi diizinkan kembali saat ada letusan kecil di bulan Agustus. Tapi sebulan berselang Sinabung mengamuk dan penduduk tidak lagi punya waktu untuk berkemas.