1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Singapura dan Malaysia Lanjutkan Proyek RTS Link

30 Juli 2020

Singapura dan Malaysia sepakat melanjutkan proyek transportasi cepat Rapid Transit System Link (RTS Link). Rencananya layanan ini bisa dinikmati oleh publik pada tahun 2026.

Forest City Singapur Malaysia
Foto: AFP/Getty Images/R. Rahman

Dengan upacara yang berlangsung di Johor - Singapore Causeway pada hari Kamis (30/07) ini secara resmi menandai dimulainya kembali proyek Rapid Transit System Link (RTS Link). Tiga perjanjian kunci yang diperlukan untuk melanjutkan proyek RTS Link telah berhasil diselesaikan. Selain itu, perjanjian usaha bersama antara SMRT RTS Pte Ltd Singapura dan Prasarana RTS Operasional Malaysia Sdn Bhd untuk membentuk RTS Operations Pte Ltd, serta perjanjian untuk menunjuknya sebagai perusahaan yang beroperasi untuk periode konsesi 30 tahun pertama, juga telah rampung.

Perusahaan patungan yang didirikan di Singapura itu akan merancang, membangun, dan membiayai aset operasi RTS Link termasuk kereta, trek, dan sistem. Perusahaan juga akan mengoperasikan dan memelihara jalur kereta api antara Bukit Chagar di Johor Bahru dan Woodlands North di Singapura.

Singapura dan Malaysia menegaskan kembali komitmen mereka untuk memastikan stasiun RTS Link akan "terintegrasi dengan baik" dengan jaringan transportasi lokal di setiap negara.

Siap melayani penumpang akhir 2026

Proyek transportasi RTS Link ditargetkan akan siap beroperasi dan melayani penumpang pada akhir tahun 2026.

RTS Link sekarang akan menjadi sistem Light Rail Transit (LRT) yang berdiri sendiri, alih-alih memanfaatkan sistem MRT Thomson-East Coast Line. Selain itu, depot untuk proyek ini akan dialihkan dari depot Thomson-East Coast Line Mandai yang ada ke depot baru di Wadi Hana, Johor Bahru.

Awal bulan ini, Menteri Transportasi Malaysia, Wee Ka Siong mengatakan. pembangunan RTS Link Johor Bahru-Singapura diharapkan akan segera dimulai setelah persetujuan yang diperlukan diperoleh pada Januari 2021. Pembangunannya akan dilakukan dalam dua tahap, fase pengembangan dan teknik sipil akan berlangsung dari 2021 hingga 2024. Sementara fase commisioning dan pengujian akan berlangsung dari 2025 hingga akhir 2026.

RTS Link yang menghubungkan Bukit Chagar di Johor Bahru ke Woodlands di Singapura ini akan melayani sekitar 10.000 penumpang tiap jam per sekali jalan, untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Causeway.

Proyek RTS Link memakan biaya sekitar RM3,7 miliar (Rp 12,7 triliun). Setelah relokasi dari Mandai di Singapura ke Johor Baru, dilaporkan ada biaya tambahan sekitar RM500 juta (Rp 1,7 triliun) dari perkiraan sebelumnya.

ha/as (CNA)