1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Singapura Deportasi 4 Warga Indonesia Yang Ingin ke Suriah

23 Februari 2016

Otoritas Singapura mendeportasi empat warganegara Indonesia yang diduga mau bergabung dengan kelompok teror ISIS. Mereka bermaksud terbang ke Suriah dari Singapura.

Changi -Gefängnis in Singapur
Foto: picture-alliance/dpa

Keempat WNI itu, termasuk seorang anak berusia 15 tahun, ditangkap hari Minggu di Singapura, karena aparat menjadi curiga setelah memeriksa dokumen-dokumen mereka. Salah satu dari mereka ternyata sebelumnya pernah menghabiskan waktu di Suriah, kata pejabat Kepolisian Indonesia hari Selasa (23/02).

Keempat orang itu kemudian dideportasi ke Batam, dan sekarang sudah dibawa ke Jakarta. Kepolisian Indonesia membenarkan hal itu.

"Empat orang Indonesia dideportasi setelah penyelidikan mengungkapkan bahwa mereka memiliki rencana melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjuang dengan ISIS," kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Singapura.

"Pemerintah Singapura lalu menginformasikannya hal itu kepada rekan-rekannya di Indonesia, sebelum mendeportasi mereka.

Penjagaan keamanan di Singapura diperketat setelah serangan teror di Jakarta Januari laluFoto: AFP/Getty Images/R. Rahman

Aparat menjadi curiga setelah mengetahui, bahwa empat orang yang datang ke Singapura lewat jalur Batam itu pergi selama beberapa jam ke Malaysia. Mereka lalu masuk lagi ke Singapura lewat pintu perbatasan Johor Baru. Mereka rencananya akan terbang ke Timur Tengah dari Singapura.

Setelah memeriksa mereka, kepolisian Indonesia juga menyimpulkan "ke-4 orang ini memang ingin meuju Suriah". "Kami sekarang sedabg memeriksa mereka", kata juru bicara Polri Agus Rianto.

Kapolri Badrodin Haiti menyatakan, ke-4 orang yang ditahan itu adalah pendukung gembong teroris

Polisi Indonesia sudah menangkap puluhan anggota kelompok militan sejak serangan teror di Jalan Thamrin, JakartaFoto: Getty images/AFP/Str

Aman Abdurrahman, yang kini mendekam di penjara karena membentuk pasukan militan dan memberi pelatihan militer untuk mendukung ISIS.

Dua dari empat orang itu adalah saudara dari Aman Abdurrahman, yaitu Mukhlis Khoirur Rofiq, 23 tahun, dan Mufid Murtadho yang baru berusia 15 tahun. Mereka berasal dari Bekasi. Dua lainnya adalah Untung Sugema Mardjuk and Risno, dari Jakarta dan Purbalingga, Central Java respectively, r

Aman Abdurrahman dicurigai memainkan peran penting dalam serangan teror di jalan Thamrin, Jakarta, bulan Januari lalu. Inilah serangan teror besar yang pertama, sejak serangan bom terakhir tujuh tahun lalu.

Indonesia mengalami beberapa serangan teror besar antara tahun 2000 dan 2009 dengan ratusan korban tewas.

hp/ap (afp, dpa, ap)